[ 'T'.P ] ~ sedikit, tentang cerita ini

520 28 0
                                    

“Hey, lo harus disuntik dulu!”
.
“Gak! Nggak perlu. Gue sembuh, minggir!”
.
Mana bisa gitu, luka lo juga kan harus dijahit.”
.
“I said, 'NO'.”

Tatapan tajam dengan penekanan kalimat itu membuat temannya yang sedari tadi membujuknya, terdiam. Dia terkejut, takut, dan... ya, memilih mengatupkan bibir sebelum bola mata si gadis harus menghabisinya hanya dengan tatapan.

==+==

Hey, lo ngapain pukul tembok?”

“Eh, itu.. Aku cuma penasaran, apa kalau orang emosi, suka mukul tembok, nggak sakit? Tapi taunya sakit, mana sampe berdarah gini.”

“Lo, lagi emosi?”

“Iya, soalnya es alpukat kocok di kantin abis, sih. Ngeselin banget.”

“Karena itu?”

“Hu'um! Aku tuh pengen banget dari kemarin, tapi selalu kehabisan. Ngeselin banget sumpah!”

“Haha, ya ya ya. Lo memang keliatan emosi banget tuh. Sampe bibirnya maju berapa centi.”

“Eh?”

“Kkk~”

Pemuda itu terlalu terpesona dengan manisnya wajah gadis yang mempout itu. Hingga, tak ia sadari bahwa gadis itu tak meringis sedikitpun, bahkan ketika darah yang henti-hentinya keluar dari luka yang masih basah itu.

♡♡♡

‘Two’ Pieces
-The Fragile Stone-

By.
                        
     Moilulu.  

No 'One' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang