Setetes air jatuh membasahi bumi, disusul dengan tetesan lainnya, dan berlalu menjadi hujan yang sangat lebat, matahari tak lagi menunjukan dirinya, awan hitam senantiasa menjatuhkan sang pembawa berkah dan pengabul keinginan itu.
"Haha~" Clair berlompat kegirangan, tangannya terulur keatas, menangkap butiran butiran air yang jatuh dari langit.
Wajah cantiknya terjatuhi oleh air hujan yang dingin, senyumnya terukir dengan indah, Clair mendongkakan kepalanya, memejamkan iris indahnya yang perlahan berubah menjadi warna rubby.
Clair menikmati terpaan air yang perlahan membuat badannya basah kuyup. Ketenangan memenuhi perasaannya, perlahan ia membuka mata rubby miliknya. Iris rubby itu menatap lekat langit abu yang sedang menurunkan berkah, tak sedikit tetes air yang masuk kedalam matanya.
Clair tertawa riang, entah mengapa saat hujan turun, perasaannya menjadi tenang dan lega.
Berbeda dengan Clair yang sedang bermain hujan ditaman rumah strawberry, Rion duduk manis ditemani secangkir susu strawberry hangat didalam ruangan.
Iris fuchsia-nya menatap lamat sesosok gadis cantik bersurai silver tersebut, gadis cantik yang akhir akhir ini selalu mengusik pikirannya. Ia menghela napas, memikirkan suatu kemungkinan yang sedang terjadi.
"Haah"
"Ada apa?"
"Ack!"
Tiba tiba seorang pria-yang umurnya berkisar 78 tahun-duduk didepan Rion sambil menggenggam sebuah tongkat kayu kecil dengan kristal api suci diatasnya.
Rion menatap pria tua itu dengan tatapan heran. Tak ada mahkluk selain Elf yang bisa menggunakan sihir. Jadi mengapa pria tua didepannya bisa melakukan teleportasi seperti ini.
"Jangan menatapku dengan tatapan seperti itu. Aku kemari untuk memberikan tongkat ini." Ucapnya sambil menodongkan tongkat kayu kepada Rion.
"Ini?"
"Tongkat ini milik ratu pertama kekaisaran Malveploor. Tongkat sihir yang berhasil membinasakan para klan iblis, dan sekarang benda ini akan kembali pada pemiliknya. Berikan tongkat ini pada putri. Sampaikan juga pesanku"
"Apa pesanmu?"
" .... "
"Apa?"
Wushh
Pria itu menghilang begitu saja dari hadapan Rion. Menimbulkan tanda tanya pada kepalanya. Ia menatap kursi didepannya dengan raut wajah bodoh.
"Bocah? Sedang apa kau?"
"Ck. Sudah kubilang jangan panggil aku bocah!"
Clair masuk kembali kedalam ruangan rumah strawberry. Ia mendudukan dirinya pada kursi yang berada didepan Rion.
"Sudah selesai?" Tanya Rion, pria itu mengalihkan pandangannya menuju kaca, memperhtikan langit yang sudah memperlihatkan sang surya.
"Hum."
Ctaak
Dengan satu jentikan jari, gaun Clair yang basah terkena air hujan, kembali kering. Clair mengangkat tangannya untuk memesan beberapa kue. Bermain hujan selama dua jam penuh membuatnya benar benar lapar.
"Chocholatte mouse, Chesee cake manggo, empat Strawberry cup cake's. Minumannya strawberry latte."
Setelah mencatat pesanan Clair, pelayan toko itu pergi melesat menuju dapur.
Iris Ruby gadis itu berkilat saat melirik kristal api suci yang berada dalam genggaman Rion.
"A-api suci?"
Rion mengalihkan pandangannya pada tongkat yang berada pada lengan kirinya. Pria itu meletakan tongkatnya diatas meja.
"Ini untukmu. Tadi ada seorang pria tua yang menitipkan ini padaku, dia juga memberikan suatu pesan yang aneh."
"Apa pesannya?"
" Katanya 'Dia sudah mengetahui segalanya, berhati hatilah dengan orang terdekatmu, bersiaplah untuk legenda berikutnya, berlatihlah untuk menguasai spesies ras lain yang berada dalam dirimu, dan temukanlah sebagian jiwa yang hilang darimu' itu yang pak tua itu bilang. Aku juga tidak mengerti dengan apa yang dikatakannya." Ucap Rion.
"Hm, baiklah. Aku akan mencari tahu sendiri nanti."
Pelayan datang dengan membawa makanan pesanan Clair, mereka berdua kembali makan hingga semua kue diatas meja habis tak bersisa.
"Hei, bukankah saat kita bersentuhan selalu datang sebuah memori? Apa itu adalah..."
"...memori kita dikehidupan sebelumnya?"
Rion memikirkan semua kemungkinan yang terjadi, kemunculan memori kehidupan lain pada tubuh berbeda artinya adalah penggabungan jiwa, jika begitu sudah pasti jika memori yang selama ini mereka dapatkan adalah memori mereka sendiri, dikehidupan sebelumnya.
"Mungkin."
"Pegang tanganku!"
Rion menggapai uluran tangan Clair, seperti tebakan mereka, serpihan bagian bagian memori benar benar muncul, tapi kali ini mereka mendapatkan memori putri dari titan Koios dan Foibe yang bernama Leto, dengan dewa langit, Zeus.
Leto adalah kekasih serta istri pertama Zeus dan wanita yang paling dicintainya, tidak banyak yang tahu dengan hubungan mereka. Suatu saat, Cronos menyihir Zeus agar mencintai banyak wanita dan menikah lagi, termasuk dengan saudarinya, Hera.
Saat itu Leto sedang hamil, walaupun Leto dan Zeus menikah jauh sebelum Zeus menikah dengan Hera, tetapi Hera yang mengetahui jika Leto hamil tetap marah dan cemburu pada Leto, selama berbulan bulan, Hera selalu mengganggu dan mencoba membunuh Leto yang sedamg hamil.
Hingga akhirnya Hera mengusir Leto dari Olympus dan melarang bumi menerima persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat untuk melahirkan.
Akhirnya pulau Delos mau menerima Leto untuk melahirkan di sana. Tetapi Hera menahan Eileithyia, dewi kelahiran, dari Leto. Untungnya Iris mengambil kembali Eileithyia hingga Leto bisa melahirkan Artemis. Artemis lalu membantu ibunya melahirkan Apollo.
Hera yang masih marah kemudian mengirim naga Pithon untuk membunuh Leto. Apollo yang baru lahir berhasil membunuh Pithon dan melindungi ibunya. Tidak berhenti sampai di situ, Hera mengirim raksasa Titios untuk memperkosa Leto. Titios akhirnya dibinasakan oleh Apollo dan Artemis.
"Oh, woow. Apa tadi itu benar benar kita dikehidupan sebelumnya? Aku seorang pitri dari titan?" Tanya Clair.
"Kemungkinan besar."
"Kau. Bajingan brengsek! Kenapa selingkuh hah!? Kenapa menikah dengan Hera!"
"Hei Cronos yang menyihirku!"
"Tetap saja kau yang melakukannya!"
Obrolan mereka terus berlanjut dan mengalir seperti air, sepertinya mereka pun tak sadar hal apa yang telah mereka bicarakan.
Mereka terlarut dalam obrolan masa lalu yang tak berguna, tentu saja tidak berguna hal itu kan hanya masa lalu yang tidak penting. Sepertinya mereka terbawa perasaan dengan ingatan masa lalu yang baru saja mereka dapatkan sehingga tak menyadari jika matahari tepah tenggelam.
Kini Clair tahu jika ia salah, 'sesuatu' yang membuat sifat arogan dan dinginnya hilang bukanlah jatuh cinta kepada putra mahkota Arlando. Kebetulan saja karena mereka saudara Arlando dan Rion sangat mirip, yang membuat sifatnya berubah 180° dalam semalam adalah, Rion. Clair jatuh cinta pada Rion.
======
Belum direvisi guys, jadi pasti banyak typo yang bertebaran.