9

203 42 0
                                    

Gaes dicerita ini aku ga lihat umur mereka,maksudnya aku gatau antara mereka tua yang mana,dan muda yang mana.
Jadi umurnya aku bikin kelas aja ya,mau itu lebih tua atau lebih muda,liat aja sesuai kelas pendidikannya.

Happy Reading 🖤

___

"Loh,itu bukannya Suga sama Bangchan?"ucap Jaemin,mereka mengikuti arah pandang Jaemin.

"Eh,bener kata Jaemin,mereka anak teknik gedung 3."

"Ya udah sekarang kita bagi tugas aja gimana?"

Yang lain ngangguk,setelah dibagi kelompok,mereka mulai melaksanakan yang sudah diberitahu Chanie,ya,yang memandu memanglah Chanie,karna hanya dia yang sangat faham tentang keadaan ini.

"Chan,ini kita lewat mana?"tanya Jeno,sekarang timnya Chanie lagi ada di samping kanan bangunan tua itu.

Mereka masih menelusuri bangunan itu,mana tahu ada pintu masuk,"Gue emang cenayang,tapi kalo masalah cari pintu gini,gue gaada firasat,lu kata pintu ada batin."

Jeno cuma nyengir aja,mereka melanjutkan perjalanannya,sampai di tengah bangunan,mereka melihat pintu.

"Pantesan ga keliatan,orang nih pintu menjorong ke dalem."

"Buset,ini pintu atau tugu monas,tinggi bener,makin berasa pendek gue."

Chanie makin eneg denger celotehan temannya,bukan waktunya,tapi sekarang mereka harus cari ruang sekap Taeil.

"Ya udah,sekarang masuknya pelan-pelan,kalo ada yang mencurigakan bilang ! Jangan dipendam sendiri,"tegas Taeyong,"Siap,Bang."

Mereka masuk dengan mengendap-endap,sesekali menoleh kebelakang,Taeyong berjalan paling belakang,sebab,trio bochil gamau dibelakang,takut katanya.

Mereka menemukan pintu tapi sudah rusak,namun anehnya,pintu itu masih bisa berdiri tegak dan masih terpasang.

Mereka berjalan mendekati pintu itu,Chanie yang berjalan paling depan memberi komando agar berhenti,ia mendengar percakapan,dan salah satu suara di dalam ruangan itu,Taeil.

"Kapan kamu mau buka hati buat aku,il?"tanya seorang perempuan yang Chanie yakini itu suara,Lea.

Chanie tidak mendengar sahutan dari Taeil,dan Taeil menjawab dengan tegas setelah Lea kembali bertanya,"Kapan il? Kapan ? Jawab !?"

"Ga usah ngimpi,lepasin gue ! Mau lu sekap seabad pun,gue ga bakal buka hati gue,cuma buat  cewek.munafik.kayak.lu !"

"Gaakan gue lepasin gitu aja,"balas Lea dengan tersenyum miring ke Taeil,"Kira-kira adik-adik kesayangan kamu itu,Dateng buat nyelametin lu ga ya?"

Taeil diam,dia tidak tahu,karna setahu Taeil, sahabat-sahabatnya itu tidak tahu kalo dia disekap oleh Lea.

Chanie yang geram pun,segera bertindak.

Biarin doi bertindak sesukanya,sekarang kita beralih ke tim sebelah.

Sekarang timnya Yuta,lagi berdebat siapa yang bakal jalan paling depan dan belakang,mereka sama takut semua.

Badan doang yang segaban,tapi nyali ciut cuma gara-gara suara pulpen jatuh.

"Lu aja ngapa,Bang"suruh Mark pada Jhonny,tapi si Jhonny gamau,"Ogah,lu aja Yut."

Yuta langsung menjenggung kepala Jhonny,"Ogah,lu aja sono,gue gatau arah di dalem bangunan ini !"

Saat Shutaro akan berjalan paling depan,tapi dirinya dilarang oleh Jhonny dan Yuta,mau mereka apa sebenarnya.

"Gue maju ga boleh,kalian suruh maju,gamau,"sinis Shutaro,Jhonny sama Yuta cuma garuk-garuk tengkuk.

"Ya udah gue depan lu belakang,"putus Jhonny,akhirnya Yuta setuju,kalo sampe si bayik yang mutusin buat mimpin bisa kacau.

Dan sekarang Jhonny berjalan paling depan,sedangkan ditengah ada Mark,Jaemin,Shutaro,dan dibelakang ada Yuta.

Mereka berjalan menelusuri bangunan itu,mereka sedikit kesulitan mencari ruangan berpintu,karna beberapa ruangan di sini tertutup kain hitam dan sisanya tidak terpasang pintu.

"Kok gue lebih takut liat kain ngegantung gitu daripada liat setan di depan,"kata Yuta,yang lain ngangguk tapi detik berikutnya empat orang di depan berhenti dan berbalik menatap Yuta dengan kesal.

"Lu mau gue gantung juga kayak kain itu,biar lu jadi setan,"kesal Jhonny,Yuta cuma nyengir tanpa dosa.

"Abang kalo ngomong suka bener,"kata Jaemin pada Yuta yang bingung dengan ucapan Jaemin,"Maksud lu?"

"Iya,lebih serem liat setan di depan,kan depan gue lu,Bang."

Yang lain pada ketawa cicit,sedangkan Yuta menatap sebal Jaemin,"Brengsek,lu."

Lanjut berjalannya,mereka melihat tangga,tapi lebih ke tangga rusak,karna anak tangganya sudah ada yang hancur dan membuat jarak dari anak tangga yang satu ke anak tangga yang lain jauh.

Belum menginjakkan kaki ke anak tangga paling bawah aja,mereka sudah ingin menyerah,andai yang diculik bukan Abang kesayangan,yang jarang marah tapi sekalinya ngomel ngelebihin Bunda mereka.

"Ini yang ngehancurin tangganya ahli petinju bata atau gimana sih,bisa pada ancur gitu,"kata Yuta.

"Kaki gue ga sepanjang kaki Bang Atuy sama Bang Jhonny,terus gue gimana ke atasnya,"eluh Mark.

"Ini gaada tangga yang lebih ancur gitu?"kata Shutaro,dia udah nyerah banget sekarang,sisa semangat buat nolongin Abangnya tinggal sedikit.

Setelah Shutaro ngomong gitu,dua anak tangga hancur menjadi pecahan seperti tembok yang dirobohkan.

Mereka kaget dong,makin merinding mereka di situ,dan mereka berjalan mundur,tapi baru tiga langkah mereka berhenti,Yuta menoleh kebelakang,"Astaghfirullah, lama-lama gue bisa mati di sini."

∆∆∆

Bang Atuy kenapa sih? Bingung gue,gapapa tunggu kelanjutannya di part berikutnya aja.

Word kali ini lebih sedikit ya sayang,maap karna aku lagi Gaada ide:(

Penasaran ga sayang? Kalo penasaran coment ya:<3
Jangan lupa Vote sama coment gimana menurut kalian tentang chapter ini:)

Bertanda

IstriHaechan 🖤

Seeyouuuuuuu again<3

CHANIE DIMENSI | NCT 2020✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang