chap 9

2.9K 272 22
                                    

.
.
.
Maaf kalo banyak typo
Happy reading 😊
.
.
.

Pagi ini jam menunjukan pukul 7 pagi tapi saga dkk sudah berkumpul dirumah levin dengan koper yang berada disamping tubuhnya masing-masing.

Waktu libur masih ada 2 hari lagi dan mereka berencana untuk berlibur kerumah nenek levin yang berada di daerah pedesaan yang sangat subur.

"Kalian udah sarapan belum?" Tanya mama levin kepada saga dkk yang sedang duduk diruang tengah.

"Kita semua udah tan" jawab vano mewakili yang laina.

"Adek mau sarapan lagi?" Tanya mama levin ke saga sambil mengelus surai hitam saga.

Semua orang tua saga dkk itu udah kayak keluarga gitu, saga juga sering main kerumah yang lain disana juga saga emang paling dimanja karena saga paling kecil. Yang anaknya aja sering dilupain gegara saga, tapi mereka gak iri karena udah nganggep saga adek mereka sendiri.

"Enggak usah ma, saga tadi udah makan banyak dirumah" tolak saga kepada mama levin. Mereka juga manggil orang tua satu sama lain kayak orang tua sendiri karena udah bener-bener deket.

"Gausah boong lu ga dirumah aja cuman minum susu sama roti selembar" ucap varo dihadiahi pelototan dari saga.

"Makan" singkat levin sambil menarik tangan saga kearah dapur diikuti yang lain.

"Abang gua udah kenyang gausah makan ya" bujuk saga kelevin dengan tangan yang digoyangkan seperti anak kecil.

"makan apa gausah berangkat" ucap levin sambil menatap kearah saga membuat saga mendengus kesal

"Abanggggg" rengek levin dengan muka memelas andalannya tapi levin tetap tak goyah walaupun dihati udah gemes pengen nyubitin pipi saga.

"Adek makan dulu aja ya dikit aja tapi penting kemasukan nasi perutnya" bujuk mama levin kepada saga membuat saga hanya menghela nafas dan menganggukkan kepala karena tidak tega untuk menolah perkataan mama levin.

Saga sudah ditinggal sang mama sejak umur 10 tahun. Saga tak tahu kenapa kedua orang tuanya berpisah, yang saga tau saat itu sang mama pulang dari kantor dan bertengkar dengan ayahnya kemudian langsung mengemasi pakaiannya dan tak pulang kerumah lagi setelah itu.

Saga memakan sarapannya tanpa minat dn sangat lamban, sedangkan yang lain hanya duduk dengn memandang saga dengan bertopang dagu.

Saga yang yang risih langsung menatap tajam yang lainnya membuat yang lainnya terkekeh kecil tapi tetap menatap kearah saga sampai saga menyelesaikan makannya walaupun tak habis dan hanya beberapa suap setidaknya perut kecil saga terisi oleh nasi.

•••

Saga dkk berangkat menggunakan dua mobil. Mobil satu yang diisi oleh levin, vano, varo dan saga sedangkan dimobil dua diisi oleh lio aksa dan vergan.

Selama perjalanan mereka terus melontarkan candaan-candaan dan sesekali mereka akan bernyanyi. Dikedua mobil tidak ada yang namanya tenang.

Mereka membutuhkan waktu sekitar 4 jam sampai dirumah nenek levin. Disana mereka disambut dengan pelukan hangat dari nenek levin.

"Ayok masuk diluar dingin kalian pasti capek kan" ucap lembut nenek levin dan menyuruh saga dkk untuk masuk karena udara di daerah nenek levin sedang dingin karena sehabis hujan.

Mereka langsung masuk kedalam rumah dengn koper yang merek bawa ditangan masing-masing.

"Kamarnya udah nenek siapin ada 4 kamar yang paling kecil buat satu orang kalian bagi sendiri ya nenek mau masak buat makan siang kalian" ucap nenek levin dan langsung berlalu kearah dapur untuk memasak makan siang.

"Nah ayok bagi kamarnya" ucap saga semangat dan diangguki yang lain

"Saga sekamar sama gua" ucap vano cepat agar tak didahului yang lain

"Gak gak saga pokoknya harus sekamar sama gua" ucap varo yang juga ingin tidur bersama saga

"Kalian kan udah sering bareng saga, gua juga mau sama saga" ucap lio tak mau kalah

"Gua juga mau sekamar sama saga" sahut aksa

"Kalian udah bareng saga dari lama lah gua baru kenal saga jadi saga harus sekamar sama gua!!" Ucap vergan yang juga tak mau kalah, kan vergan pengen sekamar sama saga terus dipeluk gitu buar kek anak kembar.

"UDAH UDAH KALIAN KOK MALAH RIBUT SENDIRI GUA MAU DIKAMAR SENDIRI AJA" teriak saga kesal karena yang lain pada ribut, kan saga udah ngantuk sama capek banget pengen cepetan bobo ganteng yang lain malah pada berantem sendiri.

"Saga sekamar sama gua" ucap levin dan langsung menarik saga kekamar mereka meninggalkan yang lain dengan muka terbengong mereka.

•••

Saat ini saga dkk sudah berada dimeja makan dengan makanan yang mengepulkan asap didepan mereka.

Nenek levin memang tinggal disini sendiri karena sang kakek yang sudah meninggal satu tahun yang lalu. Sebenarnya nenek levin sudah diajak tinggal dirumah levin tapi katanya sang nenek tak ingin meninggalkan kakek dirumah sendirian jadi nenek tetap memutuskan tinggal dirumah yang sudah ditempati bersama sang kakek.

Nenek levin sudah selesai menata makanan dimeja makan dan mereka makan bersama dengan tenang.

Masakan nenek levin sangat enak bahkan lio, aksa dan varo sampai menambah memang tak tahu malu.

"Makanan nenek enak banget, chef aja kalah sama nenek" ucap lio dengan makanan yang masih penuh dimulutnya membuat nenek levin tertawa kecil

"Kamu ini bisa aja, nambah aja itu masih banyak makanannya daripada nanti malah kebuang" ucap nenek levin yang dibalas anggukan semangat oleh lio, aksa dan varo

"PASTI NEK" jawab lio, aksa dn varo serempak disertai anggukan semangat dan lanjut memakan makanan mereka.

Setelah selesai makan mereka semua langsung menuju keruang tengah untuk menonton tv bersama sedangkan sang nenek sedang pergi kerumah tetangga entah mau ngapain.

"Nanti malem barbeque an yok" usul vano kepada yang lain

"Boleh tuh boleh gua pengen bakar-bakar" ucap aksa yang setuju dengan usul vano

"Gua juga pengen" ucap saga dengan mata berbinarnya. Dipikirannya saga sudah membayangkan bakar-bakar dihalaman belakang rumah nenek levin yang terbilang luas, sangat luas malah sambil membawa gitar dan bernyanyi bersama. Saga saja sudah sangat senang membayangkannya.

"Gimana vin udah banyak tuh yang pengen saga juga kepengen boleh gak?" Tanya lio kepada levin selaku cucu dari pemilik rumah.

"Hmm nanti gua bilang nenek" singkat levin yang dibalas sorakan senang dari saga sedangkan yang lain hanya tersenyum senang.

Saga sudah tak sabar menunggu nanti malam!!



Sagara ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang