2

2.8K 362 10
                                    


Love built on beauty, soon as beauty, dies. (Cinta yang dibangun atas dasar kecantikan fisik, musnah dengan cepat seperti halnya kecantikan itu sendiri)

-John Donne

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Victor Answorth, putra kedua, kendati terlahir tanpa gelar, tetap merupakan salah satu tamu yang paling dinanti-nantikan dalam pesta. Lebih penting lagi, berbeda dengan kakaknya yang senantiasa terlihat galak, Victor lumayan ramah dan periang.

Penelope menyukainya.

Oh, dan pria itu salah satu pria yang kerap berdansa dengannya, kalau tidak ada gadis lain yang menyita atau menuntut perhatiannya.

Oh, dan pria itu juga tampan.

Memanfaatkan keadaan dirinya sebagai si wallflower yang seringkali tidak diacuhkan, ia menilai keadaan sekeliling, termasuk pria-pria lain yang pantas dijadikan target untuk membuat skandal dengannya. Sejauh ini, Victor Answorth calon terbaik.

Suami Emily, James, sudah memberikan daftar berisi pria yang pantas untuk disandingkan dengan Penelope. Dan sesuai tebakan semua orang, Vincent Answorth masuk dan menduduki tempat favorit, terpercaya sebagai calon terbaik dari antara semuanya. Tetapi, Penelope tidak menyukai pria itu.

Penelope mengerutkan hidung. Pria itu kelewat serius. Juga sinis. Penelope tidak yakin bisa tinggal bersama dan menghabiskan seumur hidupnya dengan tipikal pria seperti Vincent Answorth.

"Miss Stratton," Hanya setengah menit setelah mereka bertemu pandang, Victor berjalan menghampiri Penelope dan tersenyum menghampirinya. "Bolehkah aku mendapatkan kesempatan berdansa denganmu?"

Victor bahkan menggumamkan bahwa dirinya beruntung karena mendapatkan kesempatan berdansa waltz dengan Penelope. Walau Penelope tahu jelas tidak ada pria selain Victor yang berkeinginan untuk mengisi bagian dansa yang itu. Setelah menjalani tiga season yang melelahkan, Penelope sudah berhenti bermimpi.

Tidak, batin Penelope saat bibirnya menyunggingkan senyuman berterimakasih ke arah pria di depannya. Ia akan menggapai pernikahan impiannya dengan tangannya sendiri. Dan jalannya sudah jelas, dengan membuat skandal.


-OOO-


"Berciuman adalah yang termudah. Berciuman dan membuat kalian tertangkap basah sedang melakukannya."

"Tidak perlu mencium juga tidak apa-apa, asalkan kalian terlihat seolah sedang melakukannya. Apa kau paham, Pennie?"

Penelope memandang Emily dan Emeline bergantian. "Sepertinya kurang lebih paham... Jadi cara membuat skandal adalah... dengan terlihat mencurigakan di depan orang?"

"Bukan sembarang orang," sela Emeline. "Harus orang yang berpengaruh. Atau si tuan rumah. Atau ratu gossip. Supaya jalanmu menuju pernikahan akan lebih mudah."

Penelope tersenyum.

Mengamati sahabatnya itu, Emily mendadak menepukkan tangannya gembira. "Astaga! Kau sudah membayangkan seseorang, bukan?"

Penelope tersenyum lagi. "Kau hanya harus menunggu skandalku mencuat. Seharusnya tidak butuh waktu lama."

"Yang pasti orang yang kau pikirkan itu bukan Vincent Answorth, kan?" tebak Emeline.

"Bukan," jawab Penelope tegas. "Yang pasti bukan dia."


-OOO-

The Baron's Daughter - The Daughter Series #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang