"Inoo kun, sebentar lagi giliran tim kita, ayo bersiap" pinta si ketua kelas.
"Baik~" Inoo melakukan sedikit pemanasan dengan teman temannya.
Ini adalah permainan terakhir pekan olahraga. Dia sudah latihan tiap minggu dengan Daiki dan teman temannya.
Belum lagi Yabu yang sering menawarkan diri untuk membantunya.
Setelah melibatkan orang sebanyak ini, Inoo tentunya tidak akan membuat mereka kecewa. Dia hanya perlu berlari dengan cepat dan menyerahkan tongkatnya nanti ke teman di depannya.
Inoo menyerahkan sisanya pada pemain berikutnya.
Dengan sedikit tips dari Yabu, Inoo merasa percaya diri memenangkan lari estafe ini.
"Eh? Bukannya kita bertanding dengan kelas 2-1? Kenapa kita bertanding dengan kelas adikku?" Tanya Inoo saat dia melihat teman Yuri dan Yuto mengambil tempat di sampingnya.
"Kau tidak mendengar pengumumannya?"
Inoo menggeleng.
Dia saja dari tadi terus memperhatikan Yabu dengan setelan olahraga.
Bagaimana bisa Inoo mendengar pengumuman itu?
Tapi jika boleh jujur, Yabu terlihat sangat tampan dengan setelan olahraga.
Bukannya Yabu tidak tampan setiap harinya, hanya saja dengan baju kaos dan jaket yang digulung sampai sikunya itu membuatnya lebih tampan berkali kali lipat dari sebelumnya.
Dan peluit yang menggantung di lehernya itu, sangat melengkapi penampilan Yabu.
Belum lagi senyuman yang tidak pernah luntur dari wajahnya itu.
Sepertinya Yabu lebih cocok menjadi guru olahraga daripada guru sejarah.
"Tadi kepala sekolah bilang karena inti dari pekan olahraga tahun ini adalah hadiah itu, jadi hanya tim bertahan sampai akhir yang akan bertanding"
"Ah~ jadi karena itu kita bertanding dengan tahun pertama?"
"Begitulah, sudah ayo ambil posisimu" ucap temannya lalu pergi ke posisinya.
"Yosha! Aku tidak akan bersikap baik walaupun kalian adik kelasku!" Ucap Inoo sambil sesekali meregangkan tubuhnya.
"Bersedia!"
Inoo langsung ke arah wasit itu.
"Eh? Yabu kun??"
"Siap!"
Dorrr!
Walaupun Inoo sedikit tertinggal dari adik kelasnya karena sibuk memperhatikan Yabu, dia berusaha berlari secepat yang dia bisa karena Yabu menyemangatinya tadi saat Inoo berlari melewatinya.
Yabu mengatakan, "Semangat Inoo kun!"
Meskipun Yabu hanya berbisik, Inoo sudah sangat bahagia mendengarnya.
Dan, Inoo pun berhasil menyusul adik kelasnya itu. Setelah memberikan tongkatnya pada temannya, Inoo segera menepi dari lintasan.
Yang harus dia lakukan sekarang adalah menyemangati temannya.
"Aku akan menangih tomatku padamu Dai chan~"
"Baiklah, ngomong ngomong ini, kau juga harus memegangnya!" Daiki menyodorkan sebuah uchiwa dengan nama temannya yang sedang bertanding.
Tanpa pikir panjang, Inoo segera mengambil uchiwa itu dan ikut berteriak.
"Senga kun! Senga kun!" Teriaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reach you
Fanfiction"Biarkan aku menyukaimu Yabu kun" "Tidak bisa" "Kenapa?" "Kau muridku Inoo kun"