27

741 25 2
                                    

Cobalah untuk Setia...


Satria

Satria terdiam melihat anaknya, Putra yang sedang tertidur pulas.

Akhirnya, setelah ia berusaha untuk menidurkan anaknya selama ± 3 jam.

Satria tersenyum ketika mengingat bagaimana Dika sangat mudah menidurkan Putra.

Tak terasa, sudah dua minggu Dika kembali ke Tommy.

Rasa rindu akan pelukan Dika membuat Satria menghela nafas panjang.

"Aku merindukanmu Dika."

Lirih suara Satria. Dipeluknya guling yang biasa dipeluk Dika. Harum tubuhnya masih tercium walaupun Satria telah mengganti sarungnya.

Air matanya turun perlahan. Tak dapat diingkari kalau ia sungguh² telah Jatuh Cinta pada Dika.

Ting... Tong...

Suara bel pintu terdengar. Satria menghapus air matanya.

Dibasuh wajahnya dan ia berjalan menuju pintu. Dibukanya pintu, dilihatnya seseorang yang telah dinantikannya... Dika.

Tapi ia tidak sendiri, ia datang bersama tunangannya, Tommy.

"Kalian rupanya... Silahkan masuk."

Mereka berdua masuk dan langsung duduk di ruang tamu.

"Bagaimana keadaan kamu Dika? Sudah lebih baik?"

"Sudah Mas. Mmm... Putra mana Mas?"

"Putra sedang tidur. Belum lama tidurnya. Susah membuatnya tidur."

Dika tersenyum, dia sangat merindukan Putra.

"Mas, aku akan menikahi Dika di Australia. Aku sedang mengurus persyaratannya. Mas bisa bantu?"

"Bantu apa?"

"Tolong jaga Dika. Banyak hal yang harus saya kerjakan. Saya titipkan Dika. Tolong jaga Dika."

Tommy berkata seraya menekankan kalimat akhirnya.

Satria terkejut, namun ia mampu menyembunyikannya.

"Baiklah. Akan mas jaga. Bagaimana sekolah Dika? Bukankah saat ini dia sudah mulai sekolah?"

"Sekarang Dika sudah keluar dari sekolah biasanya. Saya ambilkan home schooling untuknya."

Satria mengangguk.

"Baiklah... Sekarang saya pamit Mas."

"Buru-buru?"

"Iya, saya mau mulai mengurus segala keperluan di kantor imigrasi. Saya permisi."

Mereka berdiri dan berjalan menuju pintu keluar.

Tommy memeluk tubuh Dika erat. Ditatapnya mata Dika lembut. Diciumnya bibir orang yang selalu dirindukannya.

Dibisikkan kata yang membuat Dika terkejut...

"Daddy sangat mencintaimu. Cobalah untuk setia..."

Ditatapnya mata Dika, kembali dikecupnya bibir Dika.

Setelah pamit, Tommy meninggalkan kediaman Satria.

Dika masih terdiam. Perlahan, tetesan air mata menetes dari matanya.

Hatinya teriris mendengar permintaan dari Tommy, calon suami dan calon Papa dari anak yang sedang dikandungnya.

"Dia sudah mengetahuinya..."

Aku Cinta KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang