Langit yang tadinya terang berubah menjadi gelap. Gemuruh samar-samar terdengar. Kilatan petir sesekali menyambar. Membuat tubuh kecil yang berada ditengah-tengah hujan tersebut menggigil kedinginan
Tangannya terulur memeluk tubuhnya sendiri, mencoba untuk menghangatkan tubuhnya. Walaupun dia tau kalau itu tidak akan bisa menghangatkan tubuhnya
Mulutnya terus bergumam, memanggil Mommy dan Daddy nya
“JENIFFER !” Jeniffer bergeming saat mendengar suara teriakkan diantara hujan-hujan itu
Dari belakang tubuh Jeniffer, seorang pria memayungi tubuh Jeniffer yang terkena guyuran hujan
“Apa yang kau lakukan, Jen ? Mom dan Dad akan bersedih jika mengetahui putrinya terpuruk seperti ini” Ucapnya dengan nada tinggi
Jeniffer masih terisak, tubuhnya sekarang tidak terkena guyuran hujan, dia mendongakkan kepalanya dan melihat presensi seorang pria dengan raut wajah marahnya
“Hobi Oppa” Jeniffer berucap lirih saat melihat Oppa nya
“Kemari lah” Hobi membuka sebelah tangannya, menyuruh Jeniffer memeluknya
Jeniffer langsung memeluk tubuh Hobi, dirinya masih terisak “Oppa, aku merindukan Mom dan Dad” Ucapnya disela-sela tangisannya
Mata Hobi ikut berkaca-kaca, tangannya terulur mengelus rambut Jeniffer yang basah. Dia tidak memperdulikan bajunya yang ikut basah karena memeluk tubuh Jeniffer yang basah kuyup
“Besok kita akan ke pemakaman Mom dan Dad, tapi berjanjilah kepadaku jangan menangis ditengah-tengah hujan seperti ini, kau bisa demam” Ucap Hobi sambil melepaskan pelukannya dan menatap manik mata adiknya
Jeniffer menganggukkan kepalanya. Hobi tersenyum tipis “Ayo kita ke Cafe Irene Noona, kau harus berganti pakaian” Ucap Hobi
Hobi menggiring tubuh Jeniffer memasuki Cafe milik Irene yang tak jauh dari sana. Saat memasuki Cafe tersebut, keadaannya sangat sepi, karena Cafe tersebut berada dekat dengan rel kereta api
“Kau tunggulah disini, aku akan mengambilkan baju ganti” Jeniffer menurut dan menunggu Hobi
Jeniffer melihat interior Cafe tersebut, tidak ada yang berubah. Sudah dua bulan dirinya tidak kesini karena disibukkan dengan kuliahnya
“Ini” Jeniffer menatap baju yang dikasih oleh Hobi
“Kau gantilah di kamar mandi” Perintah Hobi
Jeniffer menganggukkan kepalanya dan mengambil baju yang berada ditangan Hobi dan segera berjalan kearah kamar mandi
Hobi menatap punggung Jeniffer yang secara perlahan-lahan menghilang, matanya berkaca-kaca saat mengingat kejadian yang begitu menyedihkan baginya dan Jeniffer
Jeniffer yang dulunya sangat menyukai hujan menjadi sangat membenci hujan. Hujan menjadi saksi bisu orang tua mereka dibunuh tepat didepan mata mereka berdua dibawah guyuran hujan yang begitu deras
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK | TAENNIE✓
Fantasy[D] Jeniffer pikir semuanya telah berakhir setelah terungkapnya sebuah fakta beberapa tahun yang lalu. Tapi ternyata dirinya salah besar, manipulasi kembali terjadi untuk yang kesekian kalinya, pengkhianat dari sahabat dekatnya, terungkapnya sebuah...