25

1.5K 279 53
                                    

Kita berada di hubungan yang aneh dan unik

Red Velvet- Psycho

***

Zeline menghela nafas pelan lalu mengusap punggung tangan Richard yang tengah memeluknya dari belakang. Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi dan untungnya hari ini Zeline tidak ada jadwal ke kampus.

Wanita itu kemudian membalikkan tubuhnya untuk berhadapan dengan Richard. Tapi karena tinggi badannya, wajah Zeline hanya sampai sebatas dada pria itu.

Dengan pelan, dia menyenderkan kepalanya ke dada Richard. Pelukan dari pria itu semakin erat dia rasakan.

"Aku tau kau sudah bangun tuan." Kata Zeline lalu mendongak untuk melihat wajah suaminya.

Tawa kecil kemudian keluar dari bibir pria itu. Lalu dengan perlahan dia membuka matanya dan membalas tatapan Zeline.

"Bagaimana bisa kau tau?" Tanya Richard.

"Kalau kau masih tidur, mana mungkin kau mengusap-usap punggungku seperti tadi." Sahut Zeline.

Richard tersenyum kecil lalu kembali memejamkan matanya.

"Kau tidak mau bangun?" Tanya Zeline.

"Tidak." Jawab Richard dengan singkat yang membuat Zeline mendengus karenanya.

"Tapi bukannya tuan harus bekerja?"

"Aku tidak akan bangkrut walau bolos setahun pun."

"Sombong sekali." Cibir Zeline.

"Aku sombong karena aku punya sesuatu yang bisa aku sombongkan." Bela Richard pada dirinya sendiri.

"Sebenarnya kita tidak sepatutnya sombong karena kita hanyalah manusia biasa." Balas Zeline dengan sengit.

"Ck, aku ini manusia setengah dewa. Jadi aku berbeda denganmu." Kata Richard.

'Dewa katanya? Iblis baru benar.' batin Zeline.

"Tak perlu membatin apapun tentangku. Katakan saja langsung!" Tukas Richard tiba-tiba.

"Kau jelek!" Sembur Zeline begitu saja kemudian melepaskan lengan Richard dari tubuhnya. Wanita itu lalu duduk dan memungut pakaiannya.

"Tubuhmu tidak sakit?" Tanya Richard sambil memperhatikan punggung polos istrinya.

"Tidak tuh." Sahut Zeline.

"Wah, kau kuat juga. Ayo kita lakukan lagi sampai tubuhmu sakit."

"TIDAK!" Tolak Zeline mentah-mentah lalu berjalan menuju kamar mandi.

Richard tersenyum tipis lalu duduk sambil bersandar di kepala ranjang. Ponselnya kemudian berbunyi dan layarnya menampilkan jika Christian yang tengah menghubunginya.

"Ya?"

"Berita hilangnya Adam sudah tersiar dimana-mana. Apa kita akan tetap pada rencana?" Tanya Christian.

"Tentu saja! Memangnya ada alasan apa sampai kita harus mengubah rencana kita?" Tanya balik Richard.

"Begini, orang-orang Adam tengah mencari identitas Zeline. Mereka bahkan sampai menelusuri ke setiap tempat, entah itu kampus, mall, kantor, bahkan bioskop." Jelas Christian.

"Kita hanya akan membuat Adam membuka mulut tentang kejahatannya. Dan sesudah itu, fyuhh~ kita akan membiarkannya begitu saja."

"Lalu kau pikir akan semudah itu dia membuka mulut? Dia pasti akan lebih memilih mati daripada membuka kejahatannya!" Ujar Christian.

VERHETETLEN (SECOND VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang