7 -Back-

3.2K 539 103
                                    

Rumah sakit, Victory sangat membenci yang namanya rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah sakit, Victory sangat membenci yang namanya rumah sakit. Dirinya tidak menyukai mencium bau obat-obatan, tapi keadaan lah yang membuatnya kembali ke rumah sakit milik keluarganya

"Kau yakin tidak ingin menjalankan kemoterapi?" Dokter Sung yang baru memasuki kamar inap Victory langsung bertanya yang membuat Victory mendecih

"Sudah berapa kali aku bilang kalau aku tidak ingin menjalankan kemoterapi, apakah kau tuli?" Tanya Victory

Dokter Sung menghela nafasnya saat melihat sifat keras kepala yang dimiliki Victory. Dirinya sudah biasa menghadapi sifat keras kepala Victory, dokter Sung mengabaikan ucapan Victory dan kembali bertanya

"Kau yakin?" Victory mendecak kesal

"Aku tidak ingin menjalankan kemoterapi, kenapa kau sangat keras kepala dan menanyakan hal itu berulang kali!" Victory berteriak keras, dia sangat membenci membahas hal ini

"Seharusnya kau berkaca, Vic. Siapa disini yang keras kepala." Ucap dokter Sung, tapi Victory mengabaikan ucapan dokter Sung dan lebih memilih memandangi jalanan melalui jendela yang ada di kamar inapnya

Dokter Sung lagi-lagi menghela nafasnya, otaknya terus berputar, mencari cara supaya Victory mau menjalankan kemoterapi. Seolah mendapatkan titik terang, dokter Sung tersenyum saat dia mendapatkan sebuah ide

"Bukankah kau masih harus mendapatkan maaf dari Jeniffer? Dan juga, bukankah kau baru saja mengadopsi seorang gadis manis, apakah kau tidak ingin membahagiakannya? Jika kau tidak menjalankan kemoterapi, aku tidak yakin apakah kau bisa mendapatkan maaf dari Jeniffer dan membahagiakan gadis manis itu." Ucap dokter Sung, dan hal itu berhasil menarik perhatian Victory

Victory berdecih "Cih, apakah kau mendoakan aku supaya cepat tiada?" Pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Victory

Dokter Sung menggeleng-gelengkan kepalanya "Aku tidak ada mendoakan kau supaya cepat tiada, tapi kau sendiri yang mengatakannya." Ucapnya

"Pergilah, aku ingin sendiri." Ucap Victory, matanya kembali fokus keluar jendela

Tapi dokter Sung mengabaikan ucapan Victory "Penyakit jantung yang kau derita semakin parah, aku tanya sekali lagi. Apakah kau yakin tidak ingin menjalankan kemoterapi? Setidaknya lakukanlah demi Jeniffer dan gadis manis itu." Ucap dokter Sung, di setiap katanya dia seperti menahan tangisan

Perkataan dokter Sung mampu membuat Victory termenung, memikirkan tentang penyakit jantung yang sudah lumayan lama ada pada dirinya. Dia berniat menjalankan kemoterapi, tapi perkataan Jeniffer sewaktu dia meminta maaf membuatnya mengurungkan niatnya

"Aku akan mendapatkan maaf dari Jeniffer dan membahagiakan Haneul sebelum akhirnya aku akan tertidur untuk selamanya." Ucap Victory, senyum manis terukir di wajahnya yang pucat. Tapi matanya menyiratkan bahwa dia sedang sedih

"Lalu setelah kau mendapatkan maaf dan kepercayaan dari Jeniffer kau akan menghilang begitu saja? Meninggal Jeniffer dan yang lainnya untuk selamanya?" Tanya dokter Sung tak percaya

BACK | TAENNIE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang