Eps 26: Sahil Kecelakaan

169 26 7
                                        

Sahil POV

Kling!

Pesan masuk muncul di layar ponselnya. Sahil memandang pesan itu dengan rasa penasaran. Matanya bersinar penuh harapan. Ia mengusap layar ponselnya, membuka pesan yang baru masuk.

Adel Alien

Hil, noval punya ff gak??

Sahil melihat pesan dari Adel di ponselnya dan merasa sedikit terkejut. Ia segera memberitahu Andi yang duduk di dekatnya.

"Nih anak mulai suka kali ya," kata Sahil sambil menunjukkan ponselnya kepada Andi dengan ekspresi bingung dan sedikit cemas.

"Nah, bener tuh," Andi menjawab sambil mengangguk, tampak setuju dengan kesimpulan Sahil.

"Jadi aman kalau ada Noval, aku gak dibuntutin," Sahil mengatakan dengan nada lega namun tetap khawatir, berusaha menenangkan diri.

"Halah, nanti juga dasimu yang ditarik," Andi menanggapi dengan nada menggoda, membuat Sahil tersenyum miris.

"Gimana caranya keluar dari zona penyiksaan," Sahil berkata dengan nada pasrah, wajahnya tampak lelah dan sedikit bingung.

"Lahh, penyiksaan?" Andi bertanya dengan ekspresi bingung, mencoba memahami situasi Sahil.

"Kebiasaan si Adel," Sahil menjelaskan dengan nada frustasi, matanya menunjukkan kelelahan mental.

"Sabar," Andi menyarankan dengan nada empati, menghibur Sahil yang tampak kelelahan.

"Aku baleslah bentar," kata Sahil sambil membuka ponselnya kembali. Ia mulai mengetik balasan untuk Adel dengan penuh perhatian, berusaha mengatur kata-katanya agar tidak terkesan terlalu dingin atau mengabaikan.

Sambil mengetik, Sahil merasa sedikit lebih tenang. Ia berharap percakapan ini bisa menjadi awal yang baik untuk mengatasi situasi yang rumit ini dan menjalin komunikasi yang lebih baik dengan Adel.

POV End

Singkat cerita
Setelah bel berbunyi, suasana kelas berubah menjadi riuh dengan siswa yang berhamburan keluar. Kella, yang tampak ceria, berdiri di tengah keramaian.

"Nah, karena hari ini aku ultah, jadi hari ini kalian aku traktir makan," kata Kella dengan senyum lebar, menatap teman-temannya dengan penuh semangat.

"Widihhh, tumben baik," Andi menjawab dengan nada terkejut, matanya membesar penuh rasa kagum.

"Oh, jadi gak mau ditraktir nih?" Kella bertanya sambil melipat tangannya di depan dada, mengerutkan kening dengan nada menggoda.

"Ya maulah," jawab Andi cepat, terlihat sangat antusias.

"Oke, mana Sahil sama Adel?" tanya Kella sambil melirik sekitar.

"Menghilang tanpa kabar," kata Andi dengan nada penasaran, menatap sekeliling kelas.

"Jangan-jangan mereka mabar," Kella berspekulasi dengan wajah berpikir.

"Mungkin," Andi setuju dengan nada sambil mengangkat bahu.

Tiba-tiba, Adel dan Sahil muncul dari bawah meja, tampak sedikit kaget.

"Sehat apa dah gila, kalian tuh ngapain mabar di bawah meja?" Kella bertanya dengan ekspresi bingung dan sedikit kesal, melihat kedua temannya dengan tatapan tidak percaya.

"Udah gila, Kel," kata Adel dengan nada kesal, wajahnya menunjukkan rasa tidak sabar.

"Heh, enak aja kalau ngomong," Sahil menambahkan dengan nada sinis, meluruskan punggungnya setelah lama membungkuk.

SI HUMORISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang