O8 | first

399 88 40
                                    

ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ ᴇɪɢʜᴛ :

ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ ᴇɪɢʜᴛ :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20XX, June



Libur sekolah di mulai.

Karena hari ini di luar sangat panas, Yeonjun dan Hyerin berdiam diri di rumah. Lebih tepatnya di kamar, karena ada pendingin di sana.

Yeonjun yang baru pertama kali masuk ke kamar perempuan sedikit takjub. Banyak boneka di kamar Hyerin. Boneka menggemaskan. Sama gemasnya dengan sang pemilik.

"Jadi hari ini kita ngapain?" tanya Hyerin, menyandarkan diri di kaki ranjang.

Yeonjun duduk tidak jauh dari Hyerin, mengendikkan bahu. Masih sibuk mengabsen barang barang di kamar gadisnya.

"Kalo nggak ngapa ngapain aku mau baca novel. Yang kemarin kita beli di toko buku belom kelar." Hyerin menunjuk buku tebal di meja belajarnya.

Yeonjun mendengus, "Ntar aku dikacangin?"

"Makanya aku kan minta ijin..."

Yeonjun selalu seperti ini. Manja. Tapi Hyerin tidak menolak. Itu menggemaskan.

"Ya udah sana kelarin novel. Aku ngajak adekmu main aja." Yeonjun beranjak, meninggalkan Hyerin yang sekarang sedang merebahkan diri di tempat tidurnya.

✧・゚: *✧・゚:*

Sekitar satu jam lebih Hyerin mendengar sorakan dan seruan dari kamar sebelah. Kamar adiknya.

Hyerin baru selesai menuntaskan bacaannya. Bosan sekarang. Dia tidak terlalu tertarik dalam game, merasa bosan melihat permainan kesukaan lelaki itu.

Karena bunyi sorakan di kamar sebelah belum berhenti, Hyerin memutuskan mengalah. Biar Yeonjun melakukan hobinya seperti yang Yeonjun lakukan pada Hyerin tadi.

Baru memutuskan untuk memejamkan mata beberapa saat, bunyi sorakan itu berhenti. Damai sebentar sebelum seseorang membuka kamar Hyerin.

"Rin, mau tidur?" tanya Yeonjun, duduk di pinggir kasur.

Hyerin menggeleng, "Kok balik? Udahan mainnya?"

"Udahan. Kai tiba tiba dapet tugas dari gurunya. Deadline bentar lagi ahaha, panik dia," cerita Yeonjun, menertawai wajah panik Kai.

"Hahahaha biarin aja. Aku juga udahan bacanya. Mau nonton film nggak , kak?" tawar Hyerin.

"Oh, boleh! Film apa?"

"Kamu maunya apa?"

"Aku mah apa aja suka."

"Roman? Drama? Drakor?"

"Yang seru. Terserah princess aja." Yeonjun mengulas senyum, menyiapkan diri sementara Hyerin mengambil laptopnya.

Mereka menonton aksi-romansa. Tentang sepasang kekasih yang berjuang untuk hidup. Film yang kebetulan ada di wishlist mereka berdua.

Hyerin bersandar di pundak Yeonjun, duduk di atas ranjang sambil menonton. Menikmati alur film. Rupanya mereka tidak banyak berbicara saat menonton. Sesekali tertawa dan sesekali berkomentar kecil.

Waktu seakan berjalan begitu cepat. Hanya karena film, perasaan mereka seperti roller coaster. Bukannya itu berarti film itu sudah sukses?

Yeonjun menikmati aksinya, Hyerin menikmati romansanya. Tahu tahu saja film berakhir dengan ending menyedihkan.

Yeonjun sedih, tapi Hyerin lebih sedih. Terkejut sendiri saat menemukan dirinya menangis karena film.

"Rin?" Yeonjun tertawa kecil, mengusap pelan pipi Hyerin yang basah.

"Huhu kasihan..."

"Iya iya, kasihan. Yaampun, pacarku lembut banget hatinya." Yeonjun mengecup kecil mata Hyerin.

Berhenti sesenggukan, gadis itu menatap mata kelam Yeonjun. Sesekali mengusap matanya yang masih berair, sesekali ikut tertawa konyol. Menertawai dirinya yang terbawa suasana.

"Better?" tanya Yeonjun, melepas pelukannya.

"Iya."

Hyerin tersenyum tipis, merasa bersyukur, "Kakak tahu?"

"Hm?"

"Kamu pacar pertamaku."

Yeonjun terkikik geli, "Really? Am I your first love?"

"No... Cuma pacar pertama, hehe." Hyerin tertawa geli saat hidung mancung Yeonjun diusak di rambutnya gemas.

"Aku seneng, pacar pertamaku itu seorang Choi Yeonjun," lanjut Hyerin. "Cowok sok jutek yang ternyata manja—hehehe ampun , kak!" Hyerin tertawa saat Yeonjun mulai menggelitikinya.

Hyerin beranjak, hendak kabur. Tapi Yeonjun lebih dulu menarik lengan Hyerin. Gadis itu nyaris jatuh menimpa Yeonjun jika tidak segera menahan diri. Bertumpu pada pundak lebar Yeonjun sementara dahi mereka menempel.

"Lanjutin," suruh Yeonjun, memeluk pinggang Hyerin yang setengah berdiri. Lututnya bertumpu di kasur demi menahan berat badannya.

"What?"

"Your Yeonjun."

"Cowok sok jutek yang ternyata manja itu? Ahahahaha, iya ampun!"

Yeonjun menghentikan gelitikannya, menunggu kelanjutan kalimat Hyerin. Tenggelam di manik masing masing.

"Kak Yeonjun yang keren, baik, manis. Iya, manis banget, apalagi pas senyum."

"Like this?" Yeonjun tersenyum lebar di depan Hyerin.

Hyerin tertawa, mencubit gemas pipi lelaki itu. Menularkan tawa renyah untuk satu sama lain.

Tahu tahu, wajah mereka sangat dekat. Bisa dibilang, nyaris berbagi napas.

Yeonjun menarik tengkuk Hyerin lembut, menuntunnya untuk semakin dekat dengan dirinya.

Sama sama tersenyum tipis, Hyerin tidak menolak. Membiarkan bibir Yeonjun menempel pada bibirnya untuk beberapa saat.

Menikmati sekian detik selagi jantung mereka berpacu cepat. Melepas diri saat dirasanya cukup.

Yeonjun berbisik, "And that's my first kiss, princess."

"So am I, Yeonjunie."





•tbc•

mantan | choi yeonjun [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang