32

1.3K 260 40
                                    


Part ini gak terlalu panjang
But i hope you'll like it!
Happy reading!

***

Richard terdiam dengan ekspresi yang menunjukkan keterkejutan atas pertanyaan Zeline barusan. Pertanyaan yang dia kira tidak akan dia dengar dari istrinya, justru sekarang keluar dengan begitu mulus dan berhasil menamparnya dengan telak.

Rahang lelaki itu mengeras, dia tak henti-hentinya menatap Zeline dengan tajam. Tapi itu hanya tameng agar dirinya tidak berlaku lemah didepan Zeline.

"Pergi dari sini!" Perintah Richard kemudian.

Zeline menggeleng, dia tidak akan mengangkat kedua kakinya dari sini jika belum mendapatkan jawaban dari Richard.

"Aku butuh jawaban darimu tuan." Sahut Zeline.

"Untuk apa? Dia sudah meninggal dan kenyataannya adalah bahwa kau yang berdiri didepan mataku sekarang!" Tegas Richard. Tapi pernyataannya barusan tidak membuat Zeline merasa puas.

"Apa kau menikahi ku hanya karena aku mirip dengan Wendy? Apa kau belum bisa melupakannya makanya kau bersikeras untuk menikah denganku?"

"Keluar dari sini sebelum aku memukul mu!"

"Aku tidak takut! Aku butuh jawaban darimu sekarang!"

"JAWABAN SEPERTI APA YANG KAU HARAPKAN DARIKU?!" Sifat keras kepala Zeline membuat amarah Richard seketika keluar. Dia sudah dari tadi menahan dirinya untuk tidak marah tapi Zeline terus saja memancingnya.

"APA KAU INGIN AKU MENGATAKAN JIKA AKU SUDAH MELUPAKAN WENDY YANG JELAS-JELAS MASIH AKU CINTAI!" Lanjut pria itu.

Zeline kembali menangis, hatinya jelas sakit mendengar ucapan suaminya barusan. Bahwa Richard masih mencintai Wendy disaat Richard sendiri sudah menikah dengannya.

"Lalu kenapa kau menikah ku? Aku dan Wendy jelas berbeda! Bagaimana bisa kau menikahiku jika kau masih mencintai kakakku?!"

Richard menutup matanya, berusaha sekuat mungkin agar tidak sampai memukul Zeline. Egonya sebagai laki-laki jelas melarangnya untuk melakukan hal tersebut.

Tapi ucapan Zeline seolah terus menghasutnya untuk bersikap kasar.

"Diam Zeline!" Sentak Richard akhirnya.

Wanita itu kembali menutup mulutnya saat melihat wajah penuh amarah dari suaminya. Dia masih memberikan pandangan terluka pada suaminya itu.

Richard lalu berjalan menuju Zeline dan langsung memegang kuat kedua bahu wanita itu.

"Jika kau ingin tau kenapa aku menikahimu maka jawabannya iya! Aku hanya menjadikanmu pelampiasan agar aku tetap bisa mengingat Wendy! KAU PUAS?!"

PLAK!

Satu tamparan keras dari Zeline mendarat di pipi Richard. Tamparan dari Zeline sepertinya sangat keras sebab pipi Richard jadi terluka karenanya. Tapi luka itu tidak sebanding dengan luka yang didapatkan Zeline dihatinya.

"Brengsek!" Zeline berujar pelan namun penuh penekanan. Dia lalu mengusap air matanya dan keluar dari ruangan tersebut.

Membiarkan Richard yang masih termenung memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya.

Membiarkan Richard yang masih termenung memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VERHETETLEN (SECOND VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang