bab 1

6.6K 465 24
                                    


-jangan lupa vote-


Kala luka itu datang lagi hanya menangis yang bisa dilakukan, kini dibawah derasnya hujan disalah satu rumah sederhana didalamnya ada keluarga jauh dari kata harmonis.

Kediaman keluarga lee jauh dari kata tenang dan damai hanya berisi pertengakaran dan perkelahian seperti yang terjadi sekarang.

"aku udah ga kuat lagi mas mending kita cerai biar aku yang urus semuanya besok tinggal tanda tangan dan urus anak kamu itu." final sang ibu.

"aku mau cerai tapi ga sudi ngurus anak itu kamu kan ibunya kenapa ga kamu aja!"

"pokonya ga mau, aku pamit." setelahnya sang ibu pergi meninggalkan rumah meninggalkan sang ayah dan anak yang masih didalam kamar menangis parau.

"mending aku juga pergi aja." ayah itu meninggalkan rumah.

Didalam kamar anak itu hanya bisa menangis kenapa nasibnya begitu menyakitkan, bahkan orangtuanya sendiri ga mau ngurus dia sebejat apasih dia sampai dibuang sendiri dirumah ini.

Tangannya menggapai hp dinakas sampingnya dengan susah payah menelfon salah satu sahabatnya walau isakan tangis belum reda.

Panggilan diterima.

"hallo hyuck kenapa?"

"t-tolong hiks tolong" jujur saja dia takut hujan petir.

"hey hey kenapa nangis, kamu dimana sekarang aku samperin ya?"

"aku hiks dirumah sendirian."

"oke tunggu disitu aku sama nana kesana, jangan kemana-mana ya tunggu dulu"

"iya"

Sambungan terputus.

Lee donghyuck nama pemuda malang itu, dia ga tau harus gimana lagi putus asa, merasa sendiri dunianya seakan berhenti saat tau orang tuanya ga mau urus dia lagi, cukup sadar kalau dirinya ini anak diluar pernikahan tapi ini bukan salahnya juga kenapa dia yang menanggung semua rasa sakit dan kecewa sendirian.

Terus menangis mengeluarkan semuanya berpelukan pada boneka yang diberikan salah satu sahabatnya kepalanya pusing, hatinya sakit, air matanya bahkan udah ga bisa keluar lagi habis didetik itu juga.

Tok tok tok

Pintu kamar diketuk dari luar dengan perlahan donghyuck turun dari kasur untuk membuka pintu sepertinya itu kedua sahabat kembarnya.

Ceklek

"oh hai! kenapa nangis hm?" tanya salah satu sahabatnya.

"masuk dulu nanti cerita."

Mereka bertiga masuk ga lupa kunci pintu dan duduk dikasur, donghyuck mulai cerita dari awal hingga kedua orang tuanya ga ada yang mau urus dia.

"bajingan, udah ga usah nangis kamu tinggal sama kita aja semuanya kita tanggung." ucap jaemin.

"tapi na--"

"ck ga ada bantahan, kamu tinggal sama kita biaya hidup bakal ditanggung papi sama kakek" potong jeno, sahabat sekaligus kembaran jaemin.

"makasih makasih banget kalian mau nolongin aku yang ga berguna ini." lalu memeluk kedua sahabatnya.

"sekarang beresin barangnya, rumah ini biar dibeli kakek uangnya buat kamu dan aku baru aja hubungin papi hak asuh kamu diambil kakek jadi secara ga langsung kamu anaknya kakek atau anak asuh " jelas jeno.

Kakeknya mereka itu terbilang masih muda, kim suho namanya dan istrinya kim lay baik banget dari dulu sama hyuck.













• • •

Lanjut ga, sayang?.

Enaknya dibuat santai apa dramatis?.

Okelah lanjut aja perkara ada yang baca kagak tetep lanjut awokawok.

Luka - (nohyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang