'setting fire to the rain means doing the impossible.'
dragon!au
Joonghwa as main pairing, yang lain cuman cameo dikit-dikit.
Ngga ada yang top ataupun bottom.
fighting scenes, that's why it's mature.
Start: 24th of October 2020
Fin: 7th of November...
A/N: Disini si Hongjoong sengaja aku blm kasih nama :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naga. Makhluk pembunuh, makhluk yang haus darah. Makhluk yang tega membunuh kaumnya sendiri, Makhluk yang teritorial dan penyendiri.
Manusia sangat iri kepada mereka—semuanya, mulai dari sisik, taring, kemampuan untuk mengeluarkan api atau es dari mulut mereka, dan kemampuan untuk shapeshifting ke bentuk manusia. Seekor naga terlahir tidak mengetahui perasaan, dan harus dilatih untuk menyadari perasaan mereka agar bisa hidup di tengah-tengah manusia.
Orang-orang kaya mulai menangkap para naga-naga sejak mereka kecil, dan menggunakan mereka untuk diadu. Underground dragonfighting, dan Light Fury itu adalah salah satu dari mereka yang tidak beruntung. Sisik eksotisnya yang berwarna putih dan apinya yang berwarna ungu itu telah membuat orang-orang semakin buta—dan di usianya yang ke 8, ia sudah diperebutkan oleh 5 orang—siapa yang punya hak untuk membelinya dan mengadunya nanti di dalam ring.
Di usianya yang baru 16, ia sudah mulai diadu. Lawan pertamanya merupakan seekor naga yang lebih berpengalaman darinya, dan di hari itu juga ia kehilangan sebagian kecil dari sayap ekornya. Sisik putihnya berlumuran darahnya dan darah lawannya, tetapi ia pulang dengan gelar juara tersemat di punggungnya—dan hari itu juga, persona 'Angel of Death' lahir dan identik dengan dirinya.
Ia tidak pernah berpikir untuk kabur. Untuk menjadi dirinya yang sebenarnya. Untuk melakukan apa yang ia suka. Untuk bebas. Ia tidak tahu konsep bebas itu apa. Pemiliknya, yang merupakan seorang bos besar mafia itu sudah mengindoktrinasinya sejak kecil, sehingga pikirannya sudah kalut tercemar dengan kebohongan. Dirinya selalu dijerat dengan rantai kuat—harus selalu mematuhi perintah majikannya dan mengetahui hierarki dirinya—yaitu lebih rendah dari para manusia dan selalu diingatkan setiap hari lewat makian dari luar kandang.
Dia bilang tidak ada yang akan menampungnya ketika ia kabur.
Dia bilang ia akan langsung mati jika ia tidak bersamanya.
Dia bilang tidak ada naga yang sama sepertinya, sehingga ia lebih aman di dalam kandang 3x4 meter itu.
Dan dia membisikkannya berulang kali selama tiga belas tahun.
Ia tumbuh dengan mengesampingkan perasaannya. Tidak pernah senang, tidak pernah sedih, dan ia menutup diri. Mulutnya hampir tidak pernah dipakai, dan kalaupun dipakai hanya untuk memaki para pekerja di rumah pemiliknya—atau memaki dirinya karena ia kalah. Yang ia kenal hanyalah amarah, benci, dan keangkuhan. Egoistik—atau itu yang para perempuan-perempuan bisikkan ketika dirinya berdiri di belakang majikannya.
Light Fury itu selalu berpikiran bahwa manusia tidak akan pernah bisa bersama dengan naga—bahkan naga bersama dengan naga, karena otaknya sudah terlalu didoktrin bahwa yang harus dipikirkan hanyalah dirinya dan cara menang di dalam ring.
Suatu hari, penghuni rumah bertambah satu, dan penghuni rumah itu sangat besar dibanding dirinya. Tubuhnya sangat tinggi—bahkan ia harus mendongak melihatnya. Seokwoo, namanya, atau naga itu lebih menyukai dipanggil Rowoon.
Light Fury itu mengira Rowoon tidak akan menjadi pengganggu di kehidupan bertarungnya, tetapi pemiliknya telah memutuskan untuk mengadu mereka berdua di halaman belakangnya dan membuang naga yang kalah.
Sang naga putih menggeram—tetapi badannya terlalu kecil untuk melawan naga di depannya. Dengan kecepatannya ia mulai melayangkan gigitan dan apinya, namun Rowoon menahan semua itu dan dengan satu injakan ia mematahkan salah satu sayap milik lawannya. Naga putih itu mengerang kesakitan, dan akhirnya ia menyerah daripada mati. Ia tidak tahu nasibnya akan jadi apa dengan satu sayap patah, dan ia pingsan kehabisan darah. Ia kabur ke hutan yang sangat jauh, memastikan agar dirinya tidak menemui orang-orang itu lagi.
Ia terjatuh di sebuah kawah kecil dengan dinding yang curam—dan dengan sayapnya yang patah itu dia dipastikan tidak akan bisa terbang. Percayalah, dia telah mencoba, tetapi membuka sayap saja tidak bisa.
Dua hari setelah pelariannya itu, ia mendengar ada langkah kaki manusia. Ia mulai menggeram karena reflek, tetapi lelaki tinggi di depannya itu malah mendekatinya. Light Fury itu menyemburkan plasma ungunya ke arah sang manusia, tetapi agak meleset karena sayapnya yang patah telah terkena batu. Ia terus mundur, bahkan ketika punggungnya sudah menyentuh dingding tanah yang curam, ia menggerakkan tubuhnya ke arah kiri untuk menghindari orang itu.
"Aku tidak akan melukaimu. Aku hanya ingin membantu." Ucap pria di depannya, dengan suara yang amat rendah.
"Dengan apa aku bisa memercayaimu? Kau membawa pedang dan panah, aku tidak bisa yakin dengan itu."
Lelaki di depannya menjatuhkan semua senjatanya, bahkan pisau-pisau yang ia sembunyikan di kantong rahasia bajunya. Orang itu sedari tadi memakai tudung dan bajunya serba hitam—tetapi ketika tudungnya dibuka terlihatlah seorang pemuda yang masih mungkin di awal umurnya yang ke 20.
Perlahan tangan pemuda itu naik ke atas—menyejajarkannya dengan hidung sang naga putih, lalu mulai mendekatinya. Naga itu tetap mundur, tetapi ketika pemuda itu memalingkan matanya, naga itu mendekat sedikit sebelum mundur lagi karena ditatap.
"Yasudah, kalau kau tidak mau dipegang. Mungkin kau syok, besok aku akan kembali lagi. Namaku Seonghwa, Park Seonghwa."
Dan Seonghwa meninggalkannya sendirian.
Selama ditinggal, naga putih itu hanya bisa tertidur untuk menahan sakitnya, berharap hari esok akan mendatangkan keberuntungan baginya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A/N: Update cerita ini bakal sesuka hati aku yaw, mungkin bisa cuman seminggu sekali :')