Ini cerita kita, kenangan ini hanya milik kita. Biarkan tetap seperti ini. Biarkan mereka berkata apa. Tawa ini, airmata ini, rasa sakit ini, kebahagiaan ini, hanya kita yang tau.
Pagi, pukul 8:05 mereka sudah kedatangan tamu. Semua yang berada di meja makan itu saling pandang, kecuali Jinan.
"Tamu gue" Jinan meninggalkan sarapannya untuk membukakan pintu itu.
Tak lama kemudian Jinan kembali dengan seorang perempuan yang sangat cantik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selingkuhan Jinan?" bisik Boby.
"Gak mungkin lah" balas Vino.
"Kalau bener?"
"Kalau bener ya kita gebukin rame-rame."
"EKHEM!!" Jinan sudah memasang ekspresi datar nya mendengar pikiran bodoh kedua saudaranya.
"Mampus, orangnya nongol."
"Masuk. Gak usah peduliin dua orang ini" Ucap Jinan.
Ada satu lagi fakta baru yang ingin mereka luruskan bersama. Bagaimana ini dimulai? Siapa yang pertama kali memulai? Siapa yang membantu mereka secara diam-diam? Dan siapa laki-laki yang mengaku sebagai Ayah Jinan.
Setelah memperkenalkan Christy pada semuanya. Jinan mengeluarkan foto di saku jaketnya dan meletakkan di meja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mata itu.." batin Christy.
Matanya tak lepas dari foto yang berada di meja itu. Ia terus memerhatikan mata laki-laki di foto tersebut.
"Gue dapat ini dari Cindy. Ada seseorang yang ngasih ini ke dia dan dia nitipin gue ke Cindy. Dan semalam ada nomer yang gak dikenal nelfon gue dan ngaku sebagai orangtua gue. Dia ngawasin kita dari jauh. Ah gue juga ngerekam pembicaraan gue sama dia malam itu. Karena gue ngerasa sesuatu yang aneh, jadi untuk jaga-jaga. Pembicaraannya gue rekam."
Jinan memutar rekaman pembicaraannya malam itu den membesarkan volume ponselnya agar mereka semua bisa mendengarkannya.
~~~ "Kau mau kemana? Jangan keluar."
"Siapa? Apa tujuan lo ngintai rumah adek gue?!"
"Kita akan bertemu setelah kita membebaskan kekasih adikmu yang di sandera disana."
