18. Oblivion

571 59 16
                                    

~When you unaware what is happening around you~

Kyung Hee POV :

Perlahan aku kembali bisa bernafas dengan normal, tubuhku masih kaku dan lemas, bahkan aku sama sekali tidak bisa bergerak. Alhasil aku hanya bisa terpaku melihat Psychopath sialan itu melarikan diri dari pintu balkonku.

Entah dimenit keberapa aku mendaptkan kembali setengah sistem gerak normalku, dengan susah payah aku merangkak turun dari kasurku, karena kakiku yang sama sekali tidak bisa digerakkan, aku merangkak menuju kamar mandi karena perutku yang terasa mual.

Beberapa kali aku memuntahkan seluruh isi perutku, tubuhku lemas dan juga bergetar hebat. Aku benar-benar ketakutan, memangnya siapa yang tidak takut ketika berada di dalam posisi yang sudah dekat dengan kematian, rasanya seperti nyawamu sedikit demi sedikit mengantre dengan paksa untuk dimusnahkan.

Menyandarkan tubuhku di tembok kamar mandi, aku memejamkan mataku dan berulang kali aku menarik nafas panjang untuk mengembalikan sedikit demi sedikit nyawaku yang hampir melayang di tangan orang gila. Dengan nanar aku menatap lurus tembok di depanku, meratapi semua hal yang belum lakukan dan akan kusesali jika mati hari ini, aku belum bisa menguak kedok si psychopath sialan, aku belum pernah datang menonton konser idolaku, dan yang akan paling kusesali adalah selama ini aku selalu saja berkata kasar dan menyebalkan pada Sehun.

Aku melihat Sehun merangsek masuk ke dalam kamar mandi, melihatku yang bersimpuh di lantai kamar mandi ia segera mendekat padaku, dan aku segera meraih tubuhnya sebelum kemudian tangisku pecah dalam pelukannya, tak peduli jika beberapa cairan bekas muntahan di wajahku mengenai kemejanya, aku hanya ingin menghapus perasaan menyesalku karena belum sempat membalas perasaan cintanya padaku.

“Did something happen?”tanyanya sambil menepuk-nepuk punggungku untuk menenangkanku, dan bukannya menjawab pertanyaannya aku malah semakin kencang menangis dalam pelukannya.

"I have a bad dream,"ujarku lirih.

“It’s alright i’m here you’r safe now.”Sehun semakin menenggelamkan tubuhku dalam pelukannya, dan kemudian aku merasakan sapuan bibirnya di puncak kepalaku.

"Jerk,"seruku karena ia membuat perutku terasa geli.

Sehun menjauhkan wajahku dari dadanya, dan berkedip pelan mencoba mengartikan apa yang baru saja aku ucapkan.

"Wait girl, what did you call me before?Jerk?"tanyanya tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Yeah, you stole some kiss from me."

Sehun melebarkan matanya dan tertawa, apa dia sedang menggapku sebagai lelucon, dengan kesal aku memukul bahunya agar ia berhenti tertawa.

"Kenapa kamu sama sekali tidak romantis?"tanyanya heran.

"Karena aku memang tidak romantis,"ujarku acuh.

"Then, i should teach you,"ujarnya sambil meraih wajahku mendekat ke arahnya. "If i ask you to kiss you, you wouldn't get mad right?"

Aku membuka mulutku hendak memarahinya, namun Sehun memanfaatkan itu untuk mendaratkan ciumannya pada bibirku, aku tidak tahu ia benar-benar pintar dalam adegan ini, he make me feel so damn good.

Lewat ciuman darinya aku merasakan aroma lemon soda dari mulutnya, it's taste so fucking good and make me feel so sad if he end our kiss session. Sehun memberi jeda ciuman kami, ia menatapku dan kemudian tersenyum kecil. Ough Shit, apa wajahku terlihat horny saat ini.

Wajahku terasa panas, dadaku juga terasa sesak seperti jantungku ingin keluar dari tempatnya dan itu terdengar berbahaya, jadi sebelum sisi hornyku muncul dan menerkamnya lebuh dulu, aku segera berdiri untuk kabur darinya.

The Psycho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang