9. Monster behind bunny mask

3.5K 281 48
                                    

Tidak ada bunga mawar hari ini. Kamu membuatku marah, harusnya kamu merasa senang karena aku melenyapkan mereka yang menyakitimu, bukan malah bekerjasama dengan para pria brengsek itu, aku marah, sayang!Aku akan membuatmu menyesal telah bekerjasama dengan mereka.

-Your Secret Admirer

Surat itu datang lagi. Kyung Hee meremas surat itu dengan tangan bergetar. Apakah dikehidupan sebelumnya ia terlalu banyak berbuat dosa, sehingga dikehidpuan sekarang ia mendapatkan karma dengan dicintai seorang psychopath yang menginginkan orang-orang di sekitarnya mati.

Rasa dingin menjalari punggung Kyung Hee, ia tahu sepasang mata jahat tengah mengamatinya. Kyung Hee menghela nafas kasar, berusaha bersikap sebiasa mungkin, sebelum berjongkok di depan seorang anak laki-laki berusia sekitar 5 tahun yang tadi mengantarkan surat dari psychopath itu kepadanya, Kyung Hee mengeluarkan sebuah permen lolipop rasa cola kesukaannya dari saku sweaternya.

"Kamu mau?"tanya Kyung Hee dengan senyum mengembang di wajahnya.

Anak laki-laki itu menatap Kyung Hee dan permen cola yang ada di tangan Kyung Hee bergantian, membuat Kyung Hee tersenyum dan membelai puncak kepala anak laki-laki itu.

"Ambillah!"Kyung Hee menaruh permen lolipop di tangan anak laki-laki itu.

"Khamsahamnida."

Kyung Hee tersenyum dan membelai puncak kepala anak laki-laki itu. "Boleh noona bertanya?"

Anak laki-laki itu mengangguk.

"Siapa namamu?"

"Yoojin."

Kyung Hee mengangguk sambil tetap membelai rambut anak laki-laki bernama Yoojin itu. "Yoojin-a, siapa yang memberimu surat ini?"

"Seorang paman yang ada di sana."Yoojin menunjuk ke arah lorong rumah sakit yang berujung pada taman bagian belakang rumah sakit.

"Mau mengantar noona ke sana?"tanya Kyung Hee yang dijawab dengan anggukkan oleh Yoojin.

Kyung Hee mengulurkan tangannya, agar Yoojin menuntunnya menuju tempat dimana Yoojin bertemu seorang paman yang menyuruhnya memberi surat untuk Kyung Hee. Sesampainya di taman belakang rumah sakit tempat yang dimaksud oleh Yoojin, tidak ada siapapun yang ada di sana termasuk 'paman' yang dimaksud Yoonji, wajar saja karena hari sudah sore dan tidak ada penghuni rumah sakit yang berniat pergi ke taman di bagian belakang rumah sakit yang menyeramkan.

Sebenarnya bagi Kyung Hee taman di bagian belakang rumah sakit tidak begitu menyeramkan, hanya saja bagian belakang rumah sakit begitu sepi dan lebih banyak terdengar suara derik besi dari sebuah ayunan tua yang sudah berkarat di sana, seolah mendukung cerita-cerita seram yang beredar bebas tanpa tahu benar atau tidaknya.

"Yoonji!!"Terdengar seruan dari seorang wanita, refleks Kyung Hee membalikkan badannya.

Kyung Hee menemukan seorang wanita paruh baya berlari ke arah mereka, wajah dari wanita itu terlihat lelah, seolah ia sudah mencari Yoonji cukup lama.

"Yoonji, kau kemana saja?Apa kamu tahu Eomma mencarimu?"Wanita itu menarik Yoonji dari tangan Kyung Hee.

"joesonghamnida, Yoonji Ommonim."Kyung Hee membungkuk meminta maaf karena merasa bersalah, harusnya tadi ia mencari ibu Yoonji saat mengetahui anak itu berkeliaran sendirian di rumah sakit.

Ibu Yoonji merasa jengah melihat Kyung Hee membungkuk padanya. "Aniya, terimakasih sudah menjaga Yoonji."

"Jeongmal joesonghamnida, Ommonim."

"Gwenchanha...Gwenchanha..."Ibu Yoonji menepuk-nepuk bahu Kyung Hee pelan mencoba meyakinkan Kyung Hee. "Boleh saya membawa Yoonji kembali ke kamarnya?Dia harus minum obat sekarang."

The Psycho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang