Bonus Caphter

293 26 5
                                    


Spesial 1k pembaca❤️
---

Sepulang dari pemakaman Ten, Winwin, Jaehyun, dan Chanie. Mereka berkumpul di ruang tamu, tidak ada yang membuka suara. Mereka sama sedihnya, kehilangan sahabat itu hal yang paling tidak ingin terjadi.

Taeyong dan Doy sangat terpukul akan kepergian sang adik, mengingat Taeyong yang akan menikah sebentar lagi. Membuat Taeyong sangat sedih, Chanie sangat excited saat Taeyong melamar Jessica.

"Chanie ga sabar liat Abang nikah! Hahaha~"

Bahkan, Chanie juga bilang kalo dia bakal jadi tukang cuci piring sama pel setelah resepsi selesai. Tapi, kejadian naas membuat Chanie pulang ke pencipta lebih dulu.

"Jagain Kak Jessica, cewek yang mau menerima lamaran seorang laki-laki. Dia cewek yang sangat baik, tujuan baik serta cinta yang baik."

Kata Chanie sepulang dari rumah Jessica. Taeyong hanya bisa tersenyum getir, kejadiannya tiba-tiba dan kehilangannya pun tiba-tiba.

Taeil yang merasa keadaan sangat sunyi bak kuburan malam hari. Ia pun bersuara, "Kekuatan kita masih ada?"

Pertanyaan Taeil berhasil menarik perhatian mereka, mereka saling pandang lalu menggeleng. Lalu, Renjun menceletuk. "Chanie pernah bilang, kalo dia mati kekuatan akan tetap ada didiri kita."

Doy menyahut, "Sampe kapan?" Renjun mengangkat bahu acuh, dirinya tidak tahu.

"Andai lu masih hidup, mungkin pertanyaan ini bisa lu jawab." Jaemin tersenyum getir, sakit sekali.

"Chanie, Chanie, Chanie!" panggilan Hendery membuat seisi ruangan menatapnya tajam. "Chanie ga bakal dateng, Der!"

Hendery tak menghiraukan ucapan Dejun.

Tak lama kemudian, pancaran cahaya dari sudut ruangan menyilaukan mata mereka. Sinar tersebut redup dan digantikan Chanie dengan ketiga teman lainnya.

Tatapan tak percaya dan terkejut terlihat jelas. "Chan-chanie, lu-lu bukannya udah ma-mati!" kata Doy terbata-bata. Chanie hanya senyum sambil melambaikan tangan, "Kekuatan kalian akan hilang dalam kurun waktu 24 jam dari sekarang. Hancurkan makhluk itu, sebelum kekuatan itu hilang."

"Kalo ga bisa?" Chanie menggeleng, "Maka kalian akan tewas, Dergan akan menang dan bumi dikuasai!"

"Gimana bisa kita menang, terlebih Gaada lu!" Jaehyun menyahut, "Satukan kekuatan kalian, jangan lengah! Dergan akan menyerang dengan membaca 25 kutukan lainnya!"

Setelah mengatakan itu, mereka menghilang tanpa jejak. Taeyong berlari ke tempat Chanie menghilang, ia terduduk lemas dengan isakan perih.

"Ma-maafin Abang, Chan. Ga bisa jagain kamu! ARGHHHH!!"

↓↓↓

Saat ini kedua anak Zyora tengah duduk di balkon. Disapa angin, ditemani sunyi. Kesunyian yang sangat tenang, Taeyong memejamkan mata.

Doy menoleh dan mendapati Taeyong yang tengah memejamkan mata. Terlintas rasa iba, pernikahan tinggal menghitung hari.

"Ini bukan hadiah pernikahan yang gue mau, Doy!" kata Taeyong dengan mata yang setia menutup. Doy hanya diam dengan hati yang seperti teriris.

"Ayah, Bunda udah pergi lebih dulu. Sekarang, Chanie juga pergi! Apa lu bakal ninggalin gue juga?" Kalimat terakhir Taeyong sontak membuat Doy melotot.

"Bang, di sini bukan cuma lu yang kehilangan. Tapi, gue juga kehilangan!" kata Doy dengan lirih.

"Gue mau nikah, Doy. Gue butuh keluarga lengkap buat jadi saksi gue, bukan kek gini!" 

Doy semakin merasakan dada yang sesak, sekuat tenaga ia menahan isakan. Air mata Taeyong mengalir mulus di pipinya.

"Kebahagiaan apa yang gue harapin? Siapa yang bakal bahagia atas pernikahan ini?" Doy dengan isakan menjawab, "Lu ma-maafin hiks ada gue, Bang!"

Taeyong membuka mata lalu menoleh ke Doy, ia terkejut saat melihat Doy menangis. Dengan pergerakan lembut, Taeyong memeluk adiknya.

"Maaf, Doy. Gue ga berniat lupa keberadaan lu, maaf!" bisik Taeyong lembut. Doy semakin terisak, "iya."

Ditengah mereka berpelukan, tiba-tiba ada yang menarik paksa keduanya sehingga pelukan itu terlepas. Doy terpental hingga punggungnya membentur pembatas balkon, sedangkan Taeyong terlempar sampai ke atas kasur.

"Selesaikan misi kalian."

(^^)(^^)(^^)
Nih, bonusnya<3

CHANIE DIMENSI | NCT 2020✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang