18. devsyah

83 9 0
                                    

Happy ending;).

Ketika seseorang yang benar-benar kita sayang lalu dia berubah di saat hati ini berkata ku cinta kita harus apa? Jika dia sudah berubah. Tidak mungkin jika waktu bisa di putar ke belakang, aisyah hanya menatap devano yang saat ini ada di hadapannya. Rasa ingin mengatakan bahwa dirinya sudah mencintainya, namun lagi-lagi sikap devano yang membuat aisyah mengundurkan semua yang ia ingin katakan pada pria di hadapannya.

Pria yang saat ini di hadapannya yang sedang memegang semangku bubur untuk aisyah, "syah makan?" Kata devano. Aisyah menganguk lalu ia melahap perlahan bubur yang di berika devano pada nya.

"Sekarang loh minum obat, ini obatnya. Maaf gue nggak bisa lama-lama di sinih! Gue pamit yah." Ujar devano mengambil jaket hitam miliknya, lalu pergi meninggalkan aisyah sendirian.

"Hati-hati dev" ucap aisyah memudar.

"Devano kenapa yah? Tadi dia perhatian banget, sekarang cuek dan dingin" ucap aisyah dalam hati kecilnya.

Setelah meminum obat aisyah tertidur nyenyak, beberapa boneka yang berada dia atas kepalanya, semakin membuat indah kamar berwarna biru langit itu.

***


"Pah, aku nggak mau" ucap devano pada papahnya.

"Kamu harus nurut nano." Ujar papah devano, nano adalah sebutan dari papah dan mamahnya. Devano harus pergi mengikuti kedua orang tua nya untuk meninggalkan negara tercinta ini, indonesia. Tapi, dia tidak mau meninggalkan semuanya.

Bisa di bilang devano OKB (orang kaya baru) karena itulah akhir-akhir ini devano sering jutek dengan aisyah. Karena ia tau tidak lama lagi devano akan pergi meninggalkan aisyah, jika sikap devano dingin kemungkinan aisyah akan terbiasa dengan tidak ada nya devano di hidupnya.

"Kenapa kita harus pergi ke luar negeri si pah!" Tanya devano, berdiri tegap menghadap pria paruh bayah di hadapannya.

"Karena papah ada kerjaan di sanah, dan papah memutuskan untuk membawa kamu dan mamah kamu untuk tinggal di sanah." Ujar papah.

"Buat apa pah? Nano sudah nyaman di sinih. Lagi pula papah nggak akan lama kerja di sanah, jadi buat apa nano ikut dengan papah mamah? Nano bisa ngurus diri sendiri ko pah" ucap devano, devano tidak tau jika kerjaan papah nya ini, bersifat permanen mereka akan tinggal selama-lamanya di sanah.

Bukan karena nyaman atau tidaknya, tapi. Karena papahnya sangat menghawatirkan anak dan istrinya. Jika harud ldran dengan mereka, "nano__ papah sudah putuskan untuk kerja di sanah, dan kamu sudah papah daftar kan sekolah di luar negeri. Tidak ada yang protes" kata nya, pergi meninggalkan devano.

Devano sangat terpukul dengan keputusan yang di berikan papah nya, "papah__" panggil devano namun tak di respon oleh papahnya.

"Kamu yang sabar yah" kata mamah nya. Memegang tangan devano dan memberikan senyuman termanis di dunia ini, lalu pergi menemui suaminya.

"Arghhh__" ujar devano memukul tiang yang ada di sampingnya sampai mengeluarkan darah segar di tangannya.

"Syahh_ gue nggak mau jauh dari loh" kata devano menatap ke depan dengan raut wajah penuh kekecewaan.

***

Aisyah merebahkan tubuhnya di atas kasur putih nya itu, dia sedang menunggu pesan via whatsAp dari orang yang sepecial untuk nya. Siapa lagi jika devano danendra. "Ko nggak ada chat dari dia sih? Dia kemana?" Tanya aisyah, setiap detik, menit, jam aisyah selalu mengecek hanphonenya itu.

 devsyah [ Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang