Holaaa!! Aku up lagii!
Enjoyy ayang-nim!
".....aku pernah menangkapnya sedang membully jimin, bukan jimin BTS-sunbaenim, maksudku ah! Karina!"
Jaemin dan yuta tampak terkejut mendengar ucapan hansol. Bagaimana bisa mereka tidak mengetahui hal itu?
"Serius hyeong?"
Hansol mengangguki pertanyaan yuta. "Untuk apa aku berbohong, sebenarnya bukan hanya jimin, tapi trainee perempuan yang lain juga ikut dibully olehnya, maksudku dia membully semua orang yang ia rasa mempunyai kemungkinan untuk dijodohkan dengan jeno, tapi aku hanya menangkapnya saat ia membully jimin"
Jaemin dan yuta meringis ngeri. Ternyata perempuan itu bukan hanya licik, tapi juga gila. Apa mungkin kalau jaemin adalah perempuan, ia juga akan menerima perbuatan yang sama dengan trainee trainee malang itu?
"Lalu apa yang hyeong lakukan?"
"Tentu saja hyeong membantunya, namun sejak saat itu chanhae selalu mengawasiku, seakan akan aku adalah penghalang baginya dan benar saja, ia menerorku dan bahkan hampir membunuhku di toilet pria"
Mata jaemin dan yuta sontak terbelalak kaget. "Toilet pria!?" Seru ke 2nya serempak.
Siapa yang tidak akan terkejut jika mendapati seorang perempuan gila di toilet pria?
"Hm, untung saja aku ini cerdik hoho, kalau tidak aku benar benar akan terbunuh saat itu juga"
"Jadi itu alasan hyeong keluar?"
Hansol menggeleng menanggapi pertanyaan jaemin, namun kemudian ia juga mengangguk. "Ya kira kira salah satunya, aku benci setiap mendapati dia mengawasiku dengan tatapan mengerikannya itu"
Jaemin dan yuta saling melempar lirikan. Seketika mereka mengawatirkan jeno dan juga rencana mark yang awalnya sudah mereka semua setujui.
"Hy-hyeong, kalau misalkan rencana kita adalah membiarkan jeno bertemu dengan chanhae bagaimana?" Tanya yuta dengan hati hati. Namun pertanyaannya membuat ke 2 mata hansol sontak terbelalak.
"Kalian serius!? Astaga! Jangan! Batalkan! Ck! Jangan anggap sepele perempuan itu! Kalau saja waktu itu aku tidak menyelamatkan jimin, jimin benar benar akan mati ditangan chanhae"
Mendengar pekikan hansol. Jaemin dan yuta seketika dilanda perasaan ngeri, dalam hati mereka berharap kalau sasaeng itu belum menelphone jeno.
"Lalu apa yang harus kita lakukan? Rencananya sudah matang"
Hansol menghela napas setelah mendengar ucapan yuta. Ia terdiam sejenak lalu menjentikkan jarinya. "Begini! Aku sudah punya rencana, bilang pada member lain kalau rencananya akan diubah dan telphone jeno untuk tidak menemui sasaengnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BIAS || ot 23 ☑
Fanfiction[Complete] [Pt 2 published || ◇Komplek Semesta◇] Hanya menceritakan tentang, seorang perempuan remaja yang bisa menjadi perempuan kesayangan ke 23 biasnya.