THIRTEEN

6.6K 627 37
                                    




"ssshh aahhh"

Gulf tidak bisa menahan desahannya disaat Mew mengemut kuat putingnya.
Tangan Mew menjalar meraba penis Gulf yang sudah menegang dari tadi.

"Aaaahhh phi"

Mew menyusuri perut Gulf ke bawah dengan lidahnya. Bibirnya mengecup ujung penis Gulf sebelum mengulumnya.

"Phi aaaahhh enghhhhh" Gulf menggeleng karena begitu menikmati permainan Mew.

Mew mengulum penis Gulf dengan sesekali menjilati sampingnya. Terus memaju mundurkannya di dalam mulutnya. Gulf meremas pelan rambut Mew karena begitu terbuai tidak lupa ia juga mendongakkan kepalanya.

Setelah puas menikmati penis Gulf dengan mulutnya, kini tangannya yang mengambil alih mengocoknya. Sementara tangan satunya mengangkat paha Gulf, menaruhnya di pundaknya.

Gulf mempermudah semua keinginan Mew dengan tidak memberontak sedikitpun.

Mew memandang lama lubang Gulf yang berkedut hingga mendapat pukulan peringatan dari Gulf.

Mew fokus mengocok penis Gulf hingga pelepasan pertama Gulf datang.

"Aaaaaakhhhhhh" Gulf terengah engah. Dalam hal ini Mew sungguh ahlinya.

Mew menurunkan kembali paha Gulf dari pundaknya dan bangkit mengambil pelumas serta kondom.

Gulf memandang takut kearah Mew.

"Ada apa?"

Gulf menggeleng sebagai jawaban.
Mew menindih Gulf dan berbisik tepat di telinganya.

"Kau akan meminta lebih setelah merasakannya"

Selesai berucap ia kemudian mengecup singkat telinga Gulf dan kembali duduk, menuangkan pelumas di tangannya.

Mew mengoleskan pelumas di seluruh bagian bawah Gulf. Mulai dari paha Gulf, bokong Gulf bahkan di perut Gulf.

Gulf mengerutkan keningnya.
'sebanyak itu?'

Setelah itu Mew melumuri tangannya juga. Ia menatap Gulf sekali lagi dan tersenyum. Tangannya meraba sekitaran hole Gulf. Gulf menggigit bibir bawahnya merasakan sensasi aneh.

Mew perlahan memasukkan satu jarinya.

"Aaaahhh phi ini aneh"

Mew menambah satu jari lagi dan memainkan kedua jarinya dengan bentuk gunting untuk memperlebar lubang Gulf.
Merasa lubang Gulf tidak terlalu sempit lagi, Mew segera memakai kondom dan mengarahkan kepala penisnya di hole Gulf.

Gulf panik dan memukul mukul lengan Mew.

"Phi phi phi"
Niatnya menghentikan Mew tapi Mew sudah kelewat terangsang untuk berhenti.

Mew memasukkan penisnya perlahan-lahan.

"Enggghh aaaaahhh phi"

"Aaaahh Gulf, ini masih sangat sempit ternyata"

Mew menahan kedua lengan Gulf disamping agar tidak berontak. Pinggulnya semakin mendorong penisnya untuk masuk lebih dalam didalam hole Gulf.

"Aaaaaahhh phi sangat sakittttt"

Mew membungkam mulut Gulf dengan bibirnya. Membawa Gulf ke ciuman intensnya untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan Gulf.

Sekali hentakan cepat berhasil membuat penisnya tertanam sepenuhnya, itu juga membuat Gulf terkejut merasakan sakit yang luar biasa seakan sesuatu membelah bokongnya dan refleks menggigit bibir Mew. Tapi Mew tidak mempermasalahkan itu.

Mew mendiamkan penisnya cukup lama, matanya menangkap sebutir air bening keluar dari mata Gulf.

"Sesakit itu?"

Gulf mengangguk dengan mata terpejam begitu erat.

"Aaaahhh Gulf jangan tegang, cobalah rileks sedikit"
"Tenanglah aku tidak akan bergerak kalau kau belum siap"

Mew merasakan penisnya di himpit terlalu kuat oleh Gulf. Tangannya mengelus dahi Gulf, mengusap rambut Gulf kebelakang dan mengusap keringat Gulf di seluruh wajahnya.

Nafas Gulf mulai teratur kembali. Mew mulai menggerakkan penisnya secara perlahan. Dan menemukan spot nikmat Gulf.

"Aaaahhh sial phi sekali lagi di sana"

Mew tersenyum, akhirnya Gulf bisa rileks dan menikmati permainannya.

Mew semakin mempercepat tumbukannya. Menghantam spot nikmat Gulf berkali kali. Desahan Gulf seirama dengan tempo pompahan mew.

Mew mengangkat paha Gulf demi mempermudah penisnya bergerak.
Gulf merasakan sakit bercampur nikmat. Bahkan suaranya sudah hampir habis karena terus mendesah dengan kencangnya.

Bunyi benturan pinggul keduanya terdengar cukup keras di ruangan itu.
Mew semakin menggila memaju mundurkan penisnya. Lama kelamaan Gulf mulai terbiasa tapi tetap merasakan sakit.

Mew menurunkan paha Gulf dan menciumi bibir Gulf dengan tangan memainkan puting Gulf. Pinggulnya juga tidak berhenti bergerak dibawah.

"Aku mau keluar" Mew mengecup kilat bibir Gulf, kembali mendudukkan dirinya dengan tangan memegang pinggang Gulf. Penisnya semakin membesar di lubang Gulf bersiap orgasme.

Mew mencengkram kuat pinggang Gulf dengan gerakan penisnya yang semakin cepat.

"Aaaaahhhh phii terlalu cepat"

Mew tidak mendengar itu dan...

"Aaaaaahhh Gulf"

Mew menjatuhkan dirinya di atas Gulf. Nafas keduanya kembali terengah-engah.

"Phi mau membunuhku"
Gulf mendorong tubuh Mew diatasnya karena tidak sanggup menahan berat badan Mew terlalu lama.

Mew mengangkat tubuhnya sedikit dengan kedua tangannya bertumpu di samping. Matanya menatap mata Gulf dengan berkaca kaca. Ia tersenyum kemudian menciumi seluruh bagian wajah Gulf, mulai dari kening, kelopak mata, hidung, pipi kemudian bibir Gulf.

"Terimakasih" ucapnya kemudian kembali melumat lembut bibir Cherry Gulf.

Setelah ciumannya terlepas Mew kembali menghujani leher Gulf dengan kecupan kecupannya dan berakhir di dada Gulf.

Gulf merasa geli.
"Phi...bisa keluarkan yang dibawah itu dulu? Rasanya sangat perih"

Mew tersenyum dan bangkit, menarik perlahan penisnya keluar dari lubang Gulf. Ia juga menarik kondom yang sudah dipenuhi spermanya agar terlepas dari penisnya.

Mew memandangi tubuh Gulf dengan intens. Gulf tidak tau itu karena ia sedang memejamkan matanya masih menenangkan dirinya sendiri.

Mew mengambil tisu dan membersihkan darah disekitaran hole Gulf. Gulf tidak sengaja mendesah karena sapuan tangan Mew di holenya dan itu membuat Mew kembali tegang.

Tanpa menggunakan kondom lagi, Mew kembali memasukkan penisnya di lubang Gulf. Gulf otomatis membuka matanya dan menatap tajam Mew.

"Phiii itu masih perih"

"Sekali lagi sayang"

Mew menindih Gulf dan merengkuh tubuh Gulf setelah itu menarik tubuh Gulf agar terduduk di atasnya, dengan begitu penis Mew masuk begitu dalam di lubang Gulf.

"Aaaaahhhh phii" Gulf mencengkram kuat Pundak Mew.

"Kau menikmatinya kan???"

Pertanyaan itu membuat Gulf malu tanpa tau bagaimana harus bersikap. Tanpa Mew bertanya pun desahannya sudah menjawab itu. Dan karena terlalu nikmat hingga tercipta beberapa ronde lagi, bukan hanya sekali seperti yang dikatakan Mew.





















Tbc
°°°°°°°

Ah mantap!!!
Otak polosku menangis melihat ini😂 iyyadeh iyya otak aing udah kagak polos gausah diserang yah🌚
Btw Makasih banyak buat vommentnya manteman🖤

See u next chap:)) ☀️🌻

OUR WORLD 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang