chapter 40

1.2K 194 74
                                    

haii! udah lumayan lama aku gak up wkwk, btw gak kerasa book ini udah nyampe chap 40 aja. jangan bosen bosen okeh

okay langsung baca aja

okay langsung baca aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

enjoy!










"ini, pas 23"

Jaemin dan yuta tersenyum puas kala melihat 23 walkie talkie dan 5 alat pelacak pesanannya lengkap didalam sebuah tas ransel berwarna hitam. jaemin merapatkan resleting tas itu lalu melempar senyuman lebar pada ji hansol. "Gomawo hyeong!"

Hansol mengangguk. "Tapi untuk apa semua ini?"

Jaemin mengusap usap tengkuknya dan melirik yuta, agar yuta membantunya untuk menjawab pertanyaan hansol. yuta menghela napas. "Kau ini repot sekali tinggal beritau saja pada hansol hyeong"

jaemin mendengus jengkel, lalu netranya bergulir kearah hansol. "Baiklah, ini rahasia sebenarnya, jadi hyeong benar benar bisa menjaganya kan?" 

hansol menukikkan alisnya, lalu mengangguk. "Hm, mungkin bisa"

jaemin mendengus, kala telinganya menangkap kata 'mungkin' diawal kalimat hansol. "Hiangkan dulu kata mungkin itu, baru aku akan memberitaumu"

hansol merotasikan matanya malas. lalu tangannya mengusak rambut jaemin. "Sejak kapan aku berani membocorkan rahasia orang lain?"

"jadi chanhae mengincar salah satu staff pribadi kami, hyeong tau kan? mayleen" ujar yuta langsung ke intinya, karena menunggu jaemin yang menceritakan akan memakan waktu yang cukup lama.

Dahi hansol mengkerut. mencoba mengingat ingat nama yang rasanya tidak asing di telinganya. beberapa detik kemudian ia menjentikkan jarinya. "Adiknya ten, kan?"

"Ish! itu tern! mayleen itu adiknya kun-hyeong!" seru jaemin jengkel. Hansol terkekeh sembari mengusap suap rambut bagian belakangnya. 

"Namanya juga manusia pasti bisa lupa" ujar hansol dengan santai. Kemudian ia menemptkan jari telunjuk dan ibu jarinya pada dagunya. "sebenarnya aku sudah menduga hal ini"

Alis jaemin maupun yuta menukik heran. darimana hansol dapat menduga hal ini?

"Maksud hyeong? hyeong tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini, kan?" Tanya jaemin dengan tatpan curiga, namun setelahnya tangan yuta menjitak kepalanya dengan lumayan keras. "Bagaimana bisa kau mencurigai hansol hyeong seperti itu?"

Jaemin mendengus sembari mengusap usap area kepalanya yang habis dijitak oleh yuta. "Bukankah disaat saat seperti ini harus berhati hati untuk mempercayai seseorang?"

Hansol terkekeh, ia mengangkat tangannya lalu menepuk nepuk pucuk kepala jaemin. "Hm, kau lumayan berhati hati juga rupanya, tapi pintar sedikit jika ingin mencurigai orang, kalau terlalu mencurigai seseorang, kau bisa saja melewatkan clue-nya"

BIAS || ot 23 ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang