Chapter 13 : Orang Ketiga

107 18 28
                                    


Hikaru kini sedang duduk sendiri disebuah cafe, yabu menjanjikannya untuk bertemu jam 2 siang namun hingga jam setengah 4 sore ia belum juga menampakkan wajah tampannya. Para pelayan cafe sudah menatap hikaru dengan tatapan yang aneh, hampir 1 jam setengah ia duduk sendiri dengan segelas strawberry milkshakenya tanpa melakukan appa-apa

"anoo baka !" ia sedikit mengumpat kecil dan berdiri dari meja itu, setelah membayar bill-nya kemudian ia pergi keluar cafe.

BRUAAGH !!!

"itee iteee teeee~~ aaah"

"gomen gomeeen eh aree?"

"hikaru??"

"inoo chan??"

"woaah hisashiburiii~~"

"hisashiburiiii~

Tanpa sengaja hikaru menabrak seseorang yang ternyata adalah istri eh maksudku kakak dari kekasihnya. Ya hikaru mengenalnya sebagai kakak yabu kouta.

"Inoo-chan sedang apa disini? Dan mau kemana?" tanya Hikaru

"aku bosan dirumah jadi aku pergi jalan jalan keluar hehehe aku dengar dicafe ini sedang ada promo beli 5 gratis 1 ya?" jawab Inoo khas dengan wajah haus diskonnya

"souka.. sudah jam segini, promonya sudah tidak ada inoo-chan... anoo mau coba dicafe lain? Aku punya tempat yang bagus"

"ummm tapi sudah sore begini"

"ayolaah inoo-chan yah mau yaa" rengek hikaru

"hehe baiklah, aku kirim pesan utk anakku dulu"


-00-


"astaga.... dia butuh bantuan" gumam Chii dalam hati, kedua matanya membulat melihat pemandangan miris didepannya

Chii masih bersembunyi dibalik tembok melihat seorang anak laki-laki yang sedang dibajak preman, ia memakai seragam yang sama seperti chii dan chii sangat mengenalnya

"masa cuma segini setorannya gimana sih ah"

"iya emang cuma segitu, ntr besok ditambahin lagi janjii"

"alaaah banyak mulut lu, selesain aja udah ini bos"


Buaagh ! buuugh !

"aaargh ampuun ampuun"


Chii masih menyembunyikan tubuh kecilnya dibalik tembok, ia ingin sekali menolong anak itu. Tapi ia tidak mungkin bisa menang melawan semuanya. Ia mengepalkan tangannya kesal karena tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tidak jago kelahi, ia juga tidak bisa berteriak minta tolong. Ia tidak bisa melakukan apapun selain berlari dan bersikap layaknya seorang pengecut.

Preman itu terus memkuli siswa itu hingga ia sudah tidak berdaya lagi, salah satu dari sekelompok preman itu berjalan mendekati si siswa dengan langkah yang gontai

"okhe cukup.. yang terakhir adalah bagianku" katanya

"hajar bos, biar gak kebiasaan. Masa setoran cuma segini alaaah cukup apa" ucap salah seorang anak buahnya

"serangan terakhir ya gembul.. "

"aaaaaaaaaah"


Buagh !!!!


Sebuah pukulan diluncurkan dengan sangat keras membuat tubuh yang dipukul menggelepak di tanah, karena kuatnya pukulan bahkan hingga bisa melepaskan tas punggungnya.

Kotoba Wa Iranai [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang