35

1.9K 265 78
                                    




*** Happy reading ***

Zeline bersandar di kepala ranjang yang sudah dinaikkan tadi oleh Richard menggunakan remote control. Mata indahnya menatap Richard yang tengah menggendong sesosok bayi perempuan yang begitu cantik.

Percakapan antara dirinya dan Richard beberapa jam yang lalu membuat Zeline sedikit syok dan masih perlu waktu untuk mencernanya sampai sekarang.

"Aku koma?" Tanya Zeline tak mengerti.

Richard mengangkat wajahnya dan mengangguk. "Iya, dan sudah lima bulan kau koma. Aku sangat khawatir dan takut, dokter mengatakan jika kau masih belum sadar di bulan yang keenam, mereka akan melepas alat-alat yang ada di tubuhmu dan memberi keterangan kalau kau sudah meninggal." Suara Richard bergetar di akhir kalimatnya.

"Kenapa aku bisa koma?" Tanya Zeline.

"Kau kecelakaan saat akan datang ke kantor ku sayang. Aku sudah menyuruhmu untuk tetap dirumah dan menungguku pulang, tapi kau bersikeras untuk datang. Lalu aku mendapat kabar kalau kau masuk ke rumah sakit karena mobil yang kau tumpangi bertabrakan dengan taksi. Aku sangat takut saat itu, apalagi kau tengah hamil." Penjelasan Richard lagi-lagi membuat Zeline terpaku.

"Ha---hamil? Aku hamil?"

Richard mengerutkan keningnya, "kau tidak ingat sayang? Astaga, berapa banyak hal yang kau lupakan? Tapi kau ingat kalau aku suamimu bukan?"

Zeline mengangguk pelan.

"Zeline istriku, kita sudah dua tahun menikah dan sekarang kita sudah punya anak perempuan yang sangat cantik berusia lima bulan. Kau tidak ingat tentang itu juga?" Tanya Richard.

Zeline menggeleng lemah.

Richard tersenyum kecil, "tidak apa. Kau tidak sadar selama lima bulan, jadi wajar jika kau lupa beberapa hal. Aku akan memanggil dokter sekarang oke?"

Disaat Zeline masih memikirkan penjelasan Richard tadi, lelaki itu mendekat ke arah ranjang sambil menggendong bayi yang merupakan anak mereka.

"Tubuhmu pasti masih kaku, jadi biarkan aku yang menggendongnya kali ini." Richard duduk disebelah Zeline dan memperlihatkan bayi tersebut.

"Sangat cantik." Zeline tersenyum penuh haru melihat bayi yang tengah tertidur itu.

"Dia cantik sepertimu." Kata Richard.

"Tidak, dia lebih cantik lagi." Sanggah Zeline.

Richard tersenyum saja, dia dan Zeline sama-sama memperhatikan bayi yang tengah terlelap itu.

"Siapa namanya?" Tanya Zeline seolah baru tersadar.

"Aku belum memberikannya nama." Jawab Richard.

"Kenapa?"

"Menunggu kau bangun."

"Jadi kalau aku koma sampai satu tahun pun kau tidak akan memberinya nama?"

Richard tertawa kecil, "kalau begitu ayo kita berikan dia nama sekarang."

Zeline mendelik sebentar pada pria itu sebelum akhirnya ikut berpikir. "Bagaimana kalau Jessica?"

Richard menggeleng, "itu terlalu pasaran."

Zeline langsung cemberut mendengar penolakan dari suaminya, sampai pada akhirnya dia terdiam karena merasa de Javu.

"Aku belum pernah melakukan hal ini sebelumnya, apa kau punya saran untuk nama palsuku tuan?" Tanya Zeline.

Kening Richard mengerut tanda tengah berpikir, "bagaimana kalau Susan?"

VERHETETLEN (SECOND VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang