Seorang gadis tengah menunduk sedih setelah berbicara pada kedua temannya. Valencia baru saja mengatakan pada Elica dan Sydney jika ia tidak boleh keluar kantor tanpa adanya Alex. Ia mengatakan jika mereka boleh makan siang bersama asalkan di kantin kantor.
"Tidak apa Val. Nanti akan kukabari sepupuku, jika tempat makan siang di kantin kantor saja." Elica mengusap bahu Valencia lembut.
"Iya Val. Lagi pula makanan kantin kantor tidak terlalu buruk," Valencia tersenyum kecil.
"Baiklah. Sekali lagi maafkan aku kita tidak jadi makan siang di luar."
"Sudahlah tidak apa. Ayo kita ke kantin sekarang," ajak Sydney.
"Kalian duluan saja. Aku akan menelepon dan menunggu sepupuku dulu di depan." Valencia dan Sydney mengangguk. Mereka langsung menuju ke kantin kantor, sedangkan Elica menuju halaman depan kantor.
Elica menelepon Gerald untuk memberitahunya tentang pindah tempat makan siang. Yang awalnya mereka berjanjian di sebuah cafe menjadi di kantin kantor.
Ia menunggu di depan pintu masuk Miller's Company sekitar hampir dua puluh menit. Dan sekarang, sebua taxi yang ditumpangi Gerald sudah tiba di hadapan Elica berdiri.
Gerald memberikan beberapa lembar dolar untuk membayar sopir taxi itu. Setelahnya, ia tersenyum melihat ke arah sepupunya. Gerald menyapa Elica dan dibalas ramah gadis itu.
"Apa tidak masalah aku ikut makan siang di kantor kalian? Aku ini 'kan termasuk orang asing di perusahaan ini," Gerald tampak merasa tidak enak. Elica hanya tersenyum dan mengajak Gerald untuk langsung menuju kantin tempat Valencia dan Sydney menunggu.
"Tentu saja tidak. Kau tenang saja, tidak apa."
Gerald dan Elica memasuki kantin kantor dan mereka melihat ke sana kemari tempat Valencia dan Sydney berada. Kedua mata Elica menangkap keberadaan Sydney yang melambaikan tangannya ke arah dirinya.
"Itu mereka, ayo." Gerald mengikuti Elica dari belakang. Ia terkesan dengan perusahaan ini. Kantin kantornya saja sangat besar dan di desain sangat menarik.
"Hay girls, kenalkan ini sepupuku Gerald Hyde. Dan Gerald ini dua temanku, Sydney dan Valencia." Gerlad tersenyum ramah begitu pula dengan Sydeny dan Valencia.
"Halo salam kenal. Aku Valencia Winston. Nice to meet you," Valencia berucap ramah. Ia dan Gerald saling berjabat tangan.
"Ternyata bukan hanya cantik di foto. Aslinya memang sangat cantik seperti bidadari. Pantas saja Aldrich tergila-gila padanya," batin Gerald.
"Ah iya panggil Gerald saja. Nice to meet you too." Valencia serta Sydney bergantian berkenalan dengan Gerald. Setelahnya, mereka kembali duduk di meja kantin memanggil pelayan untuk memesan pesanan mereka.
Selama menunggu pesanan datang, mereka kembali mengobrol ringan. Gerald adalah sosok yang ramah dan humble. Tidak membutuhkan waktu yang lama, Gerald sudah mulai akrab dengan Valencia juga Sydney. Valencia merasa senang mendapat teman baru.
Sedangkan di sudut kantin, Waltem terlihat sedang mengawasi gerak-gerik Valencia juga Gerald. Entah mengapa, firasat Walten merasa jika Gerald bukan pria baik-baik.
Walten melirik ke arah jam tangannya. Waktu istirahat makan siang masih lumayan lama selesainya. Dan sekarang, tanda-tanda kedatangan Alex juga belum terlihat. Jika saja Alex melihat kedekatan Valencia dengan Gerald saat ini, Walten dapat pastikan jika Gerald akan habis saat itu juga di tangan Alex.
"Rencana apa lagi yang disusun Mr. Francois?"
/
Di sisi lain, tepatnya di dalam sebuah ruang VVIP restoran Jepang. Dua orang pria saling menatap serius satu sama lain. Alex mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat saat Axel baru saja memberikannya sebuah informasi buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Cold CEO (TERSEDIA DI SHOPEE)
Любовные романыTERSEDIA DI SHOPEE!!! Pencarian di Shopee bisa ketik "Novel My Possessive Cold CEO" tokonya cmg_berau Stok terbatas! Buruan order sekarang sebelum kehabisan! Ada diskon 5% di Bulan Juni ini♡♡♡ Alur di novel lebih greget dibanding dengan di wattpad ☆...