19

1.5K 285 38
                                    

Pada kangen ya???


***

"Jangan biarkan dia sendirian, dan tetaplah bersamanya jika memang harus pergi ke tempat umum." Kata dokter bernama Rena tersebut.

Jack mengangguk tanda mengerti, "baik. Terima kasih banyak dokter."

"Sama-sama, saya harus pergi sekarang. Permisi." Pamit Rena.

Beberapa anggota Park yang lain mengantar dokter tersebut untuk benar-benar memastikan jika Rena pulang dengan selamat. Rena sendiri merupakan salah satu psikiater terbaik di Hungaria yang bekerja dibawah naungan Richard.

Jack lalu berjalan ke dapur untuk menyiapkan menu makan siang untuk Zeline. Seporsi pasta dengan cita rasa cukup pedas dan jus jeruk adalah makanan yang diinginkan Zeline hari ini.

"Jack."

"Huwaa!" Jack terlonjak kaget saat seseorang menepuk pundaknya begitu saja. Dia memang terlalu konsentrasi pada makanan yang sedang dia siapkan sehingga kurang waspada dengan sekelilingnya.

"Maaf." Helena tersenyum polos.

Jack menatapnya sinis lalu menuangkan jus jeruk kedalam gelas.

"Kau ada apa kesini?" Tanya Jack.

"Disuruh oleh tuan Richard."Jawab Helena.
"Nyonya dimana?"

"Dia di kamar, dia baru saja mengobrol dengan Rena." Sahut Jack.

"Biar aku saja." Helena mengambil nampan yang diatasnya sudah tersedia makanan dan minuman yang telah Jack siapkan untuk Zeline.

"Baiklah, lagipula aku harus pergi untuk membantu Brayn." Ujar Jack.

Helena tersenyum lalu berjalan menuju kamar Zeline seraya membawa nampan tersebut. Berusaha menyeimbangkan tangannya, Helena mengetuk pintu kamar Zeline dengan tangan kirinya.

"Zeline, aku membawa makanan untukmu." Ujar Helena.

"Masuk." Suruh Zeline.

Helena mendorong pintu dan melihat Zeline tengah duduk di ranjang seraya memberikan tatapan kosong.

"Zeline, ini." Helena meletakkan nampan di meja dekat kasur.

Zeline hanya mengangguk tanpa menoleh sedikit pun pada Helena.

"Kau harus segera makan, kalau tidak nanti tuan marah padaku." Ujar Helena.

Zeline menghela nafas mendengarnya, sejak Richard melihatnya histeris satu  Minggu yang lalu, pria itu jadi mengontrol segala hal tentang Zeline. Dari mulai tidur, makan, bahkan sampai orang yang bertemu dengan Zeline. Wanita itu awalnya biasa saja, namun lama-kelamaan dia jadi muak dan risih dengan semuanya. Maka dari itu, Zeline terus memotivasi dirinya agar cepat pulih.

"Baiklah." Wanita cantik itu mengangguk, kemudian Helena memberikan makanan yakni berupa pasta untuk Zeline.

"Ini enak." Zeline memuji rasa pasta tersebut.

"Jack memang pandai memasak." Ujar Helena.

"Jack yang memasaknya?" Tanya Zeline.

"Koki di rumah ini sedang ada urusan penting, jadi semua makanan yang ada disini adalah masakan Jack." Jawab Helena.

Zeline mengangguk tanda mengerti lalu meneruskan kegiatan makannya. Selama itu pula, Helena terus menatapnya bahkan sampai tidak berkedip. Namun kemudian, Zeline menyadari hal tersebut dan langsung menatap Helena balik.

"Ada apa?" Tanya Zeline keheranan.

"Tidak ada." Helena menggelengkan kepalanya. "Kau sudah selesai Zeline?"

VERHETETLEN (SECOND VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang