+

432 63 36
                                    

aku berdosa banget bikin anak orang nangis:) karna open ending maunya tapi ga tega banyak yang ga rela, nih aku kasih alternative ending :))










|alternative ending

Setelah sorakan riuh upacara pernikahan Hyerin, sekarang wanita yang dipanggil Nyonya Choi itu sedang menyambut para tamunya.

Hyerin memang lelah berdiri terus untuk menyambut tamu yang datang, tapi ini setimpal karena dia sedang bahagia.

"Capek?"

Hyerin menggeleng, tersenyum lebar, "Apa aku keliatan kayak capek?"

"Engga hehe. Duduk dulu terus makan, mau?" tawar pria yang resmi menjadi suaminya ini.

Hyerin mengangguk. Menikmati perhatian suaminya yang tidak berubah sejak masa pacaran. Bahkan sebelum pacaran.

Dia yang meyakinkan Hyerin, dia yang selalu ada untuk Hyerin, dia yang bahkan rela menunggu hingga di titik ini.

Hyerin bersyukur ada seseorang yang bisa mengobati lukanya, meski melupakan masa lalu jelas tidak semudah itu.

Dia jelas ingat bagaimana dia menghabiskan waktu dengan orang yang memiliki hubungan spesial dengannya pertama kali. Tiga tahun bukan waktu yang sebentar.

Bagaimana mereka memulai sampai berujung selesai. Bagaimana mereka tertawa hingga berakhir saling menyakiti.

"Memikirkan sesuatu?"

Hyerin menggeleng kecil mendengar suaminya bertanya lembut, "Kamu nggak  makan?"

"Belum lapar."

Hyerin kembali mengedarkan pandangan, mengabsen tamu yang pernah sempat menjadi saksi hidup kisah percintaannya.

Dia tidak menyesali apapun, Hyerin sudah bahagia sekarang. Tapi tetap saja ada secuil rasa ingin kembali ke masa masa itu, sebelum dia dan orang itu menjadi seperti ini sekarang.

Tidak ada lagi kita, yang tersisa hanya aku dan kamu.

People changes, but memories still the same.

Panjang umur, lelaki yang terbersit di benak Hyerin barusan datang dengan langkah khasnya. Menghampiri sepasang pengantin baru di sudut ruangan.

"Hai."

Mereka tersenyum, tapi sama sama tahu kalau itu adalah senyum miris. Lelaki di depannya memandang wanita itu sayu.

"Selamat, ya."

Hyerin mengangguk, "Terima kasih. Kamu juga, cari kebahagiaanmu, ya."

Hyerin hanya tidak tahu kalau setengah kebahagiaan pemuda ini adalah dirinya. Dia cukup merasa bahagia melihat Hyerin senang.

"Oh, hai!" Pria yang kini berhak mengklaim Hyerin miliknya mendatangi mereka.

Mengerti atmosfer yang terjadi, pria itu tidak ambil pusing. Luka Hyerin sudah sembuh, meski masih membekas.

"Selamat," ujar pemuda itu tersenyum tipis.

"Terima kasih banyak."

"Tolong jaga Hyerin dengan baik, jangan sakiti dia seperti aku menyakitinya dulu. Ya, Beomgyu?"

Beomgyu mengangguk, "Tentu saja."

Yeonjun resmi melepas Hyerin dari hidupnya. Dia tidak bisa lagi berharap barang sepersen pun karena kini, Hyerin yang pernah menjadi miliknya, sudah menjadi milik orang lain.

"Choi Yeonjun!"

Yeonjun menoleh kecil, masih dengan senyum kecilnya menanggapi, "Hm?"

"Terima kasih untuk waktu waktu itu. Aku menikmatinya. Kini, ayo lepaskan masa lalu. Cari masa depanmu dengan baik ya, Yeonjun."

fin

mantan | choi yeonjun [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang