chap 12

2.6K 276 19
                                    

.
.
.
Maaf kalo banyak typo
Happy reading 😊
.
.
.

Saga itu ceroboh pake banget gausah ditanya seceroboh apa itu saga, yang pasti saga dapat membuat semua orang khawatir karena kecerobohannya.

Dulu saga pernah pergi ke taman sendirian pas umurnya 13 tahun. Saga pergi ke taman katanya pengen main sebentar bareng temen-temennya yang lagi main sepak bola.

Saga cuman liat sih soalnya dia gabisa dan gadibolehin juga karena pas itu saga mukanya kayak pucet, pas keluar juga saga ngebujuk keluarganya susah pake banget tapi karena bapak daren yang baik dan jurus memelas saga akhirnya saga dibolehin dengan sya rat tidak boleh kecapean.

Saga langsung mengangguk semangat dan langsung berlari keluar. Kenapa saga gak ditemenin? Itu karena daren sedang sibuk banget dan si kembar itu lagi ada dirumah neneknya saga gak diajak, jahat emang.

Dijalan saga terus tersenyum ramah sambil menyapa orang-orang yang dia lalui selama dijalan yang tentu dibalas sapaan hangat dari orang yang disapa.

Tamannya gak terlalu jauh dari rumah saga jadi daren tak terlalu khawatir. Sesampainya saga ditaman saga hanya duduk diam dipinggir lapangan disampingnya ada beberapa anak kecil yang ikut melihat pertandingan sepak bola.

Karena cuaca yang panas saga beranjak dari duduknya dan pergi untuk mencari penjual minuman disekitarnya. Tatapan saga tertuju pada penjual es krim disudut lapangan yang ramai pembeli, saga langsung berlari tanpa melihat depan dan berakhir terjatuh padahal tidak ada batu ataupun benda yang dapat membuat saga tersandung. Saga itu tersandung kakinya sendiri, sungguh ceroboh.

Setelah memberi es krim saga menghabiskan sekitar 5 es krim disiang yang sangat panas dan pulang membawa luka membuat yang lain langsung khawatir, besoknya saga tiba-tiba terserang demam tinggi dan membuat geger kediaman tersebut.

Kecerobohan saga tak cuman itu, masih terlalu banyak kecerobohannya. Saking banyaknya buku tulis aja gak cukup buat ngisi apa aja kecerobohan saga.

Hari ini juga saga mendapatkan konser dadakan dari ayah dan kedua kakaknya karena kecerobohannya.

Saga tadi sebenernya cuman main sama molly, kelinci putih gembul yang saga temuin pas main dirumah nenek levin, masih inget??

Semua masih berjalan normal seperti biasa tak ada yang aneh sampai molly pergi keluar gerbang yang saat itu memang sedang terbuka, saga yang melihat molly keluar langsung ngejar sampe dibelokan samping rumah saga tiba-tiba muncul orang lagi sepedaan dan berakhir dengan tabrakan antara saga dan pesepeda itu.

Pesepeda itu tak terlalu mendapatkan luka yang parah sedangkan saga masuk kedalam got yang berada disamping tempat terjadi tabrakan maut itu, ok terlalu berlebihan.

Saga pengen nangis tapi malu dilihatin jadi setelah ditolong saga langsung mengucapkan maaf dan juga terimakasih dan langsung lari kerumahnya, saga bertambah kesal saat sudah melihat molly dihalaman rumahnya dengan menatap kearah saga.

Itu hanya tatapan biasa seperti kelinci biasa lainnya tapi tidak dengan saga, saga yang kesal melihat tatapan itu menganggap bahwa itu tatapan mengejek dari molly membuat saga langsung memasuki rumah dengan tangisan yang pecah.

Yang lainpun kelabakan sendiri melihat saga yang tengah menangis keras tapi didalam hati mereka semua menahan tawa melihat keadaan saga sekarang.

Saga yang mereka lihat sekarang seperti anak yang sudah bertahun-tahun tinggal dihutan. Wajah manisnya tertutupi oleh lumpur yang tertempel disekitar wajahnya, bajunya yang tadinya masih terlihat bagus sudah setengah hitam dan juga rambut acak-acakan membuat mereka berusaha kuat menahan tawanya.

Daren yang melihat sang putra tambah menangis langsung berjalan kearah saga dan langsung menggendong koala saga menuju kamar sang anak diikuti sikembar dibelakangnya yang masih menahan tawa takut saga semakin nangis kan galucu kalo uang jajan mereka dipotong gegara ngetawain saga.

Setelah sampai dikamar saga daren membawa saga kekamar mandi dan menyuruh saga untuk membersihkan diri sedangkan daren yang akan menyiapkan baju untuk saga dan menunggu saga diruang tengah bersama sikembar.

•••

Saga saat ini sudah berada diruang tengah dengan memakai baju tidur berwarna kuning yang bergambar ayam dan didepannya ada bi inah yang sedang mengurut kakinya yang terkilir.

Saga tadi udah selesai mandi tapi pas mau keluar dianya kepleset lantai yang terkena air dari rambutnya yang habis dicuci, ceroboh.

Daren dan sikembar berjalan tergopoh-gopoh kearah kamar saga untuk melihat kenapa saga beteriak dan melihat saga yang terduduk dilantai kamar dengan mata berkaca-kaca menatap mereka bertiga, gemes tapi kesel juga daren langsung membawa saga keruang tengah untuk mengobati kakinya yang terkilir untung saga tadi udah ganti baju kalau belom bisa malu banget saga diliatin.

"AKHHHH UDAH BI UDAH SAKITT HUWAAAA AYAHH" teriak saga kencang disertai tangisan kesakitan memanggil ayahnya yang duduk disampingnya.

"Udah ya dek udah sakitnya cuman sebentar besok udah sembuh" daren disebelah saga mengusap punggung sang anak mencoba untuk menenangkan tangisan saga.

"Sakit ayah sakit hiks" isak saga dengan tangan yang terkepal dan mengusap matanya menghilangkan air mata dipipi gembul dan matanya.

"Iya udah dulu nangisnya nanti sesek kalo kelamaan nangis" ucap daren lembut membawa saga kepelukan hangatnya yang langsung dibalas pelukan tak kalah erat dari saga.

Bi inah udah selesai ngurut kaki saga dan izin untuk kebelakang menyiapkan makan siang dibalas anggukan dari daren.

"Udah ya dek nangisnya besok abang beliin cilok kesukaan lu deh" ucap vano yang ikut menenangkan saga disamping daren.

"Gamau" gumam saga dengan kepala yng disenderkan dibahu daren dan masih mengeluarkan air mata.

"Tambah es krim" ucap varo yang juga ikut menenangkan saga dan masih dibalas gelengan dari saga.

"Coklat sama cheese cake deh" ucap vano lagi tapi tetep dibalas gelengan dari saga.

"Jadi maunya apa" tanya varo pasrah melihat saga yang susah dibujuk sedangkan saga langsung berhenti menangis dan menatap varo berbinar

"Jam tangan keluaran terbaru yang waktu itu gua kasih lihat kakak" ucap saga sambil memainkan kancing baju daren

Mereka bertiga yang mendengar ucapan saga langsung membatin

"MATREK"

Sagara ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang