28

1.2K 31 2
                                    

Maafkan aku...

Kalau ada salah kata, mohon Maaf.


Mendampingi Dirimu

Hari telah berganti. Dika mengikuti pelajaran homeschooling. Dika berubah menjadi orang yang pendiam.

Tidak banyak bicara, mengikuti pelajaran pun ia tidak banyak bertanya.

Gurunya, Pak Iwan yang mengajarinya merasakan adanya duka di dalam hati Dika.

Pak Iwan menemui Tommy yang kini sedang menjalani rawat jalan. Ya, ia telah kembali ke rumah.

Pak Iwan menyampaikan kepada Tommy tentang perkembangan pada Dika.

Tommy berterima kasih padanya. Pak Iwan pun pamit pulang.

Hari telah berganti senja. Dika sedang terdiam melihat ke arah luar dari balkon.

Tommy terdiam melihat Dika yang tampak sedang memikirkan sesuatu yang berat.

Dihampirinya dan dipeluknya erat tubuh Dika. Diam, tak ada reaksi sama sekali.

"Baby, are you okay?"

"Hm..."

"Kamu yakin?"

"Hm... Dika mau tengok Putra. Bisa tolong antar Dika?"

Tommy menghela nafas panjang. Diusapnya kepala Dika lembut.

"Baiklah... Aku tunggu di mobil."

Dika mengangguk.

Dika mengambil beberapa helai pakaiannya. Dika ingin menginap. Dika kangen pada Putra.

Setelah siap, Dika berjalan keluar seraya membawa kunci kediaman Satria.

Dika masuk ke dalam mobil setelah ia meletakan koper kecilnya di bagian penumpang.

"Kenapa bawa koper? Kamu akan menginap?"

"Iya. Dika mau menginap. Dika kangen pada Putra. Mungkin selama satu minggu."

"Kenapa? Kamu ada kelas, ingat?"

"Iya, Dika sudah beri tahu Pak Iwan kalau Dika mau menginap di sana. Dika sudah kasih alamat mas Satria. Pak Iwan akan datang ke rumah mas Satria."

"Dika, saya tunangannya kamu. Seharusnya kamu lebih memperhatikan saya daripada Satria dan anaknya."

"Maaf Mas, saya benar-benar kangen Putra. Tolong antar saya. Tapi kalau mas ga bisa, saya bisa pesan OjOl."

Tommy menatap dengan raut wajah kecewa. Dia pikir setelah kecelakaan yang terjadi pada dirinya, Dika akan lebih dekat dengannya tapi kenyataannya... Dia salah.

"Apakah kamu sudah jatuh cinta pada mas Satria? Sehingga walaupun mas sudah mengalami kecelakaan kamu tidak bisa melupakan dia? Sedalam itukah cinta kamu ke dia?"

"Mas sudah tahu hubungan antara kami berdua kan?"

"Hm... Ya, mas sudah tahu."

"Maafkan Dika Mas. Dika sudah melanggar kepercayaan yang mas berikan. Jujur, Dika sangat mengasihi Mas. Namun bila ditanyakan apakah Dika mencintai Mas maka jawabannya Dika belum tahu. Karena Dika belum mengerti apa artinya cinta. Kalau rasa yang Dika berikan pada Putra bisa disebut rasa cinta seseorang pada anaknya, maka jawabannya ya... Dika mencintai dan mengasihi Putra."

"Lalu, apakah kamu mencintai Mas Satria?"

"Entahlah Mas... Dika masih mencari tahu."

Air mata menetes dari sudut mata Dika.

Aku Cinta KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang