16

1.6K 343 44
                                    


Kalian teh naha gk mau vote?
Lagi cantengan? :(
#candsayang

Happy reading

***


Zeline dengan telaten mengusap leher dan tangan Richard dengan lap yang sudah dia basahi dengan air hangat. Sudah tiga hari ini Richard belum juga terbangun dari tidurnya. Zeline dan yang lainnya sempat khawatir tapi para dokter menenangkan mereka dan mengatakan jika Richard akan baik-baik saja.

"Tuan, kenapa masih tidur hm? Apa kau tidak tau pekerjaan mu di kantor sangat banyak. Kau membuat yang lain kerepotan sedangkan kau malah enak-enakan tidur seperti ini." Kata Zeline.

Setelah dirasa cukup, wanita itu pergi ke kamar mandi dan membuang air yang telah dia gunakan dan menyimpan lap.

"Nyonya?" Helena masuk kedalam kamar setelah mengetuk pintu.

"Ya?" Sahut Zeline lalu keluar dari kamar mandi.

"Nyonya, aku membawakan sarapan." Ujar Helena seraya memberikan barang bawaannya pada Zeline.

"Sudah aku bilang jangan panggil aku begitu!" Kesal Zeline, dia lalu menyimpan sarapannya dimeja.

"Hehehe maaf." Helena tersenyum polos.

"Helena, apa aku benar-benar tidak boleh kuliah?" Tanya Zeline lalu duduk di sofa. Dia menepuk pelan tempat kosong disebelahnya. Mengisyaratkan agar Helena duduk disana.

Helena tersenyum, lalu duduk disamping Zeline. "Sebenarnya aku juga tidak tau, Christian tengah membuat rencana tapi tetap saja harus berdiskusi dulu dengan tuan."

Zeline menghela nafas, "tapi itu pasti akan memakan waktu yang lama. Kita bahkan tidak tau kapan tuan akan sadar."

Gadis disamping Zeline itu mengangguk setuju. "Tapi aku rasa kau tetap bisa kuliah Zeline."

"Benarkah?"

"Iya, tapi ada dua kemungkinan. Pertama, kau akan pindah ke kampus lain. Atau yang kedua, kau tetap kuliah di kampus yang sekarang tapi mendapat pengawalan yang sangat ketat." Ujar Helena.

"Apa? Pindah?" Zeline tertunduk lesu, "Tapi aku sudah nyaman dengan kampusku yang sekarang."

"Tapi kalau kau masih mau kuliah disana, kau akan mendapat penjagaan yang ketat mengingat kau sudah diserang dua kali." Tukas Helena.

"Iya, dan semua orang akan tau kalau aku adalah istri dari Richard Park."

"Dan keselamatan mu jadi tambah terancam." Tambah Helena. Dia lalu menarik nafas, "tapi jangan khawatir! Tuan Richard pasti akan memilihkan yang terbaik untukmu."

"Kau serius?" Tanya Zeline.

Helena tersenyum, "sebagai orang yang sudah lama bekerja padanya. Aku yakin apapun yang dia putuskan pasti itu juga demi keselamatanmu. Kau juga tak mau terluka lagi bukan?"

"Tentu saja tidak!" Zeline menggeleng tegas.

"Baiklah, aku harus pergi ke kantor sekarang. Keadaan tuan yang seperti ini membuatku harus bekerja disana. Sampai jumpa Zeline." Helena beranjak dari duduknya. Dia diantar oleh Zeline sampai pintu.

"Semoga selamat sampai tujuan Helena, sampai jumpa juga!" Zeline melambaikan tangannya yang dibalas oleh wanita itu.

Setelah Helena menghilang dari belokan, Zeline masuk kedalam kamar.

"Beraninya dia memanggilmu tanpa embel-embel nyonya!"

"Astaga!" Zeline terlonjak kaget saat melihat Richard sudah membuka matanya. Tapi ekspresi wajahnya yang terlihat tidak senang membuat Zeline menciut.

VERHETETLEN (SECOND VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang