1

8.5K 200 10
                                    

Tak terasa 17 tahun telah berlalu sejak Dika dilahirkan.

Saat ini Dika telah duduk di kelas 2 SMU.

Sementara kakaknya, Adit sedang kuliah di bidang kedokteran bagian bedah.

---

"Dika... Kakak pulang."

Adit memanggil adiknya setiba di rumah.

Tak ada sahutan dari Dika membuat Adit langsung menuju kamar Dika. Dibukanya pintu kamar dan ia melongo ke dalam. Sepi, tempat tidurnya rapih.

Diambil hpnya dan langsung menghubungi adiknya.

"…"
"Kamu dimana dek?"
"…"
"Lagi apa?"
"…"
"Kalau sudah selesai langsung pulang ya…"
"…"

Diletakkan hp ke atas meja belajar di kamarnya.

Ia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

---

"Kakak..." Dika memanggil dan langsung memeluk pinggangnya seraya mencium pipi Adit.

Adit tersenyum seraya berbalik dan mencium kening Dika.

"Sudah selesai tugasnya?" Dika mengangguk dan mencium bibir Adit dengan lembut.

"Kamu ini... Kebiasaan kalau cium kakak di bibir. Nanti disangka yang enggak² sama yang lihat." Dicubitnya hidung Dika pelan.

"Biarin aja kak. Yang tau kan bukan cuma kita berdua, papa, mama dan keluarga besar, serta teman-teman kalau kita adik kakak."

Dika tertawa dan langsung menuju kamarnya.

Adit tersenyum seraya menyelesaikan tugas memasak makanan untuk malam ini.

---

"Mama, sudah dapat berita dari pak Surya kan?" Dika memeluk mamanya manja.

"Sudah. Kamu mau ikut?" Mama bertanya seraya memeluk tubuh Dika dan mencium keningnya.

"Ikutlah ma… satu sekolahan ma yang pergi. Yang lain pergi, masa Dika enggak ikut."

Mamanya tertawa dan mencubit hidung Dika.

"Iya, kamu pergi. Jangan lupa pakaiannya disiapkan."

Dika tersenyum, diciumnya pipi mama dan bergegas ke kamarnya.

Setiba di depan kamarnya dia melihat pintu kamar Adit terbuka sedikit.

Dika masuk ke dalam kamar dan dilihatnya Adit berdiri menghadap rak bukunya.

Perlahan ia mendekat, dipeluk dan diciumnya tengkuk Adit.

Adit terkejut, ia berbalik dan tersenyum menatap Dika.

Dika menarik dagu kakaknya dan diciumnya lagi bibir Adit. Pelan digigitnya bibir Adit yang membuatnya membuka bibirnya.

Dika langsung memasukkan lidahnya,ia mulai mengabsen gigi Adit dan melumat bibir dan lidahnya.

Adit terkejut, ia terdiam menatap wajah Dika. Hasrat dalam dirinya datang. Ia pun membalas lumatan Dika seraya memeluk tubuhnya.

Tak lama, ia menepuk bahu adiknya sebagai tanda ia tak dapat bernafas.

Dika melepas bibirnya, ditatapnya kedua bola mata Adit yang terlihat sayu.

Dika tersenyum, ia mendekat dan berbisik ke telinga Adit…

"I love you more than you know."






Bersambung...


---

Mohon maaf cerita yang lalu diperbaiki.
Inti ceritanya masih sama.
I hope you enjoy it.

Jangan lupa vote dan komentarnya.

Terima kasih.

Aku Cinta KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang