chap 18

2.6K 236 13
                                    

.
.
.
Maaf kalo banyak typo
Happy reading 😊
.
.
.

"Eunghh" lenguhan terdengar dari bibir mungil menandakan bahwa sang empu akan terbangun beberapa orang yang berada disekitarnya langsung mendekat kearah saga, yap seseorang yang baru terbangun itu adalah saga.

"Adek apanya yang sakit? Bilang ke kakak" tanya vano yang memang dari awal berada disamping saga.

"Pusing" lirih saga dengan tangan kanan yang diangkat untuk menyentuh kepalanya mencoba menghilangkan rasa pusing yang semakin terasa.

Vano yang mendengar keluhan sang adik pun langsung mengusap lembut kepala saga yang masih terasa hangat karena demam mencoba untuk mengurangi rasa pusing yang terasa.

"Adek makan dulu ya abis itu minum obatnya" ucap vano dibalas anggukan oleh saga, varo yang memang sudah membawakan bubur segera duduk disamping saga dan menyuapi saga sedangkan yang lain hanya diam sambil tersenyum memperhatikan kedekatan mereka.

"Udah" ucap saga sambil menahan tangan varo yang hendak kembali menyuapkan bubur kembali.

"Tiga suap lagi ya dek kamu masih baru makan tiga suap loh" bujuk varo karena saga memang masih memakan tiga suap tapi saga tetap menggelengkan kepala.

Memang baru tiga suap tapi saga sudah tak mampu lagi untuk memasukkan makanan keperutnya. Perutnya serasa diaduk dan seperti ada yang mendesak ingin keluar dari tenggorokannya.

"Yaudah ini obatnya diminum dulu" ucap vano sambil mengulurkan tangannya yang terdapat beberapa obat untuk saga. Saga yang melihat banyaknya obat itu hanya pasrah dan meminum seluruh obatnya.

"Sekarang adek istirahat dulu ya kita keluar biar adek nyaman tidurnya" ucap bima dibalas anggukan oleh yang lainnya.

Saga kembali membaringkan tubuhnya untuk beristirahat sedangkan yang lain melihat saga sudah tertidur langsung keluar meninggalkan saga agar tidak terganggu.

•••

Matahari sudah malu untuk menunjukkan dirinya dan akan digantikan dengan bulan yang ingin kembali menunjukkan keindahannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore tanda semua orang harus menghentikan aktivitasnya untuk berkumpul dengan keluarga termasuk bima dan juga putra serta cucunya.

Saat ini semuanya sedang berkumpul diruang tengah termasuk saga yang sudah terbangun jam 4 tadi, saga sudah sehat suhu badannya juga sudah normal hanya tubuhnya yang masih lumayan lemas.

Saga sedang melihat kedua kakak kembarnya yang sedang bermain ps dengan rusuh saling menyalahkan dan mengganggu satu sama lain agar dapat memenangkan permainan, disampingnya kelima saudaranya sedang bermain dengan ponselnya mereka sedang mabar.

"Abang ajarin main itu dong" ucap saga yang mendekat kearah devon yang berada disamping kanannya

"Bentar abang masih mabar ini lu sama kakak lu dulu aja" ucap devon tanpa mengalihkan perhatiannya kearah saga.

Saga yang mendapat respon seperti itu dari sang abang mendengus kesal dan berdiri hendak pergi kearah gilang yang juga ikut mabar.

"Abang gilang ajarin gua main itu dong" ucap saga setelah mendudukkan diri disamping gilang tapi respon gilang sama seperti devon membuat saga semakin kesal.

Saga yang tidak diperhatikan langsung berjalan kearah sikembar dan mendudukkan diri diantara keduanya, sedangkan vano dan varo yang melihat sang adik sedang kesal tetap membiarkannya dan lanjut meneruskan bermain ps.

Sagara ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang