1

54.7K 692 21
                                    

Warning!!
Lapak 21++

Cerita ini mengandung unsur kekerasan kalimat kasar disertai adegan dewasa!!

Tidak untuk anak di bawah umur 18 tahun!! Bila suka alur cerita beri tanggapan positif bukan menghina karya seseorang bila tak suka silahkan pindah ke lapak lain.

\\\

Langkah kaki kecil yang melewati jalanan sepi itu terdengar terburu-buru melangkah. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam lewat, mungkin bis terakhir sudah tidak ada.
Seorang gadis muda terlihat sesekali mengedarkan pandangannya dan melirik jam tangannya. Sedikit lagi sampai di pemberhentian bis saat tiba-tiba saja seseorang menarik tangannya dan mendorong tubuhnya ke dinding lorong gang yang gelap.

"Mmph!! Mmph!!" Teriakannya teredam dan matanya membulat ngeri saat melihat siapa yang menariknya. Seringai sinis tercipta di wajah seorang pria yang sayangnya tak begitu jelas wajahnya karena kegelapan malam. Hanya suara berbisik yang terucap dari bibir yang masih menyeringai itu tepat di telinga sang gadis.

"I found you." Bisik si pria misterius itu sambil mengulum telinga si gadis lalu membungkam teriakan si gadis dengan lumatan yang begitu dalam namun sarat akan dominasi.

"Mmph..!! Mmph...!!" Rontaan dan jeritan tertahan menyelingi sesi lumatan di bibirnya. Tercium olehnya bau alkohol yang meski tak menyengat namun cukup membuktikan pria yang tiba-tiba menciumnya ini mabuk.

"Sshh... Calm down Baby. Now it's time for you to come back home." Ucap pria itu setelah melepaskan tautan bibir mereka setelah pasokan udara mulai menipis, lalu kembali melumatnya.

Tubuh si gadis meluruh pingsan saking syoknya dan dengan gerakan cepat pria tadi menggendongnya dan membawanya masuk ke dalam sebuah mobil sedan hitam yang datang menghampiri mereka.

"I found her. Coming home right now." Ujarnya menghubungi seseorang melalui teleponnya.

Selama dalam perjalanan, si pria tak membiarkan dirinya diam begitu saja tanpa melakukan kegiatan. Dengan sebelah tangan memangku kepala si gadis, sebelah tangannya lagi sibuk membuka kancing kemeja kotak-kotak itu hingga terbuka menampilkan sebuah bra berwarna putih lalu membuka kaitannya, menunduk guna menjilat dan menghisap pucuk dada si gadis yang berdiri menantang. Tiga puluh menit kemudian mobil yang di naikinya berhenti dan sang supir membuka pintu penumpang.

Pria tadi membawa si gadis turun setelah membenahi pakaian gadisnya dan menuju lantai dua dan memasuki sebuah kamar besar membaringkan tubuh mereka dikasur king size yang rapi dan bersih lalu merobek paksa balutan kain yang menutupi tubuh gadisnya. Menatap lapar akan hasrat yang selama ini terpendam sekian lama karena gadisnya melarikan diri setahun lalu dari dirinya.

Matanya menatap liar ke tubuh polos dihadapannya, dengan perlahan ia melepas satu persatu pakaiannya lalu menaiki ranjang itu, mengusap tubuh polos di usianya yang belia. Menjatuhkan jemarinya digundukan kembar yang meski tak besar namun pas ditangannya. Memilin meremas dan menghisap pucuknya membuat ketegangan dipusat dirinya setelah sebelumnya ia mengikat kedua tangan si gadis di atas kepala ranjang.

Saat tengah asik menghisap kesukaannya pintu terbuka dan memunculkan 3 orang pria lainnya, Stevan, Ryan dan Alex. Langkah kaki mereka berjalan santai sembari melepaskan semua pakaian mereka satu persatu hingga polos seperti dua manusia didepannya.

"Ternyata kau berhasil menemukannya, Brother." Ucap si sulung Stevan, yang baru saja tiba dan ikut naik merebahkan dirinya disamping kiri sang gadis.

"Tentu. Sudah cukup dia bermain di luar sana. Sekarang waktunya ia kembali bukan." Ucap Ryan Hardy yang ikut duduk disisi ranjang mengelus kaki jenjang si gadis tadi sambil terkekeh dan mulai merabai belahan kewanitaan gadis yang masih tergolek pingsan di ranjang.

YOU BELONGS TO US (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang