O7 | ketiduran

401 96 29
                                    

ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ sᴇᴠᴇɴ :

ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ sᴇᴠᴇɴ :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20XX, May


"Susah ya ujiannya?" tanya Yeonjun, melihat Hyerin menggelar soal soal di meja ruang tamu.

Hyerin mendengus, "Otakku nggak kayak otakmu. Kamu sih enak, tidur pas pelajaran tapi masih bisa ngerjain. Lah aku?"

Yeonjun tertawa kecil. Ikut membuka buku paketnya yang tebal. Belajar bersama di ruang tamu keluarga Jung.

"Oh, bentar." Hyerin beranjak, meninggalkan Yeonjun yang mulai sibuk pada bacaan panjang di bukunya.

"Ish, Kai!"

Mendengar Hyerin yang menegur adiknya, Yeonjun melirik kecil. Gadisnya datang sambil membawa dua gelas kopi susu ditambah bungkus snack.

Tangan Hyerin memang fleksibel.

Melihat wajah Hyerin yang sedang mengomel, Yeonjun menebak mereka sedang berada dalam episode sekian pertengkaran Jung bersaudara.

"Nih. Makan aja kalo mau, ya." Hyerin meletakkan bawaannya di meja. Mulai duduk dan mengerjakan soal pertama buku fisikanya.

Yeonjun mengulum senyum kecil, merasa tersentuh dengan Hyerin yang perhatian meski sedang suntuk.

✧・゚: *✧・゚:*

"Anak anak, makan dulu yu—oh?"

Nyonya Jung menemukan ruang tamunya berantakan karena kertas dan buku yang berserakan. Ditambah pelakunya sedang tertidur.

Yeonjun tertidur dengan punggung menyender di kaki sofa, sementara Hyerin menggunakan paha Yeonjun sebagai bantalan.

Wajah tidur mereka bahkan terlihat lelah. Lelah berpikir, tentu saja.

Nyonya Jung mengulas senyum gemas , membiarkan mereka mengistirahatkan mata sesaat. Mulai membereskan kekacauan yang diperbuat anaknya.

Dimulai dari menumpuk kertas kertas, buku, dan memungut kertas yang menutupi sebagian wajah Hyerin.

"Selamat mimpiin soal, anak anak."

✧・゚: *✧・゚:*

Hyerin merasa terganggu dengan tangan yang bertengger di pipinya. Terbangun dan langsung melihat Yeonjun yang mendongak, tidur.

Mengumpulkan nyawa, Hyerin bisa mendengar sayup sayup dengkuran lembut Yeonjun. Napasnya yang teratur dan bagian perutnya yang naik turun.

Hyerin tersenyum kecil. Geli sendiri. Perlahan memindahkan tangan Yeonjun dari wajahnya, bangun tanpa suara.

Hyerin pergi ke kamar mandi sebentar. Tidak tahan. Sayangnya, derap kakinya menimbulkan suara.

Yeonjun terbangun seketika. Walau masih mengumpulkan kesadaran , lelaki itu tahu ada yang menghilang.

Hyerin tidak ada di pangkuannya.

"Rin-ya?"

"Hyerin..?"

Suara khas orang bangun tidur. Hyerin mendengar itu walau tidak jelas. Yeonjun memanggilnya seperti seorang anak yang baru bangun memanggil ibunya.

"Sudah bangun?" Hyerin tersenyum gemas melihat mata Yeonjun yang masih tertutup separuh.

"Hng."

"Sana cuci muka."

Hyerin duduk di dekat Yeonjun. Mulai memisahkan mana yang miliknya dan milik Yeonjun dari tumpukan buku dan kertas itu.

Tahu tahu saja, sebuah tangan melingkari pinggangnya. Kepala Yeonjun bersandar pada pundaknya.

Tidur lagi.

Hyerin tidak mengamuk, dia malah terpaku. Dengkuran halus Yeonjun dan napasnya yang hangat terasa jelas di dekat tengkuknya.

Hyerin merinding.

"Kak...?" panggil Hyerin lembut.

Yeonjun berdeham.

"Bang—"

"Kakkk kata mama disuruh makan—ASTAGA!"

Kai menutup mulutnya kaget melihat Yeonjun yang memeluk Hyerin. Berniat melaporkan ke ibunya, tapi Hyerin buru buru mendecak, "Diem!"

"Kak, bangun," ujar Hyerin lembut. Mulai beranjak saat dirasanya Yeonjun mulai terjaga.

Hyerin beranjak artinya dia siap mengejar adiknya itu. Serius, Jung Kai adalah pemuda jahil. Tidak bisa dipercaya begitu saja.

"ASTAGA MAMAAAA!"

"KAI!!"

"Hoahhmmm..."





•tbc•

selamat hari sabtu!

mantan | choi yeonjun [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang