Cemburu 2

51 3 0
                                    

Sudah hampir jam 7, sekolah sebentar lagi akan dimulai. Namun Kelvin terus saja berada dipintu kelas. Sudah beberapa minggu mereka menjalin hubungan yang hanya diketahui orang orang terdekat saja.

"Kok tumben ya geisya belum dateng." Lirih kelvin terus saja mencari keberadaan geisya. Saat sedang menunggu geisya, tiba tiba jezy datang dan mengajak kelvin mengobrol didepan pintu juga.

Sementara geisya? dia bangun kesiangan. Dia panik dan langsung mandi serta menata diri. Dia turun dari tangga, disana sudah ada geiska. Geiska sama sama kesiangan namun geiska terlihat biasa biasa saja.

"Kok lo gak bangunin gue sih?" omel geisya.

"Lo nya aja yang budek. Gue sama mama udah bangunin lo sampai kek toa masjid. Gara gara lo kunci tuh pintu, kita gak bisa masuk. Tadinya mau gue dobrak tapi gak boleh sama mama." Terang geiska lalu mengambil tas nya.

"Udah ayo berangkat." Ajak geiska.

"Lain kali, jangan begadang ya dek. Pintu juga gak usah dikunci. Bahaya." Ucap mama geisya yang muncul dari dapur.

"Iya ma, maafin geisya ya."

"Iya, Udah sana berangkat. Hati hati bawa mobilnya ya bang." Ucap mama mereka. Mereka menyalami dan pergi berangkat.

Mereka sudah berada di sekolah. Tidak butuh waktu lama, geisya langsung keluar dan berlari. Geiska hanya terkekeh melihat kembarannya itu. Geisya terus berjalan namun dengan tempo cepat.

"Semoga belum ada guru." Gerutu nya. Dia sampai di koridor kelasnya. Dia panik karena takut terlambat, namun sekarang perasaannya berubah. Ia melihat jezy dan kelvin berada di depan kelas, mereka sedang tertawa bersama. Geisya berjalan pelan dan mencoba bersikap biasa saja.

"Eh geisya, kok tumben berangkatnya siang banget." Sapa jezy.

"Ah iya. Gak denger alarm soalnya." Jawab geisya.

"Lain kali alarmnya diatur lagi ya." Ucap kelvin lalu mengelus rambut geisya. Geisya langsung menepisnya dan masuk begitu saja. Perasaan dia kalut sekarang, ia cemburu. Tapi kelvin tidak pernah tau.

Guru akhirnya masuk, mereka memulai pelajarannya. Sudah memasuki pelajaran ke 4 tiba tiba ada siswa lain masuk.

Tok.. tokk..

Dia Gilang, teman satu ekstrakurikuler basket geisya. Dia menghampiri guru dan memberikan surat dispen.
"Geisya?" Panggil guru. Geisya mengangkat tangannya, dan menghampiri guru. Mereka pamit.

"Ada apa lang?" Tanya geisya sambil berjalan bersama gilang.

"Dispen latihan buat tanding nanti." Ucap gilang. Gilang itu orangnya cuek, dia cuman mau ngobrol sama orang yang dia anggap akrap. Ya sama seperti sekarang. Geisya awalnya tidak pernah berbicara kepada gilang, namun karena basket akhirnya dia memulai obrolan dengan geisya. Dia termasuk famous juga disekolah.

"Ganti baju habis itu ke lapangan ya sya." Suruh gilang pada geisya.

"Siap kapten." Kekehku, dia kapten basket juga. Geisya segera keruang ganti. Disana sudah ada kak sekar dan yang lainnya.

"Ayo sya." ajak kak sekar. Mereka semua sudah berada di lapangan basket. Mendengarkan arahan dari coach mereka. Mereka memulai dengan mendrible dan yang lainnya.

Bel istirahat sudah bunyi. Semua keluar untuk makan siang, ada juga yang mampir ke lapangan basket untuk melihat latihan basket. Anak basket bisa dibilang mempunyai parah ganteng ganteng dan cantik. Tidak heran banyak yang menyukai serta melihat latihan basket.

Kelvin jezy dan lainnya sudah keluar kelas. Kelvin keluar hanya untuk melihat geisya.
"Kalian duluan, gue mau liat geisya." Ucap kelvin pada yang lain.

THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang