05. Who are you?

1.2K 205 26
                                    

Mungkin gue terlalu berharap banyak bahwa semuanya bakal berubah sesuai keinginan. Tapi nyatanya enggak sama sekali. Ada hal-hal yang diubah namun hasilnya tetap sama, termasuk cara pandang Jaehyun terhadap gue. Mencoba menunjukan diri ini kepada Jaehyun ternyata enggak berguna. Dia gak pernah melirik atau memandang gue sedikit pun. Entah itu dimasa lalu atau dimasa depan.

Hari wisuda sekolah datang, menjadi momen perpisahan gue dan Jaehyun. Karena dia memutuskan buat pindah ke sekolah swasta, dan khusus laki-laki. Joy, Chungha dan Sana masih tetap disini bersama gue.

"Lo nangis?"

Tanpa sadar air mata gue mulai membasahi pipi yang sudah dipoles dengan makeup tadi pagi. Masih gak percaya semuanya berjalan cepat dengan hubungan gue yang lambat.

"Kalau lo nangis karena pisah dari Jaehyun, menurut lo bakal sia-sia gak? Makeup lo mahal, udah cantik dan baju lo bagus pula. Orang kayak Jaehyun bakal nyesel karena mencampakkan lo."

Gue melirik ke arah Joy, rasanya gue mau berhenti nangis tapi air mata ini gak bisa ditahan. Apalagi gue liat Jaehyun lewat pakai jas hitam dan kemeja putih. Dia senyum sambil melewati tempat duduk kelas gue.

"Hari ini coba deh lo foto bareng dia. Buat kenang-kenangan," ujar Sana

"Gila ya? Malu lah," elak gue

"Jen, abis ini Jaehyun pindah sekolah. Kesempatan terakhir lo buat minta foto sama dia." balas Chungha

Saat gue tau Jaehyun punya pacar, gue semakin gak bisa buat pura-pura gak melihat dia bahagia. Dia lebih ceria dan latihan lebih semangat. Sedangkan hati gue tercabik-cabik karena enggak pernah dia anggap.

"Kalau dia gak mau foto sama gue gimana?" tanya gue

"Coba dulu."




Tiba saatnya sesi apresiasi dan penghargaan terhadap siswa-siswi berprestasi. Yang dipanggil otomatis maju kedepan dan disaksikan seluruh angkatan yang hadir.

"Tahun ini penghargaan siswa-siswi berprestasi diberikan kepada... Taeyong dan Jennie. Dipersilahkan maju ke podium."

Setelah kepala sekolah memanggil nama gue dan Taeyong, gue melirik ke arah teman-teman gue. Bingung karena nama gue dipanggil dan gue harus kedepan.

"Jen, ayo maju! Jaehyun bakal liat lo diatas podium."

"Lo hebat!"

Gue bangkit dari duduk dan berjalan perlahan menuju podium. Rasanya tak berani untuk melirik ke arah barisan kelas laki-laki. Apalagi melihat Jaehyun yang hari ini sangat tampan dan menawan, namun sulit digapai.

Taeyong mengacungkan jempolnya ke arah gue dan senyum sambil naik ke podium bersamaan dengan gue yang hampir tiba.

"Selamat untuk kalian berdua karena sudah menjadi siswa-siswi teladan. Rajin dan semangat terus!"

Gue menerima sertifikat dan sebuah hadiah yang dibungkus dalam kotak. Bisa gue tebak isinya jam dinding, karena itu yang gue dapatkan dulu. Untung saja ada tambahan hadiah yaitu tabungan yang sudah diisi saldo beberapa ratus ribu.

Setelah bersalaman dan berfoto, gue dan Taeyong kembali ke kursi masing-masing.

"Congratulations sis." bisik Taeyong

"Thanks and congrats too bro!" balas gue

Dulu hubungan gue dan Taeyong enggak terlalu dekat, tapi sekarang kami cukup sering berkomunikasi layaknya saudara.


"Jennie..." pas gue balik ke tempat duduk, Joy, Chungha, Sana menatap gue semangat dan menyuruh gue duduk.

"Kenapa sih?" tanya gue bingung

Be Silent [Jennie X Jaehyun NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang