[six - hasta la vista]

406 83 5
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau benar-benar indah, Hongjoong." Kata Seonghwa ketika ia sudah lebih siuman dan mereka sudah duduk. "Ngaco ah. Indah apanya?" Naga itu bingung, selama hidupnya ia hanya mendapatkan pujian-pujian palsu, bukan seperti ini yang benar-benar terdengar murni dari hati. "You're just...beautiful." Dan Hongjoong mungkin, mungkin tersipu malu dan memalingkan wajahnya.

"Kau tahu Seonghwa? Cara seekor naga menunjukkan kepercayaannya adalah dengan menemui orang yang dipercayainya dengan bentuk manusia mereka. Karena disanalah letak kelemahan mereka. Tidak ada sisik tahan api, tidak ada gigi-gigi tajam, tidak ada perlindungan sama sekali." Hongjoong tersenyum kepadanya sembari melempar sisa tulang ikan itu ke belakang. Seonghwa hampir tersedak, selama ini ia hanya mengira kalau para naga sudah biasa menunjukkan bentuk manusianya kepada orang-orang.

"Kau kira kami bodoh? Naga nggak mungkin menunjukkan sisi paling lemahnya, itu kayak bunuh diri," Ucap Hongjoong. "Well, di kasusku seperti itu, dan kau satu-satunya pengecualian," Ia ucapkan dengan datar sambil mengedikkan bahunya.

Lidah Seonghwa menjadi kelu, ia tidak bisa berkata apa-apa. "Hei, mukaku ada sesuatu?" Tanya Hongjoong sambil menunjuk mukanya. "Ah nggak," Seonghwa memalingkan mukanya, ia telah mengamati Hongjoong terlalu lama. Aduh, ada apa dengan hatiku? Teriak batin Seonghwa.



There goes my heart beating



Hongjoong berubah menjadi bentuk bersisiknya lagi, dan mengajak Seonghwa untuk balik ke Sky Castle agar tidak membuat teman-temannya khawatir. Ketika mereka sedang terbang kembali, Seonghwa mengambil waktunya untuk mengagumi sisik Hongjoong yang terlihat hampir transparan—sisiknya terlihat seperti mutiara dari laut yang mahal sekali. Ia kaget ketika salah satu sisik yang ia usap itu copot, tetapi Hongjoong hanya menyuruhnya untuk mengantongi sisiknya, dan lanjut terbang.

"Oh ya Joongie," Hongjoong menyukai nama panggilan itu. "Kau bisa bahasa ibuku," Seonghwa menatap mata Hongjoong yang sedang serius terbang itu.

"Hm? Memangnya ilegal ya belajar bahasa dari negeri asal? Aku juga lahir di Killeon, Hwa. Sama sepertimu."

"Lah, terus kau bisa bahasa ini gimana dong?"

"Kau harus terpaksa bersosialisasi dengan naga-naga dari negeri lain di bawah tanah kalau mau menang. Makanya dari sejak umurku 12 aku udah fasih bahasa ini."

"Oh,"



Cause you are the reason



Tak terasa, mereka sudah balik lagi. Seonghwa mengira Hongjoong akan tetap tinggal di Sky Castle, tetapi dia salah.

𝘀𝗲𝘁 𝗳𝗶𝗿𝗲 𝘁𝗼 𝘁𝗵𝗲 𝗿𝗮𝗶𝗻-𝗷𝗼𝗼𝗻𝗴𝗵𝘄𝗮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang