27. Me or Him?

123 16 2
                                    

Sehun POV

"Konsep yang ini lucu ga sih?" tanya Sera sambil menunjukan salah satu konsep untuk photoshoot kita nanti.

Gue berdehem panjang tanda berpikir.

"Okay, selama lo suka mah gue ikut aja." Jawab gue.

Sera memekik senang lalu kembali merangkul lengan gue.

"Kalau gitu konsep ini, sama konsep yang tadi ya!"

Gue tersenyum tipis saat melihat calon istri gue ini enggak berhenti tersenyum lebar dan bersemangat.

Kaya nya dia ga sabar banget buat trip singkat kita nanti.

"Udah izin atasan lo kan buat cuti beberapa hari?"

"Eung!" Sera mengangguk, "Nanti sebagai ganti nya kita bawain oleh-oleh deh. Ya sogokan lah!"

"Okay," gue menempelkan pipi gue ke kepala Sera dan memejamkan mata.

Hahh, rasa nya tenang banget saat gue bisa berada di dekat nya kaya sekarang ini tanpa khawatir akan ada hal buruk yang terjadi.

Contoh hal buruk yang gue maksud adalah Byun sialan Baekhyun yang dengan berani nya menyentuh Sera-gue.

Tapi gue ga perlu khawatir lagi.

Karena sebentar lagi Sera akan mengganti nama depan nya menjadi Ooh Sera yang berarti dia milik gue sepenuh nya.

Dan Baekhyun ga akan bisa berkutik sedikit pun. Dia ga punya hak apapun atas Sera.

"Sera," panggil gue. Ia menoleh dengan tatapan polos nya.

Lalu tanpa banyak bicara gue mengecup kening nya lembut.

"Gue sayang banget sama lo, jangan pernah tinggalin gue ya?" ucap gue tulus.

Sera sempat terkejut, tapi ga lama dia senyum dan mengangguk.

"Gue juga sayang sama lo dan gue ga akan pernah pergi ninggalin lo."

Lalu tangan nya meraih tangan gue, menggengam nya lembut.

"Kim Sera cuma punya Ooh Sehun dan Ooh Sehun cuma punya Kim Sera."

Gue tersenyum lalu kembali mengecup kening nya lembut, menunjukan betapa sayang nya gue ke dia.

Iya, cuma Sera yang menjadi kebahagiaan dan kenyamanan gue.

-

Sera POV

"Thanks, by." gue melepas seatbelt dan sedikit mencodongkan badan untuk mengecup pipi Sehun, "Besok jemput ya?"

"Siap, ibu negara!" Sehun memberi postur hormat ke gue yang membuat gue terkikik geli.

"Pulang tidur ya, jangan begadang!" sebagai penutup gue mengusap kepala nya lembut.

Setelah berpamitan, gue masuk ke dalam rumah yang kerasa sepi.

Tumben, pada kemana nih orang rumah?

"Have a nice date with your boyfriend?"

Suara Baekhyun yang berasal dari belakang membuat gue langsung menoleh.

Sejak kapan dia udah berdiri di belakang gue?!

"Not your business," jawab gue cuek dan kembali melangkah.

Tapi Baekhyun yang cekatan langsung menahan lengan gue.

"Ap-"

Belum selesai gue ngomong, Baekhyun langsung mendorong gue hingga punggung gue bertemu dengan dinding rumah dan menimbulkan suara yang cukup keras.

BRAK!

"Sekali lagi gue peringati, batalkan pernikahan lo atau lo bakal nyesel selama nya!" ancam nya.

Ga mau kalah, gue juga menatap tajam Baekhyun.

"Emang apa yang bakal lo lakuin kalau gue tetap melanjutkan pernikahan ini?" tantang gue.

Baekhyun menaikan satu alis nya, merasa tertantang dengan pertanyaan gue.

Wajah nya tiba-tiba maju, membuat gue menahan nafas dan membuang pandang.

Tangan nya meraih pipi gue, memaksa gue menatap wajah tampan nya.

"He will die," ucap nya yang nyaris seperti berbisik.

Setelah itu nafas nya yang awal nya terasa jelas di permukaan wajah gue tergantikan dengan sebuah ciuman.

Gue memekik dan merontah, mencoba melepas ciuman nya dan mendorong bahu nya sekuat mungkin.

Tapi seperti biasa, tenaga wanita ga sekuat tenaga lelaki.

Sekeras apapun gue menolak, sekuat itu lah Baekhyun akan bertahan.

Ia menahan kedua tangan gue, merubah ciuman kasar nya menjadi ciuman lembut hanya dalam waktu beberapa detik.

Pertahanan gue lama-lama runtuh. Dengan bodoh nya gue mulai diam dan malah membalas pangutan nya.

Baekhyun perlahan melepas genggaman nya saat merasa gue sudah terbawa suasana. Tangan nya kini meraih pinggang gue.

Kita berdua saling memangut lembut, tanpa ada kekasaran atau paksaan dari satu sama lain.

Egois, tapi gue juga rindu perlakuan Baekhyun yang lembut seperti ini.

Beberapa menit kita berciuman hingga Baekhyun pun melepas pangutan nya terlebih dahulu.

Ia menatap ke dalam mata gue, tatapan tajam nya menghilang dan berubah menjadi tatapan lembut dan penuh kasih sayang.

"Lo harus tau kalau gue benar-benar tulus, Ra. Gue bener-bener sayang sama lo."

Baekhyun meraih tangan gue lalu menaruh nya di depan dada nya.

"Jantung ini cuma berdetak secepat ini ketika bertemu dengan lo. Bisa lo rasain kan?"

Gue diam, merasakan detakan jantung Baekhyun yang memang terasa berdebar-debar.

"Ra, sejauh apapun gue pergi dan siapapun yang sedang bersama gue, tetap lo yang selalu gue pikirin. Gue benar-benar cinta sama lo." ucap Baekhyun dengan suara yang sangat lembut.

Dan itu berhasil membuat gue mengulum bibir. Mencoba menetralkan debaran jantung yang mulai tak beratur.

Baekhyun memeluk gue, membenamkan wajah nya di leher gue.

"So, please think again. Pilih antara gue atau Sehun. Kalau lo memilih gue, maka gue akan melepas Minah atau apapun yang sekarang gue punya."

"Karena lo sangat berharga untuk gue melebihi apapun," lanjut Baekhyun dan mengeratkan pelukan nya.



















Don't forget to tap the star below! 🌟

Between Us - Baekhyun feat Sehun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang