17

1.7K 325 36
                                    

Hapunten pami aya kalepatan
Wilujeng ngabaca
(Maaf kalo ada salah)
(Silahkan membaca)






***

Zeline tengah asyik memakan sarapannya sambil melihat keluar jendela. Sebenarnya, tidak ada yang menarik yang bisa dilihat diluar jendela selain gedung-gedung tinggi.

Richard sendiri tengah sibuk dengan laptop dan beberapa lembar dokumen. Dia memang tidak masuk ke kantor tapi dia tetap melakukan pekerjaannya. Sempat terjadi cekcok antara Richard dan para dokter yang menanganinya. Namun karena kekuasaan dan paksaan darinya, Richard berhasil membuat para dokter menuruti keinginannya.

"Tuan, aku mau keluar ya." Kata Zeline seraya menghampiri Richard.

"Kemana?" Tanya lelaki itu tanpa menatap Zeline.

"Keluar."

Pria itu menghentikan jarinya yang tengah mengetik dan langsung menatap Zeline, "maksudku kau mau keluar kemana?"

"Pergi ke salon dengan Helena." Sahut Zeline akhirnya.

"Salon?"

Zeline mengangguk cepat.

"Nanti saja siang." Jawab Richard lalu melanjutkan kembali pekerjaannya.

"Tapi Helena mengajakku sekarang."

"Kau lebih menurut pada Helena daripada aku?" Richard memandang tajam istrinya itu.

Zeline tertunduk lesu kemudian duduk di sofa.

"Membosankan." Gumam Zeline.

"Kau bosan? Kemari lah, kau bisa menyelesaikan ini untukku." Kata Richard.

"Selesaikan saja sendiri!" Ketus Zeline lalu melangkah keluar dari kamar.

"Hei! Kau mau kemana? Kau melangkah sekali lagi akan kutembak kakimu." Ancam Richard.

Mendengar hal itu, sontak Zeline memberhentikan langkah kakinya. Dia lalu berbalik menghadap Richard.

"Aku mau ke taman, apa tidak boleh?" Tanya Zeline.

"Tidak boleh! Diam disini!" Tegas Richard.

"Kenapa? aku kan cuman mau ke taman saja tuan."

"Aku bilang tidak boleh ya tidak boleh!" Kata Richard. Ketegasan yang dia perlihatkan pada Zeline tidak main-main agar wanita itu mau menurut padanya.
Bukan tanpa alasan dia melarang Zeline untuk pergi keluar.

Sekitar tiga hari yang lalu, rumah sakit miliknya ini didatangi oleh beberapa penyusup. Memang tidak menimbulkan keributan karena para anggota Park berhasil menghentikannya. Namun, beberapa dokter dan perawat mendapat luka karena penyerangan tersebut.

Hal itu tentu saja membuat Richard dan yang lainnya jadi cukup waspada, mengingat Richard juga masih berada di rumah sakit.

"Hah, tapi aku bosan." Zeline menjatuhkan tubuhnya diatas sofa.

"Sudah aku bilang kau kemari dan selesaikan ini untukku." Kata Richard.

"Tapi aku kan bukan karyawan mu, kenapa juga aku harus melakukannya?" Zeline memutar bola matanya.

"Apa kau baru saja mendelik padaku?" Tanya Richard dengan suara dingin. Sontak, Zeline langsung menggeleng lalu menatap langit-langit kamar. Richard yang melihat itu hanya berdecih pelan kemudian kembali sibuk dengan tugasnya.

"Tuan." Panggil Zeline setelah beberapa menit terjadi keheningan diantara mereka.

"Apa?" Tanya Richard.

VERHETETLEN (SECOND VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang