Chapter 39

1.3K 201 111
                                    

Hellooooo!!! I'm backkk!
Kemaren aku baca semua chap yang sebelumnya, soalnya aku lupa cerita aku yang dulu gimana :") maaf banget kalo ceritanya akhirnya gak nyambung. Udah mana ada typo lagi :")

Typo mulai meresahkan yah bund

Okaayy, sebelum baca jangan lupa VOTE sama COMMENTnya please

Okaayy, sebelum baca jangan lupa VOTE sama COMMENTnya please

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoyy!!






Cklek

"Pagi mayleen"

Mayleen berdeham. Matanya masih sedikit terpejam, karena kantuk yang enggan beranjak dari ke 2 matanya. Makhlum sih, ia menyelesaikan gambar design-nya semalaman dan tertidur diatas jam 12 malam. Mungkin, kira kira sekitar jam 1 lebih.

Untung hari ini ia mengambil kelas sore, jadi siang ini mungkin ia bisa tidur sepuasnya. Lagipula kata yoonra ia tidak memiliki jadwal apapun dengan NCT.

"Ini gege buatkan susu hangat untukmu"

Mayleen mengangguk lesu dan mengambil secangkir susu hangat itu dari tangan seorang laki laki, yang kini tengah mengelus helaian rambutnya.

"Rasanya persisi seperti buatan kun ge" gumamnya setelah menyesap susu coklat hangatnya. Namun sejurus kemudian matanya terbelalak dan langsung mendongak, benar saja ia menemukan gegenya tengah terkekeh geli.

"Bagaimana bisa gege disini!?"

"Aku tau password apartmentmu, jadi aku masuk saja, sejak kapan kamu diperbolehkan bangun lewat dari jam 8 pagi?"

Mayleen meringis. Ia memang sudah terbiasa bangun dibawah jam 8 pagi. Namun semalam ia benar benar mengantuk.

"Hehe aku mengantuk ge"

Kun membawa kepala mayleen untuk ia dekap dan tangannya mengusak usak rambut mayleen dengan gemas.

"Sejak kapan kamu sedewasa ini? Bukankah baru kemarin kau memintaku untuk mengambilkan balonmu yang tersangkut di pohon"

Mayleen menepuk lengan kun cukup kencang. "Ish! Itu kan aku baru berumur 5 tahun! Sekarang aku sudah 18 tahun ge!"

Kun terkekeh. "Yakin?"

"Iyaaaa!"

Kun tertawa mendengar jeritan adiknya. Tangannya kini sibuk mencubiti pipi tembam milik adiknya. Dalam hati ia merasa tidak tenang, kalau tau mayleen akan diincar oleh sasaeng, ia tidak akan memperbolehkan mayleen untuk pindah ke korea.

"Mayleen, gege tau kamu jenius, buktinya diumur 18 tahun kamu sudah bisa berkuliah..."

Mayleen tersenyum lebar dan mengibaskan rambutnya kebelakang. "Iyalah! Siapa dulu, Qian mayleen gitu loh!"

Kun tersenyum dan menyentil dahi adiknya. "....kalau begitu, jangan sampai terluka"

Mayleen tersenyum dan mengangguk. Tentu ia mengerti maksud kun, ia tidak bodoh untuk tidak berfikir para sasaeng akan mengincarnya. Karena ketika ia sudah setuju dengan ucapan sooman-nim waktu itu, maka ia harus mengambil resikonya. Entah itu ocehan gegenya, atau hal buruk lainnya.

BIAS || ot 23 ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang