Hawaii
"Masa? Tidak mungkin!"
Kurasa hal selanjutnya yang harus dikampanyekan orang sedunia setelah #nofatshaming adalah #noshortpeopleshaming.
Hiu tertawa terbahak-bahak sementara pamannya yang tinggal di dekat pantai dan sedang berkunjung ke hotel tempat kami menginap mengelilingiku sambil menyesap jus nanas dengan vodka dan es. Aku ingin menggigitnya sampai puas, tapi mereka semuanya tinggi dan berbulu, tidak suka pakai baju, sebagian bahkan tidak malu-malu telanjang bulat dan berbaring di atas pasir pantai. Selain itu aku sudah terlalu capek untuk protes.
Sesudah terbang belasan jam di samping orang yang nggak kusukai, kupikir aku bakal dibiarin tidur dulu di kasur barang semalam. Nyatanya karena perbedaan waktu, kami sampai di sana siang hari, panas, aku keringetan, dan kami dijemput rombongan yang menyambut dengan kalungan bunga dan tarian hula-hula. Gara-gara minuman pertama yang kusesap begitu menginjakkan kaki di Hawaii ternyata mengandung alkohol, aku muntah-muntah di ice bucket dalam limo jemputan, dan Hiu memarahiku habis-habisan.
Tentu saja dia marahnya waktu nggak ada orang yang ngeliat. Pas ada orang, sih, dia biasa aja. Mesra juga enggak, sih, tapi nggak sadis kayak kalau kami berduaan. Secara verbal tuh aku udah dianiaya lah, masa nama panggilanku selama 2x24 jam kami jadi suami istri jumlahnya udah lebih banyak dari jumlah julukanku selama 22 tahun?! Menurutku ini termasuk domestic abuse, kan, ya? Menurutku, sih, iya, aku bakal mencatat atau merekam kalau dia begitu lagi, siapa tahu nanti aku butuh. Seseorang harus memahami bahwa sangat menyakitkan buat seorang gadis berumur 22 tahun yang dipanggil Dora, aku bisa saja depresi, lho, dan itu nggak main-main.
Sekarang dia sedang mengulang kisah (yang menurutnya) lucu saat seorang kakek-kakek bule menawariku permen di pesawat dan kutolak. Kakek itu menunjuknya dan bilang, tenang saja, papamu nggak akan marah, Anak Cantik. Kupikir mamalia laut itu bakal malu, kan, ya, dianggap papaku, eh malah sebaliknya. Dia ngetawain aku karena kakek itu mikir aku kayak anak SMP sampe ditawarin permen. Aku memang pucat dan gemetaran, dikiranya aku ketakutan pertama kali naik pesawat. Coba aja dia baru lulus kuliah, belum pernah jatuh cinta, nggak kepikiran nikah, tahu-tahu disuruh terbang belasan jam ke negara tak dikenal buat bulan madu. Kayak mimpi, tapi mimpi buruk.
Kayaknya kisah tolol itu udah diunggah sama dia, deh, di akun medsosnya, buktinya IG-ku ada DM dari Karin, Kak Donnie, dan Mami nanyain itu bener enggak, itu bener enggak, aku belum ngecek 'itu bener enggak' tuh maksudnya kejadian permen itu, apa bukan, karena males aja. Bukan apa-apa, soalnya emang kejadian awkward-nya tuh bukan cuma itu. Kalau sekali, sih, bisa kuanggap lucu ya, siapa, sih, yang nggak seneng dianggap masih muda? Tapi, ya, nggak dianggep anak SMP juga kali, masa aku nyaris diusir dari restoran hotel yang udah di-reserve sama mama mertua buat makan malam terakhir sebelum honeymoon? Dikira aku remaja nyasar yang main duduk di meja pesanan, padahal aku turun duluan gara-gara males nungguin Hiu selesai nerima telepon. Pegawai hotel yang kenal deket sama keluarga Helemano itu sampe harus nunggu verifikasi dari Hiu sebelum ngasih aku air putih dan roti bawang. Habisnya aku marah, aku dikasih vocer ulang tahun yang ada gambar Helo Kitty-nya. Aku pengin nangis. Pengin pulang. Harusnya kemarin aku pikir panjang sebelum menjawab pertanyaan Papi. Aku cuma kasihan sama Papi, tapi aku yakin kalau aku nolak, Papi nggak akan maksa. Aku hanya nggak menyangka begitu aku bilang oke, semuanya seolah sudah diatur sedemikian rupa seperti di drama-drama Korea. Keluargaku memang bukan orang miskin, kami cukup berada, tapi mungkin perhitunganku nggak sama dengan kalkulator keluarga Helemano. Udah kayak Thanos, dalam sekali jentik, semuanya sudah siap sedia.
"Bonnie," panggil suara wanita sambil mencolek pelan pundakku.
Aku baru saja meloloskan diri dari beberapa paman Hiu yang rebutan mau dengerin kisah lucu selama perjalanan kami dari Jakarta ke Honolulu. Kalau aku bukan istrinya, aku yakin mereka beneran bakal nyubitin pipiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Mr. Shark
RomanceBonnie diminta untuk menikahi Adisaloma Helemano Hiu karena uang perusahaan milik ayahnya dibawa kabur oleh seorang karyawan. Namun, jangankan memberi keturunan seperti yang diinginkan keluarga Hiu, Bonnie tidak yakin dirinya akan selamat dari malam...
Wattpad Original
Ada 16 bab gratis lagi