For the record, aku bukan terpaku karena nggak tahu bahwa untuk punya anak hanya perlu rahim dan sperma.
Aku takjub karena dia mengatakannya dengan begitu santai dan enteng kayak orang lagi nimba air, tapi airnya nggak ada, jadi embernya dinaikin kembali dari kedalaman sumur dalam keadaan kosong. Aku nggak tahu kenapa aku pakai ember kosong dan sumur untuk perumpamaan, aku bahan belum pernah menimba air. Namun, caranya bicara tentang rahim dan sperma terdengar seenteng itu.
Bagaimana dengan cinta?
"Maksud Kakak ... Kakak mau ... tidur denganku meski Kakak ... nggak ... cinta?" tanyaku terbata.
"Maksudmu kamu menikah denganku dan berpikir kita hanya akan bangun pagi, sarapan, minum teh, aku pergi bekerja, kamu jalan-jalan, arisan, ketemu cuma 'selamat pagi, Mama. Selamat pagi, Papa', kayak di mainan rumah-rumahan zaman kamu masih balita?"
"Ya enggak ..., tapi aku nggak berpikir akan ada pembicaraan mengenai anak," membayangkan proses pembuatan dengannya pun aku sulit.
"We're going to have sex and have babies. Kupikir kita bisa menunggu, tapi mereka sepertinya nggak peduli tentang kesiapan, ini, dan itu. They want us to try immediately. Secara usia ... menurut mereka kamu sudah cukup dewasa."
Ya Tuhan.
Kalau aku jambangan, aku pasti udah pecah berantakan.
Ada satu meme yang berkelebat di kepalaku waktu Hiu menyerocos tentang seks dan pernikahan. Aku melihatnya di page lelucon dewasa. Foto Jason Momoa dan istrinya Lisa Bonet, bersanding dengan foto colokan charger yang ukurannya besar sekali dan lubang colokan yang terlalu kecil. Ludahku tertelan dengan susah payah, aku tahu ini agak porno, tapi tenggorokanku tiba-tiba tercekat dan aku pengin muntah sampai mataku berkaca-kaca.
"What about ... love?" aku bertanya gamang.
"Listen, Bonita, cinta itu nggak seperti yang kamu baca di dongeng-dongeng Putri Disney, atau di novel-novel, cinta itu menyakitkan, penuh intrik, dan pengkhianatan—"
"Itu karena Kakak pernah dikhianati," aku menyela.
Dia langsung diam, tapi kalau kalian berpikir dia menelan kata-kataku lalu hatinya tersentuh, berarti kita sama-sama nggak kenal siapa pengusaha sarden kalengan Helemano Hiu ini. Dengan senyum sinis, dia menyerang balik, "Memangnya kamu pernah jatuh cinta?"
Aku nggak sempat mengarang cerita bohong.
Hiu bangkit dari duduknya, lalu berpindah di sisi tempat tidur di mana kami berdua akhirnya bisa berhadap-hadapan. Satu alisnya naik, menanti jawaban. Sementara dia makin yakin dengan tebakannya, aku makin gugup dan hanya cuping hidungku yang mengembang dan mengempis. "Makanya kamu naif dalam persoalan cinta, kamu belum pernah jatuh cinta, iya, kan?" tuduhnya keji.
Aku udah mangap lagi sebenernya mau membantah dengan segala muslihat yang sayangnya nggak terpikirkan, tapi dia malah putar bola mata duluan seolah bilang, apa pun yang kukatakan adalah omong kosong. Untung aku nggak jadi bohong, dia bakal tahu. Mungkin dia memang sudah jauh lebih paham karena usianya yang sudah renta.
"Kalau kamu bilang kamu pernah jatuh cinta, aku dan seluruh isi jagat raya ini menyangsikannya. Kamu harus lihat mukamu di cermin, nggak ada perempuan yang pernah jatuh cinta bertampang sepertimu. Kamu menikahi seseorang kayak lagi main rumah-rumahan sama temenmu, orang yang mengerti cinta pasti paham apa arti pernikahan. Orang yang berani nanya ke orang lain tentang cinta paling enggak tahu betapa besar yang mereka korbankan untuk menjalani pernikahan dengan orang yang nggak kamu cintai. Kamu seperti putri pemimpi yang tersesat, Thumbellina, dan jujur aja ... aku kasihan sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Mr. Shark
RomansBonnie diminta untuk menikahi Adisaloma Helemano Hiu karena uang perusahaan milik ayahnya dibawa kabur oleh seorang karyawan. Namun, jangankan memberi keturunan seperti yang diinginkan keluarga Hiu, Bonnie tidak yakin dirinya akan selamat dari malam...
Wattpad Original
Ada 11 bab gratis lagi