11.devsyah

128 10 4
                                    


Jangan lupa tinggalkan jejak yah....

"Aisyah___" panggil devano pada aisyah. Aisyah melirik ke arah sumber suara, detak jantung aisyah berdetak sangat kencang membuat wanita itu tak nyaman jika terus dekat dengan devano.

"Apaa" ujar aisyah.

"Boleh nggak, gue ikutin loh sampai loh pulang?," kata devano.

"Boleh ajah, tapi agak jauhan sanah" ketus aisyah mengasih jarak anatara dirinya dan devano, "syah__" panggil sekali lagi devano. Mereka berjalan searah kedepan, menikmati alam sekitar.

"Apaa."

"Gue tuh_ bahagia banget, kalo di dekat loh kaya gini!" Ujar devano senyum melihat aisyah, aisyah tersenyum dengan perkataan devano saat itu juga. Namun aisyah harus terus bersikap tidak apa-apa, jika ia menampilkan rasa sukanya pada devano. Nanti pria itu meledeknya lagi.

"Gombal," ujar aisyah.

"Gue, nggak gombal syah. Ini benaran gue sayang sama loh, yeahh walaupun gue tau isi hati loh bukan untuk gue, tapi setidaknya gue berusaha untuk lebih baik lagi," ucap devano sedih, aisyah juga merasa sedih. Jika ia tidak malu, dan terus terang sama devano tentang perasaannya kepada devano, mungkin devano akan lebih bahagia dan senang.

"So tau" ujar aisyah.

"Kalo so tau,  artinya loh suka sama gue," ucap devano memberhentikan langkahnya, aisyah juga menghentikan langkahnya. "Nggak apaan kali," gugup aisyah menyembunyikan wajah tomatnya.

"Ciee gugup nih," ledek devano, aisyah segera berlari sekencang mungkin, saat melihat ke belakang devano mengejar aisyah hampir mendekati aisyah. Happ, tangan kanan aisyah tertangkap, nafasnya tersengal- sengal. "Gue tau, loh juga suka kan sama gue? Nggak usah bohong! Mulut memang bisa berbohong tapi, mata tidak bisa berbohong," ujar devano.

Aisyah semakin gugup, ia tidak tau apa yang akan aisyah ucapkan. "Tidak, lepaskan," bentak aisyah melepaskan kasar tangannya.

"Ojek, ojek" panggil aisyah, pergi meninggalkan devano.

"Aisyah, aisyah ketauan banget bohongnya." Ujar devano.

***

"Kenapa neng, lagi ada masalah yah sama pacarnya" ucap tukang ojek.

"Nggak,itu bukan pacar saya, enak ajah bapak ini". Ucap aisyah.

"Nggak usah bohong neng" ujar tukang ojek.

"Apaan sih pak, kepo banget deh jadi orang. Udah fokus ke jalan nggak usah mikirin masalah saya," tegas aisyah kesal dengan tukang ojek yang bawel itu. Tukang ojek terdiam tak sepatutnya ia menanyakan seperti itu.

"Maaf neng" ucap tukang ojek, merasa bersalah dengan ucapan tadi.

"Iyah nggak apa-apa" ucap aisyah.

"Tuhan tolong katakan pada devano! Aku mau jadi kekasih nya, tapi. Aku tak percaya apakah devano benar- benar suka pada ku? Aku tidak bisa berkata apa pun untuk mengungkapkan perasaan ini. Aku benar- benar gugup. Aku tak percaya akan jadi seperti ini tuhan. Aku masih takut untuk ini, tapi. Di sisi lain aku juga tidak bisa membohongi  diri aku sendiri! Bantu aku tuhan untuk mengungkap perasaan ini," ujar dalam hati aisyah.

***

"Syah__ gue nggak mampu untuk mengatakan perasaan gue sama loh, gue bosan menyimpan rasa ini. Dan terus membohongi diri sendiri," Ujar devano bosan dengan perasaannya, tapi. Bagaimana ia mengatakan perasaanya kepada aisyah, ia terlalu lemah untuk mengungakapkan perasaannya.

"Devano, berpiki!!" Ujar devano berusaha untuk memikirkan bagaimana dia mengatakan perasaannya di hadapan aisyah. Devano memang lemah jika harus mengungkapkan perasaannya, dia tidak berani mengatakan perasaannya, devano hanya bisa memberikan sedikit perhatiannya pada seseorang yang dia sayangi.

Devano akan mencintai seseorang dengan cara sendirinya, "gue telpon kali yah," ujar devano mencari kontak ponsel aisyah.

"Telpon? Nggak? Telpon? Nggak? Telpon? Nggak? Telpon?" Ujar devano berulang- ulang kalinya.

***

Next.

Follow insta:

rlaudy29.

 devsyah [ Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang