15; Dilema

339 28 11
                                    

"Apa jadinya ketika pasanganmu sendiri yang mendua? Kuberitahu Jaehyun, harga diri selangitmu itu tak ada gunanya. Sekarang kau jelas sudah dikalahkan. Telak dan tak bisa melawan. Kau pikir, aku tidak tahu soal berita Johnny yang diam-diam mendekati mantan si artis itu?"

Genggaman kian menguat. Sesak semakin mendera dada yang penuh beban. Malam dalam jangkauan pandang. Serasa jauh untuk digapai. Selaras suara hati akan cinta yang semakin sulit untuk diraih.

Jakarta belum sepenuhnya padam. Sirna ke dalam jingganya senja. Tapi, kedamaian yang biasanya begitu disenangi terasa menyesakkan adanya.

"Kau harus bergerak cepat, jika tak mau dikalahkan. Aku menawarkan bantuan kalau kau bersedia."

Angkatan pada kedua alis. Menyamarkan maksud dalam sebuah niatan pasti. Jaehyun hampir terbuai tetapi logika kembali menasehati.

"Aku masih menyayangi karirku. Tidak semudah itu, kalau semuanya bisa mendatangkan ancaman. Ibuku, yang jelas akan hancur. Johnny itu, sumber kebahagiaannya."

Terbayang sudah raut teduh nan binar bahagia sang ibunda kala renungan tentang akhir hubungan menghampiri relung hati.

Teramat sulit ia melangkah. Terjebak dalam cinta tak bertahta. Semua hampa. Kiasan semata dari silau kemilau tatapan orang.

Sadar betul dirinya sekarang. Ia tak punya ketulusan yang didamba sang pujaan.

"Siapa nama orang itu?"

Tawa sarkastik. Ada sejuta pengalaman pahit di dalamnya. Jauh sebelum hari ini terjadi. Percakapan di antara para penghias gengsi. Jaehyun sudah lebih dulu memahami. Sosok Taeyong Lee yang sudah lebih berpengalaman dalam persoalan hati.

"Qian Kun. Dia anak konglomerat, jadi berhati-hatilah kalau kau mau berusaha menyentuhnya. Koneksi licik ayahnya ada di mana-mana. Kusarankan, jangan gegabah ya,"

Seringan itu dirinya melangkah meninggalkan sejuta tanda tanya yang kian membesar. Kerumitan tak berujung menenggelamkan pikiran ke dasar kecemasan tak berujung.

Gemetar hampir tubuh itu tumbang. Membayangkan bagaimana ia kehilangan tajuk setia yang begitu ia puja. Sedingin apapun ia bertahta, jikalau harus ditinggalkan ia tetap tak sanggup membayangkan.







Johnny tolong jangan tinggalkan aku...




























Di khususkan untuk seseorang yang katanya begitu rindu sama DuniakuN 🖤

Maaf beribu maaf aku baru bisa nulis lagi di buku ini. Sumpah aku kehilangan ide.

Dan sekarang baru mau mencoba lagi. Jadi maaf, kalau masih jelek dan aneh. Aku agak kaku.

(Sedikit informasi ga penting, aku sambil masak nulisnya 🤣)

Pendek aja. Karena ini mendadak. Soal kenapa kok di situ malah Jaehyun bukan Kun? Aku mau bikin lingkaran badai Johnny sama Jaehyun dan Kun.

Maaf kalau gak setuju. Aku gak keberatan kalian gak baca asal Ndak tinggalin komen jahat yang mematahkan semangat.

Maaf ocehanku banyak. Yang suka silahkan vote dan komentar.

Makasih 🖤

DuniaKunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang