30

1.5K 276 52
                                    


Happy reading!!

***

Zeline menyisir rambutnya dengan gerakan perlahan. Hari ini, Zeline mulai melaksanakan ujian tengah semester di kampusnya. Dia tetap merasa khawatir meski sudah melakukan banyak persiapan sebelumnya.


"Kau gugup?" Tanya Helena saat Zeline sudah duduk di ruang makan.

"Sedikit." Sahut Zeline.

"Ayolah jangan seperti itu, kau pasti akan mendapatkan yang terbaik." Hibur perempuan itu.

Zeline tersenyum sedikit lalu memakan sarapannya.

Beberapa detik setelahnya, derap langkah kaki terdengar mendekat. Dan rupanya pemilik langkah tersebut adalah Richard dan Christian.

Helena berdiri kemudian membungkuk sebentar pada kedua orang itu. Richard mengangguk lalu menarik kursi dan duduk disana sementara Helena kembali duduk.

Hening tercipta diantara mereka, tak ada yang bersuara kecuali peralatan makan yang mereka gunakan.

Zeline menunduk, dia sebenarnya sangat penasaran tentang Richard yang tiga hari ini tidak tidur di kamar seperti biasa. Saat dia bertanya pada Lusi, perempuan itu menjawab jika Richard selalu tidur di ruang kerjanya.

Tentu saja Zeline keheranan dan sayangnya Lusi tidak bisa memberikan alasan kenapa Richard seperti itu.

"Aku dengar hari ini kau mulai ujian." Christian tiba-tiba bersuara ditengah kesunyian yang sedari tadi menyelimuti.

"Um, iya." Zeline mengangguk.

"Kalau begitu semangat oke?" Ujar pria berkulit tan itu sambil mengelus puncak kepala Zeline.

Wanita itu sedikit tersipu, "terimakasih. Aku akan melakukan yang terbaik."

"Kau pasti bisa mendapatkan nilai yang tinggi, aku yakin itu." Christian tersenyum lalu melepaskan tangannya dari kepala Zeline.

"Aslan kemana? Belakangan ini aku tidak melihatnya." Kata Zeline.

"Dia ada misi dengan Brayn, apa dia tidak berpamitan padamu sebelumnya?" Ujar Christian.

Zeline menggeleng, "tidak."

"Padahal itu tidak sopan, kau kan secara tidak langsung juga majikannya Aslan, ahahaha." Christian tertawa kecil sedangkan Zeline tersenyum kikuk.

"Kalau kau sudah selesai cepat susul aku." Richard berdiri dari kursi dan langsung pergi dari ruang makan.

"Kenapa tuan terlihat tidak begitu baik? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Zeline.

Christian menelan terlebih dahulu makanannya sebelum menjawab, "iya. Beberapa hari ini kami sedang mengincar seorang investor agar mau bergabung di perusahaan. Tapi ternyata tidak mudah untuk mendapat kepercayaan dari investor itu."

"Kenapa bisa begitu? Apa dia tidak tau siapa tuan Richard?" Sela Helena.

Christian menggeleng, "entahlah. Untuk bertemu dengan investor itu saja rasanya sulit, apalagi kalau sampai membuat pertemuan dengannya."

"Sepertinya dia bukan orang yang sembarangan." Ujar Helena.

"Memang bukan, tapi Richard pasti akan berusaha mendapatkannya. Kita sudah tau dia seperti apa." Christian lalu berdiri, "baiklah para gadis. Aku harus pergi sekarang, jika tidak Richard akan memukul wajah tampanku. Sampai jumpa cantik."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VERHETETLEN (SECOND VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang