chap 14

2.5K 256 8
                                    

.
.
.
Maaf kalo banyak typo
Happy reading 😊
.
.
.

Saga terbangun dari tidur nyenyaknya disebuah kamar yang pastinya sudah saga hafal, saga terbangun dikamarnya sendiri dengan dikelilingi oleh yang lainnya dalam keadaan tertidur  tapi ia tak mendapati adanya levin.

Tadi saga sebenernya gamau pulang karena bentar lagi emng jam pelajaran udah habis tapi karena paksaan sikembar yang ngotot pengen saga balik akhirnya saga mau pulang dan tertidur saat perjalanan pulang sesampainya dirumah ternyata daren sudah pulang dari kantor dan sedang bersantai diruang tengah dan saat melihat saga digendong daren langsung menyusul menanyakan kenapa saga digendong dan menyuruh mengantarkan saga kekamarnya agar tidur ya lebih nyenyak.

Saga ingin mengambil minum dan membuat pergerakan kecil membuat yang sedang tidur sontak terbangun.

"Ada yang sakit dek?" Tanya vano yang masih mengumpulkan nyawanya sehabis terbangun dibalas gelengan dari saga

"Enggak kak gua udah sehat kok" jawab saga dibalas anggukan kepala oleh vano

"Tadi mau ngapain?" Tanya varo yang berada disamping saga membuat saga mengalihkan pandangan kearah varo bingung setelah mencernanya saga menganggukkan kepala tanda paham

"Mau ambil minum, padahal udah gerak pelan-pelan biar kalian gak kebangun tapi tetep aja kebangun" jawab saga dengan muka yang sangat lucu, bibir sedikit maju dan pipi yang sedikit digembungkan yang awalnya pipi saga sudah gemuk jadi tambah gemuk, sungguh lucu.

"Kalo mau apa-apa bangunin aja gak papa kok" ucap aksa yang hendak mengambilkan minum dibalas anggukan oleh saga disertai guamaman kecil iyaiya

Setelah diambilkan saga segera meminum airnya seperti orang kesetanan karena memang sudah menahan haus sedari tadi.

Sehabis minum saga menaruh gelas yang sudah kosong tadi keatas nakas dan sedikit menunduk ingin menanyakan sesuatu tapi ragu untuk menanyakannya. Sedangkan yang lainnya melihat saga bertingkah aneh mengernyitkan dahinya bingung.

"Kenapa lu ga? Ada yang sakit?" Tanya vergan dengan nada khawatir membuat saga tersentak kaget dan langsung menggelengkan kepala cepat

"Enggak kok enggak" jawab saga cepat

"Terus lu kenapa kok diem aja?" Tanya vergan bingung melihat saga yang terlihat aneh

"Ehmm bang levin mana?" Tanya saga lirih dan terus menundukkan kepalanya sedangkan yang lain hanya diam bungkam karena mereka memang tidak tau dimana levin.

Sejak keluar dari uks dengan membanting pintu tadi levin menghilang entah kemana, sudah dihubungi beberapa kali tapi tak dijawab yang jawab malah operator dichat pun hanya dibaca tanpa ada tanda-tanda ingin dibalas.

"Ehmm ada kok ga levin tadi pulang duluan papanya nyuruh balik cepet katanya" jawab lio, saga yang mendengar malah langsung menundukkan kepalanya sedih dia tau bahwa lio sedang berbohong. Papa levin sedang diluar kota karena masalah pekerjaan dan akan pulang minggu depan levin sendiri yang bilang ke mereka. Sedangkan yang lain menatap tajam kearah lio karena sungguh lio itu kadang begonya buat orang darah tinggi.

"Eh bukan papanya tapi mamanya iya mamanya" ralat lio setelah mengetahui kesalahannya tapi saga tetap menundukkan kepalanya

"Bang levin masih marah ya sama gua" tanya saga dengan kepala yang terus menunduk dan suara bergetar tanda bahwa akan menumpahkan tangisannya, saga emang cengeng banget kalo sama orang yang disayang dimarahin aja bisa mewek apalagi kalo yang marah kayak levin takut saga tuh

varo yang memang disamping saga langsung merengkuh tubuh saga dan menepuk punggung saga pelan memberikan ketenangan

"Levin udah gak marah kok, dia cuman dinginin kepala aja karena udah kesel sama lu makanya jangan bandel" jawab vano sambil mengusak rambut hitam saga membuat saga mendengus kesal, saga gasuka kalo rambutnya diusak gitu jadi jelek katanya.

Sagara ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang