"Hendry! Woy tungguin wehh!" Lucas sama Hendery lagi kejar-kejaran dikoridor kampus,mereka udah telat limabelas menit.Mereka udah ketar-ketir sepanjang larian dikoridor,"Lucas buruan woy! Udah masuk ini dosennya !"
BRAKK....
"Hehe....maap buk,kita te-ASSALAMU'ALAIKUM BUK CANTIK MAAP KITA TELAT,"teriak Lucas yang memotong perkataan Hendery,teman sekelasnya udah pada nutup muka semua malu banget mereka.
Dosen cantik yang masih berumur kepala dua itu menatap garang kedua muridnya,"Kenapa baru dateng?"tanyanya dengan lembut namun membuat merinding.
"A-anu buk,itu anu aduh bantu kek Cas !" Hendery yang udah ngatur kata-kata buat alesan tiba-tiba ngeblank gitu aja,ini si Lucas malah cuma diem aja ga bantuin ngomong.
"Kan telat,buk,"ucap Lucas sangat,yang langsung dipelototi dosennya.
"Ya saya tau,maksud saya apa penyebabnya?,"sanggah dosennya,Rita.Hendery merotasikan bola matanya,"Dih,ibu kenapa ngelak?kan udah tau kalo kita telat,pake nanya." Rita semakin menatap galak,muridnya gaada takut-takutnya,murid yang lain pada geleng-geleng liat kelakuan kedua temannya yang sudah tau telat malah ga ada takutnya.
"Kalian cari referensi tentang-Lah,cuma telat masa harus cari referensi sejaban,daripada nyuruh mending ibu sendiri aja yang cari,kita mah ogah." Rita sama murid yang lain cengo denger perkataan Hendery,berani banget murid ini,batin Rita.
"Sudah-sudah,duduk dan awas kalo tidur.Kampus bukan buat ti-Rumah saya bukan buat ngerjain tugas dari ibu." Hendery dan Lucas berlalu saja tanpa memperdulikan tatapan dosen serta teman-temannya,sabar banget ini mah.
"Ya sudah kita lanjutin."
Sejam sudah menghadapi penjelasan dosennya,seluruh penghuni kelas berhamburan keluar.
"Cih,apaan suruh cari referensi." Lucas menatap Hendery sambil mengacungkan ibu jarinya,"Nah iya,gatau apa kalo kita betah di sini." Hendery yang mendengar itu pun sontak menjitak Lucas,"Lu aja kalik,gue mah pengen cepet lulus."
"Yodah deh,ke kantin aja.Yang lain dah pada nungguin." Dan mereka berjalan ke kantin,baru saja siluet mereka terlihat,kantin sudah rame akan teriakan memuja dan lain sebagainya.
"Hai,makan yang banyak nanti sakit loh." Tahukan siapa yang barusan ngomong,iya,Lucas.
Hendery biasa aja dia udah kenal dan tetap stay cool,"Cas,plis deh gosah sok gitu.Geli gue liatnya ehh dengernya,"ucap Taeil.
"Lah kan gue emang ganteng,Bang." Yang lain langsung berlagak mau muntah,"Pedenya tolong kurangin."timpal Somi.
"Taeil !" Yang mendengar panggilan pada nengok,saat tahu siapa yang memanggil mereka langsung berubah dingin semua.
"Taeil,nanti temenin aku belanja yah,"pinta Lea,semua orang langsung natap Lea ga suka,terlebih Taeil.
Lea itu suka sama Taeil,tapi Taeil ga suka."Ga." Lea langsung sedih,tapi tidak bagi yang di sana mereka semua malah jijik ngeliat raut wajah Lea kayak gitu.
"Wajib,kalo nolak gue lapor Tante Taeyoen." Setelah itu Lea pergi tanpa menunggu jawaban dari Taeil,inilah yang membuat mereka tidak suka pada Lea,dia itu sok baik sama semua orang padahal ga.
"Bang,lu mau tetep nemenin?" Taeil diem aja,dia bingung,kalo nolak mamanya pasti marah karna dia sangat mendukung dirinya dengan Lea,namun disisi lain dia tidak suka dekat dengan Lea.
"Kalo lu butuh tempat curhat,sini ada kita.Sahabat adalah rumah untuk kembali setelah keluarga." Taeil terenyuh mendengar penuturan Jhonny,benar bahwa mereka adalah rumah ternyaman setelah keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANIE DIMENSI | NCT 2020✓
Teen FictionBRAKKKKKK "Astaghfirullah Chan! Kalo jalan ga usah lari kenapa ?" "Maaf Bang,tadi Chanie keburu-buru." Bakal banyak teka-teki dalam cerita ini. Deskripsi tidak menentukan isi lanjutan cerita. Kalo penasaran silahkan baca ! [NCT 2020]✓ selera humor...