End [49] & Prolog

2.4K 234 186
                                    

Kaget gak sih baca judulnya?
Udah berhari hari ditelantarkan, tiba tiba end :))

(Gak pake gambar dulu, lagi error hikd :"))

Enjoyyy!! Chap terakhir loh :)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Nit nit nit

Perlahan kelopak mata perempuan yang tengah terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit terbuka. Langit langit ruang berwarna putih dan bau rumah sakit menyapa netra coklat dan indra penciumannya. Kepalanya terasa sedikit pusing seakan akan ia sudah tertidur untuk

waktu yang cukup lama. Menolehkan kepalanya kearah kanan, matanya menangkap 3 sosok laki laki yang tengah tertidur nyenyak diatas sofa putih. Tampaknya ke 3 laki laki itu yang kali ini menunggunya untuk terbangun.

Cklek

"Rigel, Jevan, jaedan, bangun ayo!!"

Sepertinya laki laki yang baru membuka pintu ruangannya, belum menyadari kalau dirinya sudah terbangun. Namun tak lama, mata laki laki itu menoleh kearahnya. Mayleen tersenyum, sedangkan mata laki laki itu membola.

Bruk

"MAYLEEN!"

Karvian berlari mendekati mayleen dan mendekapnya erat. Mayleen sempat terkejut setelah mendapat serangan pelukan dari sang kakak. 

Sementara, ke 3 laki laki remaja itu terbangun tepat kala karvian memekik histeris.

"Apasih ko, berisik-LAH KO! MAYLEEN KENAPA!? KOK DIPELUK GITU"

Rigel beranjak dari sofa, dan langsung mendekati ranjang rumah sakit milik mayleen, disusul oleh ke 2 sahabatnya yang lain. Karvian agak bergeser memberi ruang untuk ke 3 laki lai itu sembari menyeka air mata bahagianya.

Sedetik kemudian, ke 3 mata mereka terbelalak serempak kala melihat perempuan dihadapan mereka telah membuka matanya.

"Hai"

Mayleen menyapa ke 3 laki laki itu sembari mengulas senyuman tipis pada bibir pucatnya.

"MAYLEEN LU BENER BENER UDAH SADAR!?" Seru rigel sembari menangkup ke 2 pipi mayleen dan menggerakan kepala perempuan itu kekanan dan kekiri.

"Jae, cubit gua jae, CUBIT GUA!"

"SABAR MONET, NGEGAS!"

Jevan meringis kesakitan kala jaedan mulai mencubit lengan berototnya dengan kuat. Menyadarkannya kalau semua ini bukan mimpi.

"Oh iya! Astaga koko panggil dovan dulu yah, kalian jaga mayleen!"

"Tanpa diingetin juga kita jagain ko!" Seru jaedan sebelum karvian benar benar keluar dari ruang inap mayleen.

"Sumpah may, gimana rasanya tidur 1 tahun lebih hah? Enak bener lu!"

Mayleen terkekeh ringan menanggapi ocehan rigel.

"Minggir minggir lu!" Jaedan menarik tubuh rigel agar menyingkir dan membiarkannya lebih dekat dengan mayleen. Namun jevan malah lebih dulu menempati tempat rigel tadi dan langsung memeluk mayleen.

Sementara rigel mendengus jengkel dan mendelik kearah jaedan yang juga tampak kesal. Enggan berdebat, rigel memilih mendudukkan dirinya kembali pada sofa, walaupun berat untuk meninggalkan mayleen dengan 2 laki laki kembar beda ibu itu.

"Aku seneng banget kamu bangun"

Mayleen tersenyum, tangannya masih terlalu lemas untuk membalas pelukan jevan. Jaedan yang merasa jengkel, langsung meninju punggung jevan, hingga si pemilik punggung meringis kesakitan dan melepaskan pelukannya dari mayleen.

BIAS || ot 23 ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang