21 | apartemen

261 60 25
                                    

ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ ᴛᴡᴇɴᴛʏ ᴏɴᴇ :

ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ ᴛᴡᴇɴᴛʏ ᴏɴᴇ :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20XX, January


Merasa kalau seorang Choi Yeonjun sudah banyak menuai prestasi dan cukup mandiri, Tuan Choi berencana menyewakan apartemen untuk Yeonjun di dekat kampusnya.

Secara, akhir akhir ini Yeonjun terlihat sibuk sampai pulang larut malam. Apartemen tipe studio di dekat kampus mungkin cukup untuknya beristirahat di minggu minggu sibuk.

Walau tetap dengan perjanjian, Yeonjun ingin pulang saat senggang. Dia masih mencintai masakan ibunya dibanding harus memasak sendiri di apartemennya.

Hyerin yang akhir akhir ini belajar masak ikut girang. Dia siap sedia kalau Yeonjun butuh seorang koki atau sekedar minta bekal.

"Ma, liat deh. Malah dia yang semangat," cebik Yeonjun.

Hyerin cuma menunjukkan deret giginya yang rapi, menyajikan masakannya dengan Nyonya Choi di meja makan.

"Biarin ah, menantu mama lagi belajar jadi istri yang bisa masak," goda Nyonya Choi.

Hyerin tersipu. Duduk di dekat Yeonjun yang sedang menertawainya. Bahkan Tuan Choi ikut tertawa gemas.

"Apartemennya kalo nggak salah deket sama kampus Hyerin juga, kan, ya? Nanti kalo kamu capek juga boleh istirahat di sana, deh. Nanti om kasih cadangan kuncinya."

"Wah, nggak masalah nih, om?" Hyerin tertawa.

"Bisa bisa Hyerin pulang sana tiap hari ntar. Jangan, pa, jangan dibolehin. Ntar adeknya nyariin, aku bingung." Yeonjun menggeleng kukuh.

Hyerin tertawa, "Bercandaaaa."

✧・゚: *✧・゚:*

"Wih, serius ini tipe studio?" Hyerin duduk di ranjang Yeonjun. Melihat lihat kamar baru Yeonjun.

Lelaki itu mengangguk, meletakkan kopernya di ujung ruangan. "Kan cuman buat tidur."

"Jun."

"Hm?"

"Jangan bawa cewek sendirian ke rumah lho, ya," Hyerin memperingatkan.

"Kenapa?"

"Pokoknya jangan aja."

"Tapi kan ini aku bawa cewek sendirian kesini," celetuk Yeonjun, menyelesaikan tatanan bajunya di lemari.

Hyerin mengatupkan bibir, mengernyit seketika, "Iya ya?"

"Ahahaha, engga, Hyerin, ga bakal aneh aneh aku. Tenang aja."

"Iya," Hyerin tersenyum kecil, membuang prasangka buruk yang belum tentu terjadi dari kepalanya.

"Mau ikut muter muter daerah sini, nggak?" ajak Yeonjun, mengambil jaketnya.

"Ikut!"

✧・゚: *✧・゚:*

"Yeonjun?"

Hyerin mengetuk kecil pintu apartemen Yeonjun malam ini. Setelah kerja kelompok tadi, Hyerin memilih mampir untuk mengecek Yeonjun yang katanya ada kegiatan kampus sampai malam.

Dengan diantar temannya yang baik hati, di sinilah Hyerin sekarang. Berbekal suruhan Nyonya Choi, Hyerin diutus memeriksa keadaan Yeonjun.

Klek

"—iya, Ji, bentar."

Yeonjun menjauhkan ponsel dari telinganya, tersenyum manis melihat Hyerin di depan pintu.

"Ngapain malem malem kesini? Masuk gih. Sama siapa tadi?"

"Dianter Beomgyu kelar kerja kelompok tadi. Udah makan?"

Yeonjun menggeleng, "Baru mau keluar cari makan."

"Aku siapin makanannya, ya."

"Aku tinggal telpon bentar." Yeonjun beranjak melewati Hyerin, mengusap pelan pucuk kepalanya.

Samar, Hyerin mendengar Yeonjun berbicara di telepon. Menyebut beberapa nama temannya, tapi sepertinya Yeji adalah nama penelepon.

Manik Hyerin mengikuti Yeonjun yang mondar mandir di depan kamar mandi. Sesekali mengomel, diam, kemudian menyahut.

Sepertinya diskusi panjang.

Tepat saat Yeonjun duduk di sebrangnya, Hyerin bertanya, "Kegiatan kampus?"

"Iya. Lagi ribut ada masalah. Ini masakan kamu?" tanya Yeonjun, mulai menggigit lauk.

"Hehe, bukan. Ini tadi beli deket kampus. Ututututu Junie capek, ya, banyak kerjaan? Makan yang banyak heummm."

Yeonjun tertawa, "Udah lama kamu nggak manggil aku gitu."

"Iya ya? Hehehe. Kita juga udah lama nggak kencan. Besok reuni sekolah dateng, yuk?"

"Ohh yang sekalian acara ulang tahun sekolah itu?"

"Iya."

"Boleh. Kapan sih itu?"

Hyerin melirik kalender, menjawab ragu, "Sabtu apa ya? Atau Minggu? Nanti deh aku tanyain Ara."

"Terus tadi katanya kamu kerja kelompok. Berdua aja?"

"Iya. Kebetulan dapetnya bareng Beomgyu."

"Kayaknya kamu kerja kelompok bareng cowok terus deh."

Hyerin mengangkat alis, bingung dengan maksud Yeonjun. Lelaki itu memang sedang makan, mengatakannya dengan santai. Tapi kalimatnya membuat Hyerin tidak enak.

Tidak mau kalah, Hyerin menyahut, "Kamu juga kayaknya bareng Yeji mulu."

"Rin, I'm tired. Jangan mancing."

"Same, then? Kamu juga jangan gitu. Kita sama sama capek, Yeonjun."

"Hhh, iya, maaf. Ini aku yang cuci piring nanti."

"Nggak usah, aku aja. Kamu istirahat dulu nanti, katanya lagi capek."

Yeonjun tersenyum tipis, menatap Hyerin lembut, "Iya."



•tbc•

mantan | choi yeonjun [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang